Nurdin Halid Harap Iwan Bule Tak Mundur dari PSSI Pasca Tragedi Kanjuruhan, Ini Alasannya
INDOSPORT.COM - Mantan Ketua Umum PSSI periode 2003-2011, Nurdin Halid berharap agar Mochamad Iriawan alias Iwan Bule tak mundur dari jabatannya pasca Tragedi Kanjuruhan.
Kompetisi Liga 1 2022/2023 pekan ke-11 berubah menjadi tragedi. Hal ini berawal dari kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya di Kanjuruhan, Sabtu (01/10/22) malam WIB.
Aremania turun ke lapangan setelah tim kebanggaannya kalah dengan skor akhir 2-3. Menurut informasi, mereka masuk untuk menguatkan para pemain Arema.
Namun, semakin banyak suporter yang turut ke lapangan, ada pula yang melempar botol ke penggawa Persebaya, mau tak mau aparat bertindak untuk menghalau massa.
Situasi yang tidak kondusif di lapangan memaksa aparat keamanan melempar gas air mata, hanya saja senjata kimia itu justru diarahkan ke tribun yang banyak penonton.
Naasnya, jalan keluar stadion yang sempit membuat banyak orang terhimpit, belum lagi paparan gas air mata mengganggu pernafasan, 131 orang meninggal dunia.
Setelah melakukan penyelidikan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lewat tim pencari fakta independen merilis enam tersangka, pada Kamis (6/10/22) malam.
Enam tersangka itu adalah Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, juga Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC Abdul Haris.
Lalu Security Officer Suko Sutrisno, Komandan Kompi III Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman, Kabag Ops Polres Malang Wahyu SS, Kasat Samapta Polres Malang Ajun Kompol Bambang Sidik Achmadi.
Di sisi lain, netizen meminta agar Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule ikut mundur dari jabatannya, sebagai bentuk tanggung jawab Tragedi Kanjuruhan.
1. Nurdin Halid: Ketum PSSI Mundur, Ini Bukan Solusi
Hanya saja, mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid menilai tidak tepat jika Iwan Bule yang disuruh mundur, karena berada pada tatanan organisasi yang berbeda.
"Bukan solusi ketika Ketua PSSI diminta mundur. Bukan mundur, menurut saya tidak tepat kalau Ketum PSSI disuruh mundur," ucap Nurdin via Youtube Tommy Desky.
"Justru yang harus kita minta kepada PSSI adalah lakukan evaluasi secara menyeluruh, supaya kedepannya tidak terjadi seperti ini lagi," ujar mantan Ketum PSSI 2003-2011 itu.
"Tentu Ketua Umum juga tidak menghendaki itu, dan saya yakin Ketua Umum juga tidak tahu kenapa peristiwa itu bisa terjadi, sepanjang regulasi dijalankan dengan baik."
Di sisi lain, Nurdin Halid sepakat jika PT Liga Indonesia Baru memiliki tanggung jawab secara langsung atas Tragedi Kanjuruhan.
"Kalau saya, terus terang tidak setuju Ketum PSSI disuruh mundur, kalau Dirut PT LIB bisa saja, karena PSSI berada di tataran regulasi dan kebijakan, operatornya LIB," jelasnya.
"Tidak bisa langsung PSSI yang mundur. Memang harus memiliki tanggung jawab moral, tapi tanggung jawab tidak harus mundur, karena ada operatornya."
"Di bawah operator ada panitia pelaksana. Kalau Dirut LIB disuruh mundur, kemudian dibenahi, saya setuju," jelas Nurdin Halid.
"Tapi kalau Ketua Umum PSSI saya nggak setuju, karena ini bukan salah kebijakan. Kalau kebijakan yang salah, kita minta mundur Ketua PSSI," tegas Nurdin.
"Saya bisa ngomong begini karena saya pernah menjadi Ketua Umum PSSI, dulu saya juga sering diminta mundur," tukas pengusaha berusia 63 tahun tersebut.
2. Jadi Tersangka, Dirut PT LIB Jalani Proses Hukum
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita kini resmi ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022.
Menurut Kapolri, dalam hal ini, PT LIB selaku operator pertandingan Liga 1 2022, tidak melakukan verifikasi terhadap Stadion Kanjuruhan pada tahun terakhir.
Mendengar namanya ditetapkan sebagai tersangka, Akhmad Hadian Lukita pasrah dan mengaku akan menjalani prosedur pemeriksaan kepolisian dengan baik.
"Kami akan menghormati proses hukum yang berlaku dan akan mengikuti tahap-tahap proses yang akan dilalui berikutnya," ucap Akhmad Hadian Lukita.
"Kami juga berharap peristiwa kemarin menjadi pelajaran berharga bagi semuanya," imbuhnya lagi.