x

Kapten Persik Kediri Turut Obati Trauma Korban Tragedi Kanjuruhan

Kamis, 13 Oktober 2022 17:05 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Nugrahenny Putri Untari
Arthur saat menghibur korban dari trauma tragedi Kanjuruhan. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT.

INDOSPORT.COM - Misi kemanusiaan yang dijalankan Persik Kediri tak hanya berbentuk pemberian santunan kepada sejumlah korban yang terdampak atas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10) lalu.

Namun, perwakilan tim juga membawa serta tenaga medis untuk melihat langsung kondisi para korban. Yang paling utama, pendampingan Persik juga bertujuan untuk mengobati trauma secara psikologi yang dialami korban.

Baca Juga

Hal itu tergambar saat rombongan tim berjulukan Macan Putih itu mengunjungi Nur Saguwanto di Kepanjen, Rabu (12/10/22). Aremania berusia 18 tahun itu terlihat sudah lebih tegar setelah tiga hari dalam kondisi tak stabil.

"Kamu harus lebih sabar ya menghadapi ujian ini. Kamu harus segera sembuh untuk bantu keluarga lagi," ucap Arthur Irawan ketika ikut memotivasi Nur Saguwanto.

Aan, panggilan akrab Nur Saguwanto langsung tersenyum dan menatap dengan optimis mendapat motivasi dari kapten Persik Kediri itu. Terlebih, sosok Arthur juga sangat familiar di benaknya.

Baca Juga

"Nanti kamu ketika sembuh, harus semangat lagi. Saya doakan cepat mendapatkan kerja untuk membantu keluarga," tambah Arthur.

Dalam kunjungannya, AFG selaku sponsor utama Persik Kediri turut menyalurkan bantuan. Kendati tak disebutkan nominal, namun bantuan ini sangat penting untuk meringankan beban kekuarga korban.

Yang paling penting lagi adalah motivasi. Ya, lantaran para korban seperti Aan tidak hanya mengalami luka secara fisik, namun juga tergores luka secara batin.

Baca Juga

"Jangan berhenti mengejar cita-cita. Memang kamu cita-citanya benar ya ingin jadi pemain sepak bola? Siapa idolamu?" tanya Arthur.

"Iya, saya sejak SMP sudah bermain sepak bola. Al Farizi pemain idola saya. Dia pemain Arema dan asli Arek Malang," jawab Aan ketika ditanya Arthur.


1. Kondisi Masih Memprihatinkan

Berbagai spanduk menghiasi salah satu pintu Stadion Kanjuruhan. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT.

Kendati sudah lancar dalam berbicara, kondisi yang tampak pada Aan masih cukup memprihatinkan. Pemuda di Desa Tegalsari itu masih terluka pada bagian tubuhnya dan belum stabil berjalan.

Mata Aan masih tampak merah pada kedua sisinya, kanan dan kiri. Hal itu sebagai akibat semprotan gas air mata dalam insiden di Stadion Kanjuruhan Malang satu pekan yang lalu.

Baca Juga

Selain itu, kakinya juga masih terluka. Pada telapak atas kaki kirinya terihat buraian serbuk, tanda telah mendapat pijitan atas lukanya sepulang menonton Arema.

"Sempat perih saat awal-awal pulang dari rumah sakit. Tapi setelah tiga hari, pandangan sudah agak normal dan tidak perih," ucap Aan perihal kondisi matanya.

Baca Juga

"Kalau kaki saya ada retak karena berhimpitan saat keluar pintu stadion. Bersyukur sudah dapat penanganan, dipijit dan pelan-pelan bengkaknya sembuh," pungkas Aan.


2. Tim Gabungan Aremania Beberkan 8 Poin Sikapi Tragedi Kanjuruhan

Seorang sedang melakukan inspeksi dalam investigasi Tragedi Kanjuruhan. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT.

Aremania selaku suporter klub Liga 1, Arema FC, yang sekaligus menjadi korban dalam insiden Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (01/10/22) lalu, berupaya terus mengejar keadilan.

Mereka kemudian membentuk koalisi bernama Tim Gabungan Aremania (TGA).

Tim ini sudah melakukan sejumlah koordinasi di Kota Malang sejak tragedi memilukan itu terjadi.

Setelah puasa berbicara kepada publik, tim ini akhirnya merilis 8 poin dalam menyikapi Tragedi Kanjuruhan.

Berikut ini 8 poin penting yang dirilis TGA perihal Tragedi Kanjuruhan pada Senin (10/10/22) kemarin.

Baca selengkapnya: Tim Gabungan Aremania Beberkan 8 Poin Sikapi Tragedi Kanjuruhan

KanjuruhanPersik KediriLiga IndonesiaLiga 1Bola IndonesiaBerita Liga 1Liga 1 2022-2023Tragedi Kanjuruhan

Berita Terkini