Terlalu Banyak Mengeluh, Jose Mourinho Kena Semprot Dirtek AS Roma
INDOSPORT.COM – Pelatih AS Roma, Jose Mourinho kena semprot Direktur Teknis, karena dianggap terlalu banyak mengeluh soal penampilan buruknya di Liga Europa 2022/23.
Bermula ketika Jose Mourinho mengeluhkan terkait ekonomi AS Roma yang dianggap minim. Sehingga, tidak bisa membeli pemain berkualitas di bursa transfer.
Hal tersebut membuat Direktur Teknis AS Roma, Tiago Pinto, menanggapi pernyataan dari pelatih yang kerap disapa The Special One.
Pasalnya, menurut Tiago Pinto, uang bukanlah segalanya dalam membentuk tim untuk berkembang menjadi lebih baik lagi.
Dirtek I Giallorossi tersebut juga menegaskan jika uang adalah segalanya, maka Manchester City dan Paris Saint Germain akan selalu memenangkan banyak gelar setiap tahunnya.
Melansir dari Football Italia, pria berusia 37 tahun tersebut sangat mengetahui persaan Jose Mourinho. Mengingat tim terseok-seok di dua kompetisi, Liga Italia dan Champions 2022/23.
Sebagaimana diketahui, AS Roma duduk di peringkat 6 sementara, dengan hanya mengumpulkan torehan 19 poin. Sehingga, usaha tim meraih Scudetto menjadi lebih sulit.
“Jika hanya itu (uang) yang penting, (maka) Manchester City dan Paris Saint Germain akan menang setiap tahun,” jelas Tiago Pinto.
Sementara di Liga Europa musim ini, tim yang bermarkas di Stadion Olimpico Roma tersebut juga kesulitan di Grup C Liga Europa.
Di sisi lain, Tiago Pinto malah membalas pernyataan Jose Mourinho dengan membandingkan-bandingkannya kepada pelatih lain di Liga Italia.
1. Tiago Pinto Bandingkan Mourinho dengan Maurizio Sarri
Sebenarnya, Tiago Pinto, selaku Direktur Teknik AS Roma sangat mengetahu perasaan yang dimiliki oleh Jose Mourinho.
Namun, dirinya tidak suka dengan keluhan yang terus diungkapkan oleh pelatih yang dijuluki The Special One tersebut.
AS Roma memang sedang berada dalam misi untuk mengejar ketertinggalan perolehan poin mereka dari pemuncak klasemen Grup C Liga Europa 2022/23, Real Betis.
“Saya mengerti apa yang ingin dia (Jose Mourinho) katakan, (bahwa0 dalam sepak bola aspek ekonomi selalu (menjadi yang) terpenting,” imbuh Dirtek AS Roma, Tiago Pinto.
“Tetapi jika itu yang terpenting maka Manchester City dan PSG akan terus memenangkan Liga Champions setiap musim. Jika saya tidak salah, mereka tidak pernah melakukan itu.”
Selain itu, Tiago Pinto juga menegaskan jika masalah utama klubnya berada dalam performa buruk adalah karena jadwal yang sangat padat.
Hal tersebut dianggap menjadi kesulitan yang dirasakan oleh tim besutan Jose Mourinho terkait persiapan secara taktis.
Bahkan, Tiago Pinto juga menambahkan jika sebenarnya tim lain di Liga Italia juga mengalami ekonomi yang pas-pasan. Namun, mereka tetap menunjukkan kualitas yang baik, contohnya Lazio.
“Mungkin Anda telah menyadari bahwa pemilik kami fokus untuk bekerja lebih banyak dan lebih sedikit berbicara,” tegas Tiago Pinto.
“Ini adalah turnamen yang berbeda dengan Conference League, jauh lebih kompetitif, tetapi kami di sini berusaha memberikan yang terbaik dan melangkah sejauh mungkin,” pungkasnya.
2. Dybala Dianggap Menawan oleh Legenda Jerman
Legenda timnas Jerman, Rudi Voller memuji pelatih klub Liga Italia, AS Roma, yaitu Jose Mourinho soal perekrutan Paulo Dybala.
Tim ibu kota Italia, AS Roma, tampil inkonsisten sepanjang kompetisi domestik, selepas menang dari Inter Milan, kemudian kalah beruntun dari Ludogorets, Real Betis, dan Udinese.
Salah satu penyebab performa buruk yang ditampilkan oleh Giallorossi ialah inkonsistensi lini depan yang dikomandoi penyerang asal Inggris, Tammy Abraham.
Abraham yang pada musim perdananya bersama AS Roma tampil beringas justru kehilangan ketajaman dengan hanya mencetak 2 gol dari 10 penampilan di semua kompetisi.
Hal ini tentu memicu perhatian dari eks penyerang AS Roma sekaligus legenda Timnas Jerman, Rudi Voller, yang dikenal sebagai penyerang tajam.
Baca selengkapnya: Paulo Dybala Menawan, Legenda Jerman: Rekrutan Terpenting AS Roma Sepanjang Sejarah