Antara Jorginho dan Kante, Siapa yang Lebih Layak Dipertahankan Chelsea?

INDOSPORT.COM – Berikut tiga alasan mengapa Chelsea harus mempertahankan Jorginho ketimbang N’Golo Kante, seiring bakal habisnya kontrak kedua pemain senior itu.

Saat ini raksasa Liga Inggris, Chelsea tengah dihadapkan pada polemik soal kontrak para pemainnya yang akan habis, di antaranya adalah Jorginho dan N’Golo Kante.

Kedua pemain andalan Chelsea di lini tengah ini tengah berada di penghujung kontraknya. Baik Jorginho dan Kante sama-sama akan habis kontrak pada 2023 mendatang.

Saat ini, Chelsea sama sekali belum mengadakan pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak secara resmi dengan dua pemain tersebut.

Namun menurut laporan yang ada, Chelsea dilaporkan telah membuka pembicaraan dengan pihak Kante soal kontrak baru tersebut.

Belakangan, Chelsea dan pihak Kante belum menemui kata sepakat soal kontrak baru tersebut. Hal ini lantaran pemain asal Prancis itu meminta kontrak dengan durasi cukup panjang.

Di sisi lain, agen Jorginho menyebutkan bahwa prioritas pemainnya itu adalah bertahan di Chelsea, sehingga pembicaraan kontrak baru akan dimulai dalam waktu dekat.

Meski begitu, ada laporan bahwa Chelsea hanya akan memperpanjang kontrak salah satu di antara keduanya. Hal ini dikarenakan The Blues ingin melakukan regenerasi di lini tengah.

Sedangkan baik Jorginho dan Kante sudah berusia 30 tahun dan 31 tahun. Karena adanya keinginan regenerasi, nantinya hanya salah satu pemain saja yang akan diperpanjang kontraknya.

Melihat kondisi yang ada, Jorginho pun diyakini layak dipertahankan Chelsea ketimbang Kante. Apa saja alasannya? Berikut ulasan INDOSPORT.

1. Alasan Jorginho Layak Dipertahankan

1. Faktor Fisik

Di usia yang sudah 30 tahun dan 31 tahun, baik Jorginho dan Kante diyakini akan mengalami penurunan, terutama soal fisik.

Namun percaya atau tidak, sebagai sesama gelandang tengah, Jorginho cenderung kerap lebih fit ketimbang Kante yang rentan cedera.

Sejak musim lalu, Jorginho selalu bisa diandalkan di tengah padatnya jadwal Chelsea ketimbang Kante yang berkali-kali kerap naik meja operasi.

Dilihat dari riwayat cederanya musim lalu, Jorginho bahkan hanya tujuh hari saja absen dari Chelsea akibat cedera. Sedangkan Kante sudah absen sebanyak 95 hari di musim lalu, ditambah 60 hari di musim ini.

Dengan alasan fisik tersebut saja, Jorginho pun menjadi pemain yang layak diperpanjang kontraknya ketimbang Kante saat ini.

2. Faktor Gaya Bermain

Mencari gelandang dengan tipe petarung seperti Kante adalah perkara mudah bagi Chelsea. Namun sulit bagi The Blues mencari pemain bertipe Regista seperti Jorginho.

Di sepak bola modern saat ini, tak banyak Regista yang memiliki kemampuan dalam mengatur tempo permainan seperti Jorginho. Jika ada, itu ada pada sosok Rodri di Manchester City dan Sergio Busquets di Barcelona.

Bahkan saking langkanya pemain bertipe sepertinya, Barcelona yang akan kehilangan Busquets pun memilih mencoba mendekati Jorginho yang habis kontrak pada 2023 mendatang.

Dengan alasan tersebut, Jorginho pun layak dipertahankan Chelsea ketimbang Kante yang lebih mudah digantikan oleh pemain lainnya.

Mengingat Kante adalah gelandang Box to Box, opsi untuk mendapatkan penggantinya pun terbilang banyak, termasuk di bangku cadangan Chelsea dengan adanya Mateo Kovacic, Ruben Loftus-Cheek, dan Carney Chukwuemeka.

2. Persoalan Gaji

3. Faktor Gaji

Bagi klub sepak bola saat ini, sulit untuk terus menerus membayarkan gaji kepada pemain yang kerap cedera seperti Kante.

Apalagi Kante punya bayaran cukup fantastis di Chelsea. Diketahui, ia merupakan pemain dengan bayaran tertinggi ketiga di The Blues dengan 290 ribu poundsterling (Rp4,9 miliar) per pekan.

Dengan riwayat cedera dan kerap absennya Kante, memberikan gaji sebesar itu atau menambah gajinya dengan kontrak baru merupakan langkah ceroboh dari Chelsea.

Sehingga, alangkah baiknya Chelsea mempertahankan Jorginho yang punya bayaran rendah, yakni 110 ribu poundsterling (Rp1,8 miliar) per pekannya.

Jika pun Jorginho akan mendapat penambahan gaji, diyakini penambahan itu tak bersifat masif, mengingat ia memilih bertahan dan loyal di Chelsea.