Hujan Pembantaian! Ini 5 Episode Paling Sengit dari Duel El Clasico Real Madrid vs Barcelona
INDOSPORT.COM - Apapun eranya dan siapapun pemain yang terlibat di dalamnya, partai El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona tidak pernah gagal untuk menyedot perhatian besar.
Fakta jika kedua tim sekarang menghuni posisi teratas klasemen sementara Liga Spanyol 2022/2023 hanya menjadi bumbu pemanas bagi duel yang diselenggarakan pada Minggu (16/09/22) malam ini.
Real Madrid dan Barcelona amat jarang memiliki kesenjangan dalam kualitas skuat namun seringkali justru hujan gol dan pembantaian justru tersaji kala mereka bersua.
Yang namanya derby terutama yang penuh gengsi seperti El Clasico, memang sangat sulit untuk memprediksi skornya karena banyak faktor bisa bermain.
Berikut ini adalah 5 El Clasico klasik yang mempertontonkan persaingan kelas wahid antara Real Madrid dan Barcelona.
1. Real Madrid 3-4 Barcelona (Maret 2014)
Bermain di kandang sendiri melawan rival abadi jelas punya keuntungan sendiri seperti yang akan Real Madrid jalani malam ini namun mereka sebaiknya belajar jika status tuan rumah belum cukup untuk mengalahkan Barcelona.
Seperti pada 23 Maret 2014 silam dimana Los Cules sukses membungkam Los Merengues dengan skor 3-4 di Santiago Bernabeu.
Andres Iniesta dengan cepat membuat tim tamu unggul lebih dulu di menit ketujuh namun Karim Benzema bisa membalikkan keadaan untuk Real Madrid lewat brace dalam tempo empat menit saja sebelum skor kembali imbang di masa jeda berkat Lionel Messi.
Di babak kedua, penalti Cristiano Ronaldo sempat membuat Si Putih lagi-lagi unggul namun petaka justru datang kala Sergio Ramos diusir dengan kartu merah beberapa saat kemudian.
Dengan dua eksekusi dari titik putih Messi kemudian mengunci trigol dan tripoin untuk Barcelona meski pada akhirnya titel Liga Spanyol di akhir musim tetap jatuh ke tangan Atletico Madrid.
1. Era Modern
2. Real Madrid 2-6 Barcelona (Mei 2009)
Di 2008/2009 Barcelona baru memulai era mereka di bawah asuhan Pep Guardiola dan langsung panen sukses besar.
Tidak cuma menjadi juara Liga Spanyol saja, namun La Blaugrana juga bisa menang kandang dan tandang atas Real Madrid.
Hanya saja kemenangan di Bernabeu terasa lebih spektakuler karena didapatkan dengan skor telak 2-6 dimana Lionel Messi dan Thierry Henry sama-sama mengumpulkan dwigol.
Kekalahan tersebut plus fakta jika mereka tertinggal 9 poin di klasemen akhir membuar Real Madrid kemudian mengganti presiden dan pelatih mereka di 2009/2010.
Proyek Los Galacticos pun kembali dijalankan yakni dengan membeli pemain-pemain terbaik dunia dengan harga fantastis.
3. Barcelona 5-0 Real Madrid (November 2010)
Setelah Manuel Pellegrini dianggap gagal memberikan sukses saat dipercaya menjadi manajer proyek Los Galacticos jilid 2 Real Madrid, Jose Mourinho pun ditunjuk sebagai penggantinya.
The Special One dengan skuat bertabur bintang pun langsung mendapat pengingat keras jika tugasnya tidak mudah usai dibantai 5-0 di El Clasico perdananya.
Bertandang ke Camp Nou, Mourinho menurunkan para prajurit barunya seperti Maesut Ozil, Sami Khedira, Angel Di Maria, dan Ricardo Carvalho namun tetap tidak berkutik di hadapan Barcelona.
Xavi dan Iniesta sudah membawa tuan rumah unggul 2-0 kurang dari 20 menit. Di babak kedua David Villa (2 gol) dan Jeffren Suarez kemudian memastikan kemenangan Barcelona atas wakil ibu kota.
Di akhir musim Barcelona mampu mengklaim gelar Liga Spanyol dengan selisih 4 poin saja dari Real Madrid.
2. Era Klasik
4. Real Madrid 4-2 Barcelona (April 2005)
Los Galacticos jilid pertama memang sering dianggap tidak sukses namun bukan berarti tidak ada memori indah yang dirasakan Real Madrid.
Salah satunya adalanya kemenangan 4-2 atas Barcelona dimana para bintang mahal mereka berperan aktif dalam pertandingan di musim 2004/2005 tersebut.
Zinedine Zidane, Ronaldo Luis Nazario, Raul Gonzalez, serta Michael Owen masing-masing menyumbang sebuah gol sementara itu David Beckham boleh menepuk dada dengan sepasang assist.
Hanya saja titel Liga Spanyol tetap dimenangkan oleh Barcelona yang kala itu diasuh oleh Frank Rijkaard.
5. Real Madrid 5-0 Barcelona (Januari 1995)
Di Liga Spanyol musim 1994/1995 Real Madrid mengusung misi ambisius yakni mengakhiri dominasi empat musim berturut-turut Barcelona.
Salah satunya cara mereka adalah menambah amunisi dengan mendatangkan pemain-pemain baru seperti Quique Sanchez Flores, Michael Laudrup, dan Fernando Redondo.
Saat itu padahal skuat Los Blancos sudah cukup apik dengan keberaan Fernando Hierro, Luis Enrique, sampai pelatih Persib Bandung saat ini yaitu Luis Milla.
Momen terbaik Real Madrid musim itu tentu saja kala membantai Barcelona 5-0 berkat hattrick dari Ivan Zamorano.
Padahal Los Cules menurunkan tim yang kuat ke Bernabeu dengan Gheorge Hagi, Pep Guardiola, Ronald Koeman, Sergi Barjuan, termasuk Hristo Stoichhkov yang menerima kartu merah di penghujung babak pertama.
Pada akhir musim 55 poin mampu Real Madrid akumulasi dari 38 pekan dan menjadi pemuncak klalsemen sementara Barcelona haruspuas duduk di peringkat keempat.