x

Liga 1: Jauh dari Realita, TGA Kecam Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan

Kamis, 20 Oktober 2022 14:33 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
Seorang sedang inspeksi dalam investigasi tragedi.

INDOSPORT.COM - Tim Gabungan Aremania (TGA) turut merespons perihal proses rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan yang digelar oleh Polda Jawa Timur, Rabu (19/10/22).

Rekonstruksi yang berlangsung selama beberapa jam itu menyasar kepada tiga tersangka dari kepolisian. Polda Jatim membeberkan 30 adegan terkait aksi penembakan gas air mata.

Baca Juga

Kendati demikian, rekonstruksi itu menyimpulkan bahwa tidak ada adegan ketika gas air mata yang diarahkan ke arah tribun penonton.

Padahal, dari berbagai video yang beredar, banyak tembakan gas air mata mengarah ke penonton, salah satunya tribun selatan Stadion Kanjuruhan.

Menyikapi hal itu, TGA sebagai forum yang mewadahi aspirasi para korban Tragedi Kanjuruhan bereaksi keras. Rekonstruksi di Polda Jatim dinilai tidak sesuai dengan realita.

Baca Juga

"Rekonstruksi tersebut tidak menggambarkan peristiwa kekerasan yang terjadi dalam Tragedi Kanjuruhan secara utuh," ungkap pendamping TGA dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras), Andy Irfan.

Pihaknya tentu saja menyoroti secara tajam perihal bagaimana adegan penembakan gas air mata yang dilakukan petugas kepolisian malam itu.

Baca Juga

"Katanya gas air mata ditembakkan ke arah settle ban (sisi luar lapangan), bukan ke arah tribun. Padahal dari video yang beredar, polisi dengan gagahnya menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton," beber Sekjen Kontras tersebut

Rekonstruksi itu melibatkan anggota kepolisian yang tengah bertugas saat tragedi terjadi, termasuk tiga tersangka dari pihak kepolisian yang ditetapkan Kapolri dua pekan lalu.


1. Janggal Sejak Awal

Aksi Arek2 Malang di Balai Kota Malang. (Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT)

Seturut kemudian, Kontras sebagai pendamping Tim Gabungan Aremania dari sisi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) menilai rekonstruksi itu sudah janggal sejak awal.

Seharusnya, proses rekonstruksi suatu peristiwa kejahatan mesti digelar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), yaitu Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga

Terlebih, rekonstruksi juga dinilai jauh dari kata transparan karena dilakukan di Lapangan Polda Jawa Timur yang notabene memiliki akses terbatas.

"Rekonstruksi ini digelar secara instan yang tidak bisa dilihat oleh publik dan jauh dari TKP," ucap Sekjen Kontras, Andy Irfan.

Baca Juga

Sehingga, pihaknya akan kembali menggelar koordinasi bersama TGA untuk menyikapi proses rekonstruksi itu. Tuntutan mereka masih sama, yaitu pengusutan Tragedi Kanjuruhan secara tuntas.

AremaniaPolisiLiga IndonesiaStadion KanjuruhanLiga 1Bola IndonesiaBerita Liga 1Liga 1 2022-2023One FootballTragedi Kanjuruhan

Berita Terkini