x

Arema FC Tuntaskan Kewajiban Moral Satu Per Satu Atas Tragedi Kanjuruhan

Jumat, 7 Oktober 2022 08:55 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Juni Adi
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

INDOSPORT.COM - Klub Liga 1Arema FC mewujudkan tanggung jawab sesuai komitmen awal atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan nyawa pada Sabtu (1/10/22) lalu.

Klub berlogo kepala singa itu secara rutin mengunjungi keluarga para korban yang meninggal dunia maupun luka-luka sejak Minggu (2/10/22) karena tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga

Arema FC membagi tugas ini kepada beberapa figur penting di klub. Dua diantaranya adalah Gilang Widya Pramana (presiden klub), Muchammad Ali Rifki (manajer tim) dan beberapa staf klub yang ditunjuk.

"Kami sangat fokus pada penanganan para korban. Kalau Tuhan mengizinkan, kami akan mendatangi rumah duka satu per satu," ucap Muchammad Ali Rifki.

Indosport mendapat kesempatan turut serta dalam rombongan Arema FC bersama PSSI saat berkunjung ke rumah duka pada Rabu (4/10/22).

Baca Juga

Ali Rifki menjadi perwakilan Arema FC bersama sejumlah staf, sedangkan PSSI dipimpin langsung oleh Ketua Umum, Mochamad Iriawan. 

Dalam kesempatan itu, rombongan mengunjungi tiga rumah duka sejak sore. Yang pertama adalah keluarga yang kehilangan ayah beserta anaknya di kawasan Sumpil Kota Malang.

Berikutnya, rombongan singgah di rumah duka kawasan Bumiayu Kota Malang. Sedangkan yang terakhir, Arema FC dan PSSI mengunjungi rumah duka di kawasan Pakis, Kabupaten Malang.

Baca Juga

"Nilai kemanusiaan yang menyangkut nyawa, itu yang lebih penting, Untuk urusan lain, kami tidak terlalu memikirkan," beber Ali Rifki.

"Jadi kami mohon doanya untuk yang telah meninggalkan kita, maupun yang masih dirawat di rumah sakit," sambung pengusaha kelahiran Pasuruan tersebut.


1. Target Tuntas Dalam Seminggu

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Arema FC sendiri sudah menargetkan tenggat waktu untuk menyelesaikan urusan ini. Klub berlogo kepala singa ingin menuntaskannya dalam waktu satu minggu.

"Kita upayakan penyaluran santunan kepada keluarga korban bisa selesai dalam satu minggu. Meski kalau lebih dari itu, kami akan tetap menyelesaikannya," bilang Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana pada Senin (3/10/22).

Baca Juga

Klub berlogo kepala singa juga sudah merinci perihal besaran nominal yang akan dibayarkan sebagai bentuk tanggung jawab kepada keluarga korban.

"Untuk korban yang meninggal dunia adalah Rp10 juta. Sementara yang luka berat Rp5 juta dan Rp2 juta untuk yang luka ringan," beber Gilang.

Baca Juga

Sementara untuk para korban yang mengalami luka-luka, sebagian masih dirawat di sejumlah rumah sakit, baik di Kota maupun Kabupaten Malang.


2. Kiper Timnas Indonesia Was-was dengan Sanksi FIFA

Adilson Maringa (Arema) dan Nadeo Argawinata (Bali United) berpelukan sesuai laga Liga 1 (Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT)

Kiper Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata, khawatir dengan potensi sanksi dari FIFA atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang. Sanksi itu bisa mengancam keberlangsungan Liga 1 2022/2023.

Ada dua hal yang sejatinya sangat dikhawatirkan Nadeo sebagai imbas atas Tragedi Kanjuruhan. Pertama, peluang Indonesia untuk bermain di Piala Asia 2023.

Tim senior yang digawangi Nadeo berhasil merebut tiket untuk lolos ke babak utama Piala Asia 2023. Momen ini sangat ditunggu-tunggu karena Timnas Indonesia sudah lama tak berpartisipasi di Piala Asia 2023.

"Untuk Timnas, ya menurut penonton kita lagi bagus-bagusnya. Untuk kedepan, saya berharap yang terbaik saja, khususnya tim nasional, karena kita akan menghadapi ajang yang sangat bergengsi, mengingat kita sudah lama tidak bermain di ajang tersebut," papar  Nadeo.

Baca selengkapnya: Imbas Tragedi Kanjuruhan, Kiper Timnas Indonesia Was-was dengan Sanksi FIFA 

Liga IndonesiaStadion KanjuruhanArema FCLiga 1Berita Liga 1Liga 1 2022-2023Tragedi Kanjuruhan

Berita Terkini