Update Tragedi Kanjuruhan: Tangani Luka Mata, Pemkab Malang Tunjuk 4 RS dan Gratis
INDOSPORT.COM - Banyaknya korban yang masih menyisakan luka di bagian mata membuat pihak pemerintah Malang turut serta dalam hal penanganan pasca Tragedi Kanjuruhan.
Sebagaimana diketahui, masih banyak korban yang terluka belum sepenuhnya dinyatakan pulih. Mayoritas korban yang mengalami iritasi pada mata karena tembakan gas air mata dari Polisi usai laga Liga 1 Arema FC vs Persebaya.
Tim redaksi media olahraga INDOSPORT.COM melihat langsung bagaimana kondisi Nur Saguwanto yang turut menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan pasca Derby Jatim Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (01/10/22) lalu.
Kedua mata pemuda berusia 19 tahun yang tinggal di Kepanjen itu masih berwarna merah saat dikunjungi Rabu (12/10/22) kemarin. Kendati secara penglihatan sudah tak perih lagi.
Kondisi serupa juga dialami ratusan korban lainnya dari semprotan gas air mata dalam tragedi itu. Beberapa di antaranya masih dirawat di rumah sakit dan sebagian lagi menjalani perawatan di rumah.
Situasi ini kemudian membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, turut serta untuk menangani para korban untuk berobat ke pusat layanan kesehatan mata.
Pemkab lantas menunjuk empat pusat layanan kesehatan mata untuk mengobati para korban yang masih mengalami luka di mata hingga saat ini.
"Korban Tragedi Kanjuruhan semuanya harus ditangani. Saat ini juga khusus untuk korban yang mengalami penyakit mata, trauma fisik maupun psikis," ucap Bupati Malang, Sanusi sebagaimana dilansir situs Arema FC, Rabu (12/10/22).
1. Daftar RS yang Ditunjuk Pemkab Malang
Keempat pusat layanan kesehatan mata yang ditunjuk itu antara lain Kendedes Eye Center di Singosari, Malang Eye Center, Kepanjen Eye Center dan Rumah Sakit Umum Kanjuruhan Kepanjen.
Sehubungan dengan itu, Pemkab Malang juga sudah menjamin semua biaya pengobatan gratis. Dengan syarat sebagai lampiran adalah KTP atau Kartu Keluarga serta surat pengantar dari RT/RW hingga desa atau keluruhan setempat.
Sementara pihak pemerintah di tingkat provinsi juga menaruh prioritas terhadap penanganan medis para korban Tragedi Kanjuruhan. Penegasan itu dipaparkan sebagaimana SK Gubernur Jawa Timur bernomor 188/698/KPTS/013/2022, sebagai berikut:
1. Pasien yang dirawat di RSUD Dr. Syaiful Anwar dan RSU di Jatim di luar Malang Raya, pembiayaannya menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim.
2. Pasien yang dirawat di fasilitas kesehatan di Kabupaten Malang, pembiayaannya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Malang.
3. Pasien yang dirawat di fasilitas kesehatan di Kota Malang, pembiayaannya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Malang.
4. Pasien yang dirawat di fasilitas kesehatan di Kota Batu, pembiayaannya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Batu.
2. Arema FC Sediakan Pusat Penanganan Trauma
Arema FC terus berupaya mewujudkan komitmen dalam tanggung jawab atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan selepas Derby Jatim melawan Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1 Indonesia hari Sabtu (01/10/22) lalu.
Wujud komitmen yang paling utama adalah dengan mendatangi rumah duka baik di Kota Malang maupun Kabupaten Malang selama satu pekan belakangan ini.
Sehubungan dengan itu, klub berlogo kepala singa itu juga sudah menyediakan pusat penanganan trauma kepada para korban tragedi Kanjuruhan.
Khususnya bagi korban tragedi yang sudah dinyatakan pulih, namun masih mengalami trauma secara kondisi psikologis.
"Koordinasi sudah kami lakukan berkaitan dengan layanan psikososial terhadap korban yang terdampak secara psikis," kata Media Officer klub Liga 1 Arema FC, Sudarmaji dalam situs resmi klub Minggu (09/10/22) lalu.