Dihantam Badai Cedera Hebat, Mengapa AC Milan Bisa Permalukan Juventus?
INDOSPORT.COM - Berikut beberapa alasan mengapa AC Milan mampu menumbangkan Juventus di pekan ke-9 Liga Italia (Serie A) 2022-2023 meski I Rossoneri dihantam cedera hebat.
AC Milan sukses mempecundangi Juventus saat kedua kesebelasan bentrok di San Siro pada Sabtu (08/10/22). Pasukan Stefano Pioli menang dengan skor meyakinkan 2 gol tanpa balas. Kedua gol I Rossoneri disumbang oleh Fikayo Tomori dan Brahim Diaz.
Gol pertama AC Milan dilesatkan oleh Fikayo Tomori di penghujung babak pertama. Dari kemelut di muka gawang Juventus, eks Chelsea tersebut mampu mengoyak jala Si Nyonya Tua.
Gol Tomori di injury time babak pertama bertahan hingga turun minum. AC Milan pun unggul 1-0 atas Juventus di paruh pertama.
Memasuki paruh kedua, Juventus mencoba menyamakan kedudukan. Sejumlah peluang pun tercipta bagi Si Nyonya Tua.
Namun, alih-alih mengejar ketertinggalan gawang Juventus yang dijaga Wojciech Szczesny malah harus kemasukan lagi oleh Brahim Diaz di menit ke-54.
Bermula dari salah passing Dusan Vlahovic, bola diterima oleh Brahim Diaz. Eks Manchester City tersebut melakukan solo run dan mengelabuhi satu persatu penggawa Juventus sebelum akhirnya menaklukkan Szczesny.
Usai gol Brahim Diaz, Juventus kian meningkatkan intensitas serangan. Tak cuma itu, Si Nyonya Tua juga melakukan sejumlah pergantian pemain.
Namun hingga peluit panjang berbunyi, skor 2-0 untuk keunggulan AC Milan tak berubah. Kemenangan AC Milan terasa spesial mengingat Pioli ditinggal sejumlah besar pemain andalannya. Tercatat, ada 5 langganan starter AC Milan yang absen di laga ini.
Meski minus banyak pemain, namun AC Milan mampu tampil impresif hingga mempermalukan Juventus. Berikut beberapa alasan mengapa I Rossoneri mampu menumbangkan Si Nyonya Tua.
1. 1. Kehilangan Momentum
Sejatinya, Juventus punya kans besar untuk mempermalukan AC Milan di kandang sendiri. Terbukti, Si Nyonya Tua mampu merepotkan pertahanan I Rossoneri di 20 menit awal babak pertama.
Bahkan, I Bianconeri mendapat sejumlah peluang untuk membuka skor. Mulai dari Arkadiusz Milik hingga Alex Sandro.
Sayangnya, peluang tersebut gagal dikonversi menjadi gol. Kegagalan memanfaatkan momentum tersebut harus dibayar mahal oleh Juventus.
Bagaimana tidak, setelah Si Nyonya Tua gagal membuka skor di awal pertandingan, AC Milan yang mulai panas mulai membalikkan keadaan. Puncaknya, I Rossoneri mampu mengoyak jala Szczesny di penghujung babak pertama.
Usai turun minum, Juventus kembali mendapat momentum untuk mengubah keadaan. Sayangnya, Juventus kembali gagal mengoyak gawang Tatarusanu.
Malahan, Juventus membuat blunder fatal saat Vlahovic salah melakukan umpan hingga dihukum oleh gol Brahim Diaz.
2. Telat Melakukan Pergantian Pemain
Massimiliano Allegri menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas kekalahan Juventus ini. Pelatih berjuluk Max tersebut terlambat mengambil keputusan.
Si Nyonya Tua sendiri kewalahan menembus lini tengah AC Milan yang dijaga oleh Ismael Bennacer dan Sandro Tonali. Belum lagi Tommaso Pobega yang dipasang lebih mundur.
Juventus melakukan tekanan dari area sayap. Mulai dari crossing panjang maupun tendangan spekulasi yang dilakukan oleh Danilo hingga Juan Cuadrado. Namun hal itu tetap tidak efektif.
Dari segala sisi lini tengah AC Milan lebih unggul. Si Nyonya Tua baru bisa mengendalikan permainan saat Allegri memasukkan Leandro Paredes, Matías Soule hingga Fabio Miretti. Namun pergantian tersebut dilakukan terlambat. Meski Si Nyonya Tua unggul dari sisi permainan, namun papan skor sudah menunjukkan angka 2-0.
2. 3. Lini Depan yang Mandul
Setuju atau tidak, lini depan Juventus yang diisi Vlahovic maupun Milik memang mandul dalam memanfaatkan sejumlah peluang.
Bahkan, Vlahovic tak mampu melepaskan satupun shooting yang mengarah ke gawang Tatarusanu. Ia pun diganjar rating 5.1 oleh whoscored.
Milik pun demikian, meski ia mendapat dua kali peluang namun eks Napoli tersebut gagal memanfaatkannya menjadi gol. Akibatnya, Juventus pun harus tertunduk lesu sepulang dari San Siro.
Apesnya bagi Juventus, Allegri tak punya kedalaman skuat yang mumpuni saat kedua pemain ini tampil flopp. Moise Kean yang dimasukkan di babak kedua juga gagal mencetak gol.
Satu-satunya peluang yang didapat Kean adalah melalui sepakan jarak jauh dari luar kotak penalti. Selebihnya, ia tak mampu menembus tembok kokoh pertahanan AC Milan.
4. Mental
Faktor selanjutnya yang menyebabkan Juventus tumbang oleh AC Milan adalah mental. Meski ditinggal sejumlah pilarnya, namun I Rossoneri tampil all out. Berbeda dengan Juventus yang kehilangan kepercayaan diri usai tertinggal gol Tomori.
Allegri sendiri blak-blakan jika perkara mental ini menjadi biang keladi di balik kekalahan Si Nyonya Tua atas AC Milan.
“Setelah pertandingan malam ini, tida banyak yang bisa dikatakan, kami memiliki periode yang tidak konsisten,” kata pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, dikutip dari wawancara pasca laga dengan DAZN (via Calciomercato).
“Meskipun kami telah keluar dari periode negatif, tetapi malam ini kamu jatuh lagi. 20 menit pertama berjalan dengan baik, kemudian kami bermain mundur dan kami tidak menciptakan peluang lagi,” tuturnya.
“Kami melakukan banyak kesalahan di level teknis, jadi wajar kami membayarnya. Saya pikir juga ada kondisi psikologis, saat ini tidaklah mudah, karena Anda mendapatkan dua hasil bagus, lalu salah satu (buruk),” lanjutnya.