Antara AC Milan dan Juventus, Klub Mana yang Cocok untuk Rodrigo De Paul jika Pulang ke Italia?
INDOSPORT.COM – Mengupas klub mana yang cocok jadi pelabuhan Rodrigo De Paul jika tinggalkan Atletico Madrid. Lebih baik AC Milan atau Juventus?
Jagat bursa transfer dihebohkan dengan rumor yang menyatakan bahwa gelandang andalan Atletico Madrid, Rodrigo De Paul hendak angkat kaki di bursa transfer nanti.
Dilansir dari Marca, hal ini membuat AC Milan dan Juventus pun siap siaga untuk merekrutnya di bursa transfer musim dingin Januari 2023 nanti.
Baik AC Milan dan Juventus sama-sama bersiap menculik Rodrigo De Paul usai dirinya tak kunjung nyetel dengan permainan Atletico Madrid.
Sejak bergabung pada musim panas 2020 lalu, pemain asal Argentina ini tak kunjung menemukan permainan terbaiknya bersama Los Rojiblancos.
Ditengarai, ketidakcocokannya dengan skema Diego Simeone membuat De Paul pun tak bisa menunjukkan kemampuannya seperti saat di Udinese.
Di musim terakhirnya bersama Udinese, De Paul mampu mencetak 9 gol dan 11 assist yang membuat Atletico kemudian merekrutnya.
Namun selama 1,5 musim di Atletico, De Paul malah melempem dari baru mencetak 5 gol dan 3 assist dari 58 pertandingan.
Tak pelak penurunan performa ini membuat De Paul berencana pulang ke Italia dan membuat AC Milan maupun Juventus siap siaga.
Jika benar kembali ke Italia, kira-kira klub mana yang cocok untuk Rodrigo De Paul jika pilihannya adalah AC Milan dan Juventus?
1. Kupas Kualitas De Paul
Rodrigo De Paul merupakan pemain yang Versatile atau bisa bermain di banyak posisi. Namun, dirinya lebih condong bermain sebagai gelandang tengah.
Sebagai gelandang tengah, De Paul dikenal sebagai gelandang Box to Box atau pemain bernomor 8, yang dituntut kuat dalam penguasaan bola, menyerang, dan bertahan.
Kebetulan, statistik yang dimilikinya menunjukkan bahwa dirinya adalah gelandang bernomor 8 atau gelandang Box to Box sejati.
Dalam menyerang, De Paul punya rataan mencetak gol non penalti sebanyak 0,16 kali per 90 menit dan menciptakan 3,24 Shot-Creating Actions (SCA) per 90 menit.
Catatan ini menunjukkan bahwa De Paul aktif masuk ke Final Third dengan menciptakan gol dan membuat peluang bagi rekan-rekannya.
Dalam penguasaan bola, De Paul juga aktif terlibat dalam permainan dengan rataan operan sebanyak 56,38 kali per 90 menit dengan akurasi sebesar 79,1 persen.
Di antara 56,38 operan itu, 5,64 di antaranya merupakan operan progresif ke pertahanan lawan. Hal ini dibarengi dengan keaktifannya menerima bola di Final Third sebanyak 2,07 kali per 90 menit.
Belum lagi dengan keaktifannya menggiring bola ke area lawan dengan rataan 5,58 dribel ke area lawan per 90 menit.
Dalam bertahan, De Paul juga aktif dengan melancarkan 21,04 tekanan per 90 menit, 2,3 tekel dan 1,33 intersep yang membuatnya kokoh dalam bertahan.
Dengan catatan itu, di klub manakah Rodrigo De Paul pantas berlabuh? AC Milan atau Juventus?
2. Lebih Dibutuhkan Juventus
Melihat kondisi kedua tim, nampaknya Juventus yang lebih membutuhkan jasa Rodrigo De Paul ketimbang AC Milan saat ini.
Hal ini terlihat dari komposisi skuad, di mana AC Milan diberkahi gelandang bernomor 8 yang apik pada sosok Sandro Tonali.
Untuk posisi nomor 10, AC Milan masih memiliki Brahim Diaz dan Charles De Ketelaere. Sehingga, Rossoneri mau tak mau harus mengorbankan ketiga pemain ini jika De Paul bergabung.
Hal ini berbanding terbalik dengan Juventus, yang kekurangan pemain bernomor 8 karena cedera maupun penurunan performa pemainnya.
Juventus memiliki tiga pemain bernomor 8 pada sosok Manuel Locatelli, Paul Pogba, dan Adrien Rabiot. Hanya saja, Massimiliano Allegri memberikan peran it uke Pogba dan Rabiot.
Pogba saat ini tengah cedera dan belum diketahui kapan kembali. Sedangkan Rabiot tampil inkonsisten sejak bergabung Juventus.
Dengan hadirnya De Paul, Allegri pun bisa memainkan formasi idealnya, yakni 4-4-2 dengan Double Pivot yang bisa mengeluarkan kemampuan pemain Argentina itu.
Jika pun Allegri memilih formasi 4-2-3-1, maka kehadiran De Paul akan membuat Pogba bisa maju ke posisi pemain bernomor 10 yang ditopang Angel Di Maria dan Filip Kostic.
Hal ini berbeda dengan AC Milan yang telah memiliki pemain nomor 10 murni pada sosok Brahim Diaz dan De Ketelaere yang mulai tak tergantikan.