Rio Ferdinand Anggap Kartu Merah Tomori di Laga AC Milan vs Chelsea Sudah Tepat, Apa Alasannya?
INDOSPORT.COM – Kartu merah yang diterima Fikayo Tomori pada pertandingan Liga Champions antara AC Milan vs Chelsea menulai kontroversi, tetapi Rio Ferdinand menganggap sudah tepat. Apa alasannya?
Bertanding di San Siro, Rabu (12/10/22) dinihari WIB, AC Milan kembali dihajar Chelsea dengan skor telak 2-0 lewat dua gol Pierre-Emerick Aubameyang dan Jorginho.
Pada pertemuan pertama di Stamford Brigde, pasukan Stefano Pioli juga kalah dengan skor 3-0 lewat gol Wesley Fofana, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Reece James.
Ada satu insiden kontroversial di laga tersebut, yakni saat wasit Daniel Siebert mengeluarkan kartu merah untuk Fikayo Tomori karena diangap melanggar pemain Chelsea, Mason Mount.
Kartu merah yang diterima Tomori tersebut jadi sorotan lantaran jadi awal mula petaka bagi Rossoneri dan awal kemenangan Chelsea di Liga Champions, Rabu (12/10/22) dini hari WIB.
Bukan hanya itu, kartu merah ini dipertanyakan berbagai pihak karena tayangan replay yang viral di jagat maya menunjukkan Tomori hanya menarik bahu Mount tanpa menjatuhkan lawan.
Gerakan dan respons itu pun dianggap cukup wajar di mata sebagian besar warganet dan para penikmat sepak bola, mengingat kedua pemain memang sedang berebut bola dalam pertandingan.
Akan tetapi, Rio Ferdinand, menganggap Tomori jelas-jelas melakukan foul terhadap Mount sehingga layak mendapatkan kartu merah.
Legenda Manchester United juga menegaskan bahwa dalam aturan sudah jelas apa yang dilakukan Tomori adalah pelanggaran meski Mount yang dijaga terjatuh bukan karena aksi
“Sebagai bek muda, kalian pasti bertanya-tanya kenapa Tomori membiarkan dirinya masuk ke situasi itu (kartu merah),” kata Ferdinand kepada BT Sports.
1. Tomori Diganjar Kartu Merah, Ini Aturannya
“Pergerakan Mount sangat bagus dan itu jelas-jelas pelanggaran di mana pun di lapangan. Aturannya adalah aturan, itu kartu merah,” tegasnya
Rio Ferdinand mengeluarkan pernyataan ini tentunya bukan tanpa sebab. Sang legenda merujuk pada peraturan yang tertuang dalam Laws of the Game edisi 2022-2023 yang dikeluarkan oleh IFAB.
Dalam pasal 12 tentang Fouls and Misconduct nomor 3 terkait Disciplinary Action, pelanggaran Tomori ini dianggap Denying a goal or an obvious goal-scoring opportunity/DOGSO atau ‘menggagalkan gol atau peluang mencetak gol yang jelas'.
Terdapat poin yang menyebutkan ketika seorang pemain melakukan pelanggaran (memegang, menarik, mendorong, tidak berniat memainkan bola, dan lain-lain.) terhadap lawan di area penalti sendiri yang menggagalkan peluang mencetak gol lawan yang jelas dan wasit memberikan tendangan penalti dan pemain yang melanggar harus dikeluarkan.
Berkaca pada aturan tersebut, jika kemungkinan Tomori melakukan upaya menjatuhkan diri atau menekel dengan niat merebut bola, dia hanya diganjar kartu kuning.
Sementara wasit menginterpretasikan aksi Tomori tidak ada ‘attempt to play the ball’ dan dirinya dianggap hanya melakukan ‘holding dan pulling’ ata menarik bahu Mount.
Dengan hasil ini, Chelsea makin mengukuhkan diri sebagai pemuncak klasemen Grup E dengan raihan 7 poin dari 4 pertandingan.
Sementara itu, AC Milan terdampar di peringkat 3 dengan 4 poin, sama kuat dengan sang juru kunci, Dinamo Zagreb.
2. Aubameyang Tuntaskan Mimpi
Bintang Chelsea, Pierre-Emerick Aubameyang, mengungkapkan kemenangan tim atas AC Milan di Liga Champions membuat impian lamanya kini tuntas ditunaikan.
Hal ini diungkapkan Aubameyang melalui unggahan di akun Instagram setelah lawatannya ke San Siro untuk matchday keempat Liga Champions antara AC Milan vs Chelsea, Rabu (12/10/22) dinihari WIB.
Baca selengkapnya: Sukses Hancurkan AC Milan, Aubameyang Tunaikan Impian Tertunda di San Siro