Masih di Ruang ICU, Korban Tragedi Kanjuruhan Kemungkinan Besar Bertambah
INDOSPORT.COM - Korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi tiga pekan lalu, sudah mencapai 135 jiwa hingga konfirmasi pada Senin (24/10/22).
Namun, besar kemungkinan jumlah itu bisa bertambah. Lantaran masih ada beberapa korban yang mengalami luka dengan kategori berat.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang juga sudah menginformasikan bahwa saat ini, masih ada 4 korban luka-luka yang berada di rumah sakit.
"Pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit masih ada 4 orang. Ada 3 orang di RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) Kota Malang dan 1 lainnya di RSUD Kanjuruhan," beber Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Drg. Wiyanto Wijoyo.
Satu di antaranya seorang perempuan yang beralamat di Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang. Dia saat ini masih berada di ruang ICU (Intensive Care Unit).
Kondisi tubuhnya yang tak kunjung stabil, membuat pihak RSSA sampai ketar-ketir dengan situasi ini. Tentu saja, harapan besarnya adalah sang korban segera sembuh.
"Kami takut sekali. Sebagian besar mengalami hipoksia," Wakil Direktur RSSA Kota Malang, Syaifullah Asmaragani menuturkan.
Kekhawatiran itu memang tak lepas dari tumbangnya empat korban sebelumnya. Mereka dinyatakan meninggal dunia selama dua pekan terakhir.
Ketiga korban yang meninggal dunia setelah perawatan intensif adalah Helen Prisella, Andi Setiawan, Reivano Dwi Afriansyah dan Farzah Dwi Kurniawan.
"Kondisi hipoksia yang lama itu tidak bagus untuk imunitas tubuh. (Itu yang dialami) pasien yang dirawat disini untuk kor
1. Perihal Hipoksia
Situs Alodokter kemudian menjabarkan apa yang dimaksud dengan Hipoksia. Yaitu kondisi rendahnya kadar oksigen seseorang didalam sel-sel tubuh.
Akibatnya, sel-sel di seluruh bagian tubuh tidak dapat berfungsi dengan normal. Hipoksia perlu diwaspadai,karena jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan kematian jaringan dan kerusakan organ tubuh.
Situs yang mencantumkan logo Kementerian Kesehatan Republik Indonesia itu juga membeberkan sejumlah penyebab di balik seseorang mengalami hipoksia.
Yang pertama adalah penyakit paru-paru, salah satunya pneumonia. Pneumonia sendiri disebabkan oleh paradangan atau infeksi pada paru-paru.
Dalam kasus Tragedi Kanjuruhan, disinyalir para korban yang terindikasi terpapar dengan kondisi ini disebabkan oleh intensitas menghirup gas air mata.
Kandungan gas yang menyebar di saluran pernapasan, kemudian bertambah parah dengan kondisi desak-desakan penonton ketika berupaya keluar dari stadion.