John Cofie: Disebut Lebih Hebat dari Paul Pogba, Berakhir Jadi Pemain Antah-berantah
INDOSPORT.COM - Apa kabar Johan Cofie, eks pemain klub Liga Inggris (Premier League), Manchester United yang sempat disebut lebih hebat dari Paul Pogba?
Sepanjang Manchester United berdiri sebagai klub papan atas Inggris, telah lahir pula sederet bintang muda yang menjelma jadi pemain hebat bertaraf internasional.
Hari-hari terakhir Sir Alex Ferguson sebagai juru taktik pun turut menjadi saksi bagaimana talenta-talenta muda seperti Jesse Lingard dkk mulai mentas ke panggung utama Liga Inggris.
Meski tidak sementereng Class of ‘92 yang super populer tersebut, angkatan Jesse Lingard, kemudian Ravel Morrison dkk juga tidak kalah hebat dari para seniornya.
Akan tetapi, ada satu pemain yang tidak mampu mempertahankan potensinya di Manchester United dan pada akhirnya harus angkat kaki dari klub.
Ia adalah Johan Cofie, yang turut menjuarai FA Youth Cup 2011 bersama Ravel Morrison dkk, saat menghantam Sheffield 4-1 di Old Trafford.
Sebelumnya, pemain kelahiran 21 Januari 1993 ini didatangkan dari akademi Burnley ketika usianya masih 14 tahun. Pada waktu itu, ia dilabeli dengan nilai 1 juta poundsterling.
Transfer tersebut pun menjadikan John Cofie pemain termuda yang berharga jutaan poundsterling, seperti pernah diwartakan Give Me Sport.
Setelah merapat ke Manchester United, ia mulai meniti karier di level junior dan punya kesempatan besar untuk menembus tim reserve.
Hanya saja, John Cofie justru berakhir sebagai pemain spesialis pinjaman yang dikirim ke sejumlah klub demi mengumpulkan menit bermain.
1. Sempat Dianggap Lebih Hebat dari Paul Pogba
Meski begitu, John Cofie sempat disebut-sebut lebih baik dari Paul Pogba yang pada masa tersebut juga masih berusia muda.
Adalah mantan kepala Football Development di sekolahnya yang mengatakan demikian. Semua tidak lepas dari sepak terjang sang pemain saat masih menimba ilmu di Burnley dulu.
“Saya rasa, saat usianya 14 tahun dia adalah pemain yang paling hebat. Dia lebih baik dari Pogba,” ucap pria bernama Charlie Jackson tersebut, masih dari laporan Give Me Sport.
“Satu-satunya pemain yang kurang lebih sama (hebat) sepertinya adalah Ravel Morrison, benar-benar bakat yang luar biasa,” tambahnya lagi.
Terlepas dari pujian tersebut, ia tidak ingin mengabaikan kenyataan bahwa segalanya tidak berjalan mulus bagi John Cofie.
“Akan tetapi, pasang surut di dunianya telah mengubahnya.”
Ya, apa yang terjadi dalam kehidupan maupun karier John Cofie memang cukup menyedihkan di mata banyak orang.
Berawal dari prospek yang menjanjikan di klub sebesar Manchester United, nasibnya ternyata tidak berbeda jauh dari Adnan Januzac maupun para mantan pemain muda gagal lainnya.
Ia bahkan tidak berhasil menembus tim utama, dan menurut Charlie Jackson salah satu alasannya adalah label harga yang terlalu tinggi.
Menurutnya, price tag seorang pemain adalah hal yang mengerikan, apalagi bagi mereka yang masih berusia sangat muda. Ada ekspektasi tinggi di dalamnya, yang salah-salah bisa berubah jadi bumerang.
2. Ada Apa di Balik Kegagalan John Cofie di Manchester United?
Ia pun menyoroti bagaimana John Cofie sebagai pemain muda, yang seharusnya fokus belajar sepak bola dan meniti karier, justru dihadapkan pada tekanan terkait label harganya.
“Yang menyedihkan dalam sepak bola, ketika Anda memasang label harga pada pemain akademi. Itu gila!” jelasnya.
Apa Kabar John Cofie?
Setelah dipinjamkan ke sejumlah klub, John Cofie hengkang dari Manchester United pada tahun 2013. Ia bergabung dengan Barnsley yang saat itu berkompetisi di League One.
Setelah itu, ia pun menjelma sebagai seorang journeyman yang berpetualang ke banyak klub, hingga yang antah-berantah sekalipun.
Beberapa klub seperti Molde, Wrexham, atau Southport mungkin masih cukup familier di telinga para penggemar sepak bola.
Akan tetapi, nama-nama lain macam Stalybridge Celtic, Chorley, Hume City, dan Derry City agaknya masih terdengar sangat awam.
Ya, dari CV sepak bolanya, hanya Manchester United klub yang paling dikenal orang-orang. Selebihnya, hanya jadi penurunan karier bagi John Cofie.
Seolah selalu dihantui keapesan, John Cofie memutuskan pensiun dini pada 2020 di usia yang masih sangat muda, 27 tahun.
Setelah mundur sebagai pesepak bola profesional, ia pun bereuni dengan Charlie Jackson di sebuah sekolah bernama Moorland School.
Di sana, John Cofie membantu pelatih dalam menyiapkan para generasi muda sepak bola, termasuk memberi nasihat sebagai seorang senior.
Sumber: Give Me Sport