Gelandang Persija, Hanif Sjahbandi Senang Disambut Baik Bobotoh di Bandung
INDOSPORT.COM - Gelandang Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi, hadir dalam kegiatan doa bersama dengan tajuk "Dari Kami untuk Malang" di GOR Saparua, Kota Bandung, Sabtu (08/10/22) malam.
Hanif mengaku senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan doa bersama untuk korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Apalagi, pada kesempatan tersebut pemain berusia 25 tahun ini mendapatkan sambutan baik dari Bobotoh yang menjadi tuan rumah kegiatan doa bersama "Dari Kami untuk Malang".
Sebagai informasi, pada kesempatan tersebut selain Hanif hadir juga dua pemain Persija Jakarta lainnya yakni Tony Sucipto dan Taufik Hidayat, serta gelandang Persib, Dedi Kusnandar. Kemudian legenda Persib, Adeng Hudaya dan Sujana.
Acara sendiri dimulai dengan sholat magrib berjamaah, kemudian dilanjutkan doa bersama, salat isya dan sholat ghoib, tausyiah serta ditutup dengan sharing bersama pemain, suporter dan tokoh sepak bola Jawa Barat.
"Pertama-tama saya seneng dan berterima kasih juga pada keluarga besar Bobotoh. Karena momen ini jarang kita dapatkan," kata Hanif setelah mengikuti kegiatan.
Selain perwakilan pemain, pada kesempatan tersebut dihadiri oleh suporter dari tim Liga 1 dan Liga 2, di antaranya Bobotoh sebagai tuan rumah, Aremania, Bonekmania, The Jakmania, suporter PSS Sleman, PSM Makassar, PSIS Semarang, PSIM Yogyakarta hingga PSMS Medan.
Kehadiran berbagai elemen suporter tersebut membuat Hanif merasa senang dan bangga, pasalnya seluruh suporter bisa duduk berdampingan bahkan Viking dan The Jakmania bisa berbaur, termasuk Aremania dan Bonek.
Padahal, sebelumnya pendukung Persib dan Persija maupun Arema FC dan Persebaya memiliki hubungan yang kurang harmonis, namun dalam kesempatan tersebut mereka bisa duduk bersama dan terlihat akrab.
"Jadi saya sangat senang apalagi dengan perwakilan suporter, ada The Jak, Aremania, Bonek dan suporter lain juga kumpul di sini," ucap Hanif.
1. Berharap jadi Awal Persatuan Suporter
Hanif berharap, ke depannya seluruh suporter bisa saling mengunjungi dengan aman dan nyaman, saat tim kebanggaannya berlaga. Pasalnya, sejatinya rivalitas dalam sepak bola hanya berlangsung 2x45 menit.
Setelah pertandingan, semuanya kembali bersaudara dan tidak perlu ada yang saling menyakiti.
"Saya berharap ini jadi awal persatuan, rivalitas hanya 90 menit tapi kita tetap bersatu," jelas mantan pemain Arema FC ini.
Terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Hanif mengaku sedih, pasalnya dalam kasus tersebut banyak korban jiwa berjatuhan, bahkan jumlahnya lebih dari 100 orang.
Sehingga, menurut Hanif tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, bukan hanya duka bagi Arema FC maupun Aremania, namun menjadi duka bagi semua pihak.
"Ini merupakan kesedihan bersama, duka kita bersama, ini kita lepas dari tim yang kita dukung, bahwasannya ini semua adalah rasa duka kita. Jadi ini adalah masalah kita semua," ucap Hanif.
Sementara itu, ketua pelaksana kegiatan "Dari Kami untuk Malang", Ebith Beat A, mengatakan acara tersebut digagas tak lepas dari peran berbagai elemen suporter yang ada di wilayah Bandung raya.
Menurutnya, berbagai elemen suporter yang ada di Bandung raya memiliki rasa solidaritas dan turut duka cita atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Menginisiasi doa bersama, karena ternyata semua teman-teman punya ide yang sama. Curhat sama teman-teman ternyata punya ide sama," kata Ebith di GOR Saparua, Kota Bandung.
"Akhirnya sama-sama kita laksanakan. Bisa melaksanakan, karena mengejar sepekan Kanjuruhan dan difasilitasi oleh JQR (Jabar Quick Response) bisa terlaksana. Acara digelar di ruang tertutup karena sedang musim hujan," jelas Ebiet menambahkan.
2. Demi Kemajuan Sepak Bola Indonesia
Pria yang juga berprofesi sebagai musisi Kota Bandung ini berharap, kedepannya sepak bola Indonesia bisa lebih baik lagi dan nyaman serta aman untuk disaksikan secara langsung di Stadion.
"Harapannya, berkaitan doa terkabul mudah-mudahan teselip doa kebaikan buat para suporter," ungkapnya.
"Kita berharap sepak bola indonesia lebih baik lagi, yang terlibat di dalam sepak bola juga lebih baik lagi dan tidak ada lagi korban jiwa. Sepak Bola baik, bahkan yang tidak suka dengan sepak bola pun bisa melihat ini kalau sepak bola baik," harapnya.