x

Arema FC Sediakan Pusat Penanganan Trauma Pasca Tragedi Kanjuruhan

Kamis, 13 Oktober 2022 07:45 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Subhan Wirawan
Arema FC terus berupaya mewujudkan komitmen dalam tanggung jawab atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan selepas Derby Jatim melawan Persebaya di Liga 1 Indonesia.

INDOSPORT.COM - Arema FC terus berupaya mewujudkan komitmen dalam tanggung jawab atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan selepas Derby Jatim melawan Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1 Indonesia hari Sabtu (01/10/22) lalu.

Wujud komitmen yang paling utama adalah dengan mendatangi rumah duka baik di Kota Malang maupun Kabupaten Malang selama satu pekan belakangan ini.

Baca Juga

Sehubungan dengan itu, klub berlogo kepala singa itu juga sudah menyediakan pusat penanganan trauma kepada para korban tragedi Kanjuruhan.

Khususnya bagi korban tragedi yang sudah dinyatakan pulih, namun masih mengalami trauma secara kondisi psikologis.

"Koordinasi sudah kami lakukan berkaitan dengan layanan psikososial terhadap korban yang terdampak secara psikis," kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji dalam situs resmi klub Minggu (09/10/22).

Baca Juga

"Banyak posko yang didirikan berkaitan dengan hal ini," ujar eks jurnalis kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur tersebut.

Dalam hal ini, Arema FC sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Malang dan sejumlah organisasi yang fokus menangani kondisi psikologis di Malang. 

Beberapa di antaranya adalah Himpsi (Himpunan Psikologi Indonesia) di Malang Raya yang tersebar di kampus seperti Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri, Universitas Muhammadiyah dan Universitas Merdeka.

Baca Juga

Selain itu, penanganan psikologis juga dibantu oleh organisasi seperti Save The Children, Maharesigana (Mahasiswa Relawan Siaga Bencana), MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) dan LKK-NU (Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama).

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah memberikan dukungan berkaitan dengan pemulihan mental atau trauma," beber Sudarmaji.


1. Perihal Santunan

Warga Malang saat melintasi karangan bunga di depan kantor Arema FC. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT

Sebelumnya, Arema FC pun sudah menjamin bahwa semua korban yang terdata pasca terjadinya Tragedi Kanjuruhan dipastikan mendapat bantuan.

Klub berlogo kepala singa juga sudah mendatangi beberapa rumah korban untuk memberi santunan sebagai bentuk tanggung jawab.

Baca Juga

"Kami memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia Rp10 juta, luka berat Rp5 juta dan Rp2 juta bagi yang luka ringan," Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana menuturkan Jumat (07/10/22).

Kendati duka yang dirasakan sangat mendalam, namun setidaknya itu sebagai bentuk empati klub terhadap para korban yang hampir semuanya dari suporter.

"Saya mengerti, berapa pun nominalnya, tidak akan mengganti rasa kehilangan semua keluarga korban," tuntas dia.


2. Ketua Panpel Arema FC Ikhlas Ditetapkan Tersangka

Ketua panpel Arema FC, Abdul Haris. Foto: Ian Setiawan/Indosport.com

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Abdul Haris akhirnya buka suara seusai ditetapkan menjadi tersangka atas Tragedi Kanjuruhan dalam lanjutan Liga 1 yang terjadi pada Sabtu (01/10/22) yang lalu.

Sebagaimana diketahui, Abdul Haris dinaikkan statusnya menjadi tersangka oleh pihak kepolisian. Penetapan itu diumumkan Kapolri di Malang, Kamis (06/10/22).

Abdul Haris pada akhirnya buka suara setelah dinilai menjadi pihak paling bertanggung jawab atas insiden yang membuat 131 nyawa dari suporter itu melayang.

"Saya ikhlas dan rida setelah ditetapkan menjadi tersangka. Saya siap kalau ini memang sudah takdir," kata Abdul Haris dalam press conferrence di Kantor Arema FC, Jumat (07/10/22).

Sesi itu memang diadakan Arema FC secara mendadak. Dalam kesempatan itu, hadir pula Muchamad Ali Rifki (manajer tim) dan juga Sumardhan, selaku tim kuasa hukum dari Edan Law.

Baca selengkapnya: Ketua Panpel Arema FC Ikhlas Ditetapkan Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Abdul HarisLiga IndonesiaArema FCLiga 1Tragedi Kanjuruhan

Berita Terkini