Kiprah Graham Potter yang Mirip Tuchel, Bakal Bawa Chelsea Juara Liga Champions (Lagi)?
INDOSPORT.COM – Melihat kiprah Graham Potter selama membesut Chelsea yang mirip dengan Thomas Tuchel. Akankah The Blues juara Liga Champions (lagi)?
Graham Potter tengah dalam masa bulan madunya bersama Chelsea. Terlebih lagi setelah dirinya membawa The Blues mengalahkan AC Milan untuk kedua kalinya di Liga Champions 2022/23.
Kemenangan keduanya atas AC Milan itu didapatkan saat Graham Potter memimpin Chelsea di laga keempat grup E Liga Champions 2022/23, Rabu (12/10/22).
Dalam duel tersebut, pelatih berpaspor Inggris ini berhasil membuat Chelsea meraih kemenangan 2-0 atas AC Milan di San Siro.
Kemenangan atas AC Milan itu didapat berkat gol-gol yang dicetak Jorginho melalui titik putih dan Pierre-Emerick Aubameyang.
Sebelumnya, Graham Potter mampu membawa Chelsea mengalahkan kampiun Liga Italia 2021/22 itu dengan skor 3-0 di Stamford Bridge di laga sebelumnya.
Di laga itu, Chelsea menang 3-0 atas AC Milan berkat tiga gol yang dicetak oleh Wesley Fofana, Aubameyang, dan Reece James.
Pencapaian ini menjadi catatan apik tersendiri bagi Graham Potter yang sebelumnya belum pernah merasakan atmosfer di Liga Champions.
Siapa sangka, di balik pencapaian apik Graham Potters bersama Chelsea ini, ternyata kiprahnya mirip dengan kiprah Thomas Tuchel saat melatih The Blues.
Lantas, seperti apa kemiripan Graham Potter dan Thomas Tuchel? Akankah kemiripan ini akan membawa Chelsea menjuarai Liga Champions lagi?
1. Graham Potter dan Tuchel yang Progresif
Kemiripan Graham Potter dan Thomas Tuchel adalah tipikal keduanya sebagai pelatih muda yang progresif dalam memainkan taktiknya.
Kesamaan ini terlihat dari taktik keduanya yang mengandalkan lebar lapangan dan Counter Press untuk menguasai Final Third.
Saat Tuchel pertama kali tiba di Chelsea, ia menerapkan taktik Counter Press itu yang bisa meredam gaya permainan lawan dari belakang.
Hal serupa juga diterapkan Graham Potter bersama Chelsea, dengan mengandalkan trio penyerang dan gelandang dengan garis pertahanan tinggi untuk meredam penguasaan bola lawan.
Kesamaan ini juga mirip dalam hal formasi. Graham Potter dan Tuchel kerap mengandalkan formasi tiga bek untuk mengoptimalkan pemain di lebar lapangan.
Perbedaannya pun terbilang tipis. Graham Potter bisa dikatakan lebih bervariasi ketimbang Tuchel untuk menerapkan formasi tersebut.
Siapa sangka, kemiripan dalam hal menerapkan taktik ini pun berimbas pada hasil yang sama yang didapatkan kedua pelatih tersebut.
Seperti apa hasil yang didapat Graham Potter dan Tuchel di lima laga perdananya sebagai pelatih baru Chelsea?
2. Hasil yang Mirip
Thomas Tuchel ditunjuk sebagai pelatih Chelsea pada Januari 2021 lalu untuk menggantikan posisi Frank Lampard yang dipecat.
Sedangkan Graham Potter menggantikan posisi Tuchel yang dipecat dan menjadi pelatih Chelsea pada September 2022 lalu.
Di lima laga awal yang dilakoni Tuchel bersama Chelsea, pria asal Jerman itu membawa The Blues meraih empat kemenangan dan satu hasil imbang.
Di laga pertama, Chelsea imbang melawan Wolves dengan skor 0-0, berlanjut dengan kemenangan 2-0 atas Burnley, 1-0 atas Tottenham Hotspur, 2-1 atas Sheffield United, dan 1-0 atas Barnsley.
Ternyata hasil di lima laga perdana yang dilakoni Tuchel bersama Chelsea mirip dengan lima laga perdana Graham Potter dengan The Blues, yakni empat kemenangan dan satu hasil imbang.
Di laga perdananya bersama Chelsea, Graham Potter bermain imbang 1-1 dengan RB Salzburg dan kemudian menang 2-1 atas Crystal Palace, 3-0 atas AC Milan, 3-0 atas Wolves, dan 2-0 atas AC Milan.
Kesamaan pun terlihat dengan statistik yang ada, di mana baik Tuchel dan Graham Potter mengedepankan pertahanan solid untuk menstabilkan Chelsea di lima laga awalnya.
Akankah kemiripan ini membuat Chelsea meraih Liga Champions lagi? Mengingat bahwa di musim pertama Tuchel, The Blues mampu menjadi juara.
Jika pun Graham Potter bisa membawa Chelsea menjadi juara, maka itu akan menjadi pencapaian terbaik dalam kariernya yang baru merasakan gelar di Swedia saja.
Jika pun gagal, Graham Potter masih berkesempatan membawa Chelsea menjuarai ajang lainnya, mengingat The Blues masih berpartisipasi di empat ajang yang tersedia.