Kisah di Balik Kolapsnya Roberto Donadoni, Bikin Paolo Maldini dan AC Milan Syok Berat
INDOSPORT.COM - Mengingat kembali momen Roberto Donadoni kolaps dan membuat para pemain AC Milan, termasuk Paolo Maldini, syok.
Peristiwa tersebut terjadi di pertandingan melawan klub Serbia, Red Star Belgrade, di European Cup (sekarang Liga Champions) 1988-1989.
Pada saat itu, mereka berjumpa di putaran kedua, yang mana pertandingannya digelar dalam format dua leg.
Di leg pertama, baik AC Milan maupun Red Star Belgrade bermain sama kuat dengan skor 1-1. Gol tunggal Rossoneri dicetak oleh Pietro Paolo Virdis pada menit ke-48.
Hanya saja, leg kedualah yang menjadi masalah, manakala permainan dihentikan karena lapangan tertutup kabut pekat.
Pertandingan berkabut antara Red Star Belgrade vs AC Milan di Marakana ini pun kemudian dikenal dengan sebutan Fog of Belgrade.
Pertandingan terpaksa dihentikan pada menit ke-65 saat Red Star Belgrade tengah unggul 1-0 berkat gol Dejan Savicevic.
Alhasil, agenda antara kedua tim ini kembali digelar hari esoknya dengan hasil void yang mana cukup merugikan kubu tuan rumah.
Line up yang dipasang pun sama seperti leg pertama, namun minus Pietro Paolo Virdis (Red Star Belgrade) dan Carlo Ancelotti (AC Milan) yang tidak bisa tampil karena hukuman larangan bermain.
Pertandingan replay tersebut pun berakhir imbang 1-1 dan dilanjutkan ke adu penalti. Para eksekutor AC Milan berhasil menunaikan tugasnya dengan baik sehingga memastikan kemenangan 4-2 atas sang lawan.
1. Para Pemain AC Milan bak Kena Teror
Terlepas dari laga yang harus diulang karena kabut, salah satu momen bersejarah dari pertemuan AC Milan dan Red Star Belgrade tersebut ialah tumbangnya seorang Roberto Donadoni.
Legenda sepak bola Italia itu mendapat tekel keras dari pemain Red Star Belgrade, Goran Vasilijevic, hingga tidak sadarkan diri.
Kondisinya yang hilang kesadaran tersebut tidak ayal membuat para pemain yang ada di lapangan syok, terutama rekan-rekannya di AC Milan.
Jalan napas Roberto Donadoni tersumbat dan nyawanya dalam bahaya.
Kisah di balik kolapsnya Roberto Donadoni ini pun turut diceritakan Arrigo Sacchi dalam sebuah memoir yang berjudul The Immortals.
"Vasilijevic menyerang Donadoni dengan keras, memukulnya dengan bokong dan siku pada saat yang sama," ujarnya seperti pernah diwartakan BBC.
"Roberto tersungkur, tidak sadarkan diri. Itu benar-benar momen penuh teror yang luar biasa: dia terlihat seperti tidak bernyawa,” ujarnya lagi.
Kondisi menegangkan sekaligus mengkhawatirkan tersebut pun membuat para pemain AC Milan dan seluruh orang yang ada di lapangan kaget bukan kepalang.
Ada yang melambaikan tangan meminta pertolongan, ada pula yang meletakkan kedua tangannya di atas kepala saking syok dan frustrasinya.
Adalah Angelo Pagani, juru pijat AC Milan yang menghampiri Roberto Donadoni, berhasil membuka mulutnya dan membebaskan lidahnya.
2. Kesaksian Paolo Maldini
Setelah pertolongan pertama tersebut, Ginko Monti yang adalah dokter AC Milan, sampai di lokasi kejadian dan membantu memberi pernapasan dari mulut ke mulut.
Saking mencekamnya situasi pada waktu itu, Arrigo Sacchi sampai menyebut Roberto Donadoni tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Bahkan bukan Arrigo Sacchi saja, Paolo Maldini juga mendeskripsikan kondisi sang rekan yang sangat mengkhawatirkan.
“Dia membiru. Dengan mata terbuka ia menjejak-jejakkan kakinya seperti hewan di tempat penyembelihan,” kenang Paolo Maldini.
Namun respons dari para pemain AC Milan yang syok tidak cuma ditunjukkan Paolo Maldini, tetapi juga Marco van Basten.
Ia berlari ke bangku pemain dan berteriak keras untuk memanggil doctor, kemudian memeluk GM AC Milan kala itu, Paolo Taveggia, sambil menangis.
Syok yang dirasakan Marco van Basten kala itu tidak mudah sirna begitu saja, sampai-sampai ia harus ditenangkan oleh para staf pelatih AC Milan.
Lalu ada pula cerita lainnya, ketika pengeras suara memberi kabar soal kondisi Roberto Donadoni yang berhasil diselematkan. Hanya saja, respons suporter Red Star Belgrade ternyata di luar dugaan.
“Roberto sudah sadar, selain rahangnya yang patah, tidak ada masalah serius lainnya. Penggemar Red Star mengejek kesehatannya,” kata Arrigo Sacchi, masih dalam laporan BBC.
Kini, Roberto Donadoni masih sehat dan sudah terjun ke dunia kepelatihan setelah gantung sepatu pada musim 1999-2000.