x

Soal Tragedi Kanjuruhan, PSSI: Presiden FIFA Tak Bicara Soal Sanksi

Kamis, 6 Oktober 2022 23:49 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

INDOSPORT.COM - Wakil ketua PSSI, Iwan Budianto menyampaikan jika FIFA tidak berbicara soal sanksi setelah kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sebaliknya, FIFA mendukung pemulihan sepak bola nasional. 

Seperti diketahui, ada ratusan korban jiwa setelah ada insiden Tragedi Kanjuruhan pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 lalu. 

Baca Juga

Itu terjadi karena situasi tak terkendali setelah ada gas air mata yang dilepaskan petugas kepolisian untuk menangani suporter yang masuk ke lapangan. 

Setelah kejadian tersebut, Presiden FIFA Gianni Infantino telah memberikan pernyataan resmi. Dia mengatakan, persitiwa di Malang adalah hari kelam bagi sepak bola. 

"Ini hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi yang terjadi di luar pemahaman," katanya dalam rilis FIFA.

Baca Juga

"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa dari insiden tragis ini," imbuhnya. 

Presiden FIFA bahkan telah berbicara langsung dengan Presiden RI, Joko Widodo. Poin utama yang dibahas adalah tragedi Kanjuruhan. 

Jokowi menyampaikan, FIFA berniat membantu membenahi sepakbola Indonesia. Sebab, beragam permasalah masih kerap muncul, salah satunya insiden yang menyebabkan hilangnya nyawa suporter.

Baca Juga

Dikonfirmasi soal komunikasi dengan FIFA dan ancaman sanksi, PSSI mengatakan sejauh ini FIFA tidak membicarakan hal tersebut. 

"Sehari setelah kejadian, kami komunikasi aktif ke FIFA dan Presiden Jokowi bisa telfon FIFA itu melalui Kesekjenan kami. Beliau (Presiden FIFA) ucapkan bela sungkawa dan dukungan," kata wakil ketua PSSI, Iwan Budianto. 


1. FIFA Mendorong Indonesia Lakukan Perubahan

Pertemuan Presiden FIFA, Gianni Infantino bertemu Presiden Jokowi di Bangkok.

PSSI menyampaikan, FIFA justru mendorong sepak bola Indonesia untuk melakukan perubahan. Bahkan, federasi sepak bola dunia tersebut siap membantu secara SDM dan finansial. 

"Beberapa tragedi besar di dunia menyebabkan sepak bola di negara tersebut makin maju. Karena itu, dia (Presiden FIFA) dukung penuh Indoensia pulih dan dia tidak bicara ada sanksi," jelas Iwan Budianto.

Baca Juga

"Dia juga akan bantu secara tim dan finansial apabila diperlukan negara ini untuk majukan sepak bola," imbuhnya. 

Sementara itu, akibat kejadian di Malang PSSI dan PT Liga Indonesia Baru memutuskan menunda Liga 1 dan Liga 2 sementara waktu. 

Sejauh ini, dilaporkan jedanya adalah dua pekan, tapi masih bisa diperpanjang tergantung situasi dan kondisi.

Baca Juga

Komdis PSSI juga telah menetapkan, Arema FC dihukum tidak boleh menggelar pertandingan kandang di Stadion Kanjuruhan hingga akhir musim.

Singo Edan akan jadi tim musafir dan bermain tanpa penonton dengan jarak minimal 250 km dari Malang. 

Lalu, ketua Panpel dan keamanan dari Arema FC juga dihukum seumur hidup tak boleh beraktifitas di sepak bola. Tapi, mereka masih bisa mengajukan banding.


2. 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Buntut dari Tragedi Kanjuruhan, Kapolri mengumumkan enam tersangka terkait kejadian tersebut, termasuk Dirut PT LIB dan tiga dari pihak kepolisian.

Kabar tersebut diumumkan langsung oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca selengkapnya: Tragedi Kanjuruhan, 6 Jadi Tersangka Termasuk Dirut PT LIB dan 3 Polisi

FIFAKanjuruhanPSSIIwan BudiantoGianni InfantinoLiga IndonesiaStadion KanjuruhanTragedi Kanjuruhan

Berita Terkini