Renovasi Kanjuruhan, Arema FC Bisa Bermarkas di Stadion Gajayana Musim Depan
INDOSPORT.COM - Arema FC mesti mulai memikirkan bagaimana klub menggelar jadwal laga home pada Kompetisi Liga 1 untuk musim 2023/2024 mendatang.
Sebagaimana diketahui, Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang yang selama ini menjadi markas utama Arema FC di Liga 1, mesti ditutup total.
Hal ini tak lepas dari audit atau evaluasi teknis yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga Kamis (13/10/22) kemarin.
Kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono itu menyimpulkan bahwa ada 7 rekomendasi agar Stadion Kanjuruhan mesti menjalani renovasi total.
"Renovasi akan dimulai pada tahun depan (2023). Mudah-mudahan proses ini selesai selama satu tahun (sampai 2024)," kata Basuki Hadimuljono.
Tak pelak, situasi ini membuat Arema FC mesti mencari venue lain untuk Liga 1 musim depan. Stadion Gajayana di Kota Malang, bisa menjadi opsi tepat.
"Kalau memang diperlukan segala hal berkaitan dengan persiapan-persiapan (untuk menjadi venue di Liga 1), kenapa tidak?," ucap Wali Kota Malang, Sutiaji.
Pemerintah Kota Malang pun bakal dengan senang hati jika Stadion Gajayana nanti bisa terlibat dalam gelaran laga sepak bola di Liga 1.
Kendati selama ini, stadion dengan kapasitas 25 ribu penonton itu juga menjadi markas kedua tim berjulukan Singo Edan, setelah Stadion Kanjuruhan.
"Kita akan melihat lagi bagaimana nantinya. Yang penting, jiwa bola jangan sampai mati," orang nomor satu di Kota Malang itu menambahkan.
1. Tak Berlaga di Malang
Opsi Arema FC untuk berkandang di Stadion Gajayana Kota Malang memang bukan untuk sisa Liga 1 musim 2022/2023, tapi untuk musim 2023/2024 mendatang.
Karena sebelumnya, Arema FC juga sudah dijatuhi sanksi berat oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan Sabtu (01/10/22) lalu.
Komdis dalam sidangnya Rabu (04/10/22) kemarin, memastikan klub berlogo kepala singa itu tidak bisa lagi bertanding di Malang.
Sedangkan untuk menjalani 11 jadwal home pada Liga 1 musim ini. Arema FC mesti menunjuk stadion yang berjarak 250 kilometer dari Malang.
Sanksi itu masih belum cukup. Karena semua laga home itu berstatus tanpa penonton, plus denda senilai Rp250 juta.