x

3 Fakta Menarik Kemenangan Chelsea atas Aston Villa di Liga Inggris

Senin, 17 Oktober 2022 09:24 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Prio Hari Kristanto
Berikut tiga fakta menarik dalam kemenangan Chelsea atas Aston Villa di Liga Inggris (Premier League) 2022/23, Minggu (16/10/22). (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)

INDOSPORT.COM – Berikut tiga fakta menarik dalam kemenangan Chelsea atas Aston Villa di Liga Inggris (Premier League) 2022/23, Minggu (16/10/22).

Graham Potter kembali membantu Chelsea dalam mencatatkan empat kemenangan beruntun di Liga Inggris, usai mengalahkan Aston Villa dengan skor 0-2.

Baca Juga

Kemenangan laga tandang itu dapat dipetik oleh Chelsea lewat brace dari Mason Mount pada menit ke-6 dan 65'.

Gol pertama tercipta setelah Mason Mount memanfaatkan kesalahan Tyrone Mings, ketika bek Aston Villa itu hendak menghalau bola.

Alih-alih keluar dari area berbahaya, bola sundulannya justru jatuh di depan Mason Mount. Dengan segera kesalahan itu menjadi gol bagi Chelsea.

Baca Juga

Setelah tertinggal di menit awal, tim besutan Steven Gerrard langsung melancarkan serangan bertubi-tubi kepada pasukan Graham Potter.

Pada pertandingan itu, Kepa Arrizabalaga tampil dengan begitu menakjubkan saat melakukan penyelamatan sebanyak tiga kali secara beruntun.

Selain melakukan penyelamatan krusial, Kepa juga kembali mencatatkan clean sheets dalam empat pertandingan beruntun di seluruh kompetisi.

Baca Juga

Sementara itu, kemenangan atas Aston Villa membuat Chelsea mampu menjaga jarak dari Manchester United di peringkat empat dengan total 19 poin.

Berdasarkan kemenangan tersebut, berikut INDOSPORT akan mengulas fakta menarik pada kemenangan Chelsea atas Aston Villa di Liga Inggris.


1. Penampilan Sempurna dari Mount dan Kepa

Penyelamatan gemilang Kepa Arrizabalaga di laga Aston Villa vs Chelsea (16/10/22). (Foto: REUTERS/Hannah Mckay)

Kepa Arrizabalaga 'Kerasukan' Petr Cech

Tak dapat dipungkiri jika penampilan Kepa Arrizabalaga menjadi tontonan paling menarik pada kemenangan Chelsea.

Kepa Arrizabalaga kembali mendapatkan tempatnya, setelah Graham Potter resmi menggantikan Thomas Tuchel.

Baca Juga

Pada pertandingan melawan Aston Villa, Kepa tampil begitu mengesankan saat melakukan penyelamatan sebanyak tiga kali secara beruntun.

Sementara dalam seluruh pertandingan, kiper berusia 28 tahun itu mampu menyelamatkan tujuh tembakan dengan lima di antaranya dari dalam kotak penalti.

Berdasarkan catatan Opta, Kepa menjadi kiper paling banyak melakukan penyelamatan (3.2) dibandingkan kiper lain seperti, Allison (2.7) ataupun Pickford (2.7).

Baca Juga

Mason Mount Sebagai Titisan Lampard

Pada awal pelaksanaan musim baru ini, Mason Mount diselimuti oleh kekhawatiran dari para pendukung Chelsea. Alasannya karena pemain berusia 23 tahun itu, tak kunjung mencetak gol ataupun memberi assist kepada rekannya.

Akan tetapi, sepertinya Mason Mount membutuhkan waktu untuk bangkit, meski terlambat tapi ia mampu mewujudkannya.

Baca Juga

Seperti pada pertandingan melawan Aston Villa, Mount tampil cukup impresif serta mampu mencetak gol menakjubkan lewat tendangan bebas.

Gol tersebut turut mengingatkan dengan gol Frank Lampard lewat tendangan bebas ketika melawan Tottenham pada April 2012 silam.


2. Memainkan Raheem Sterling Sebagai Bek Sayap

Pemain Chelsea Raheem Sterling merayakan gol pertama ke gawang RB Salzburg di Liga Champions REUTERS/David Klein

Absennya Reece James ternyata menjadi dampak cukup krusial bagi Chelsea. Hal itu yang membuat Graham Potter melakukan kesalahan dalam menempatkan Raheem Sterling.

Pada pertandingan melawan Aston Villa, Graham Potter secara mengejutkan memainkan Raheem Sterling sebagai bek sayap, alih-alih memainkan Loftus-Cheek pada posisi tersebut.

Baca Juga

Dari susunan pemain tersebut, Graham Potter berharap Chelsea bisa menyerang dengan tiga bek dan bertahan menggunakan empat bek.

Cara tersebut dilakukan Potter dengan memberi instruksi kepada Chilwell untuk turun sebagai bek sayap kiri lalu menggeser Cucurella ke bek tengah.

Hanya saja, Graham Potter yang melihat kesalahan itu langsung menggeser Ruben Loftus-Cheek ke bek sayap kanan sebelum turun minum.

Baca Juga

Dengan demikian Sterling bisa kembali ke posisi aslinya, sebagai tiga penyerang di lini depan bersama Havertz dan Aubameyang.

Setelah turun minum, Potter langsung menarik Kai Havertz dan Cucurellla lalu menggantikannya dengan Azpilicueta dan Koulibaly.

Baca Juga

Alhasil, setiap pemain Chelsea kemudian bermain sesuai posisi mereka masing-masing. Termasuk Raheem Sterling yang sebelumnya berada di bek sayap kanan.

Oleh karena itu, sejak memasukkan Azpilicueta dan Koulibaly, Chelsea menjadi lebih seimbang dan mampu menguasai jalannya pertandingan di babak kedua atas Aston Villa di Liga Inggris.

ChelseaLiga Primer InggrisLiga InggrisTRIVIAGraham Potter

Berita Terkini