Adu Masalah Man United dan Juventus, Klub yang Ditolak dan Bakal Dilatih Zinedine Zidane
INDOSPORT.COM - Terungkap Zinedine Zidane sempat menolak Manchester United, tetapi kini sang legenda makin dekat ke Juventus sebagai pelatih. Mana yang punya masalah lebih besar?
Baru-baru ini, terungkap alasan mengapa Zinedine Zidane menolak Manchester United sebagai pelabuhan barunya sebagai pelatih.
Hal ini diungkapkan oleh mantan rekannya di Timnas Prancis, Thierry Henry yang berujar bahwa legenda Real Madrid baik sebagai pelatih dan pemain ini menolak menggantikan Ole Gunnar Solskjaer.
Salah satu hal yang sempat mengganjal langkah Zinedine Zidane ke Manchester United ialah minat Paris Saint-Germain yang kala itu juga mengalami goncangan bersama Mauricio Pochettino.
Usai mendapat kesuksesan bersama dengan Real Madrid, Zinedine Zidane, kemudian dijagokan jadi kandidat pelatih Juventus yang kini juga tengah goncang.
Juventus baru saja kalah dari Benfica di Liga Champions, sehingga gagal lolos ke babak 16 besar turnamen terbesar di Eropa itu.
Massimiliano Allegri sendiri kabarnya mulai gerah karena Juventus terus dikaitkan dengan Zinedine Zidane yang tengah menganggur dan berpeluang kembali melatih.
Selain itu, Zinedine Zidane menurut Henry juga dikabarkan berpeluang melatih timnas Prancis, yang segera ditinggal oleh Didier Deschamps usai Piala Dunia 2022.
“Pekan ini, Zidane dikabarkan akan kembali melatih. Saya bertanya kepadanya apakah dia merindukan baju pelatih? Katanya sudah tak lama lagi dia akan kembali,” ujar Henry.
Melihat kondisi ini, Juventus seharusnya senang dengan keinginan Zinedine Zidane dan harus berpikir untuk segera mengganti Massimiliano Allegri.
1. Penurunan Performa Manchester United dan Juventus
Namun, melihat masalah Juventus, seberapa besar perbandingan dengan Manchester United yang kala itu ditolak oleh Zinedine Zidane? Berikut rangkumannya.
Penurunan Performa Manchester United dan Juventus
Manchester United musim 2021/2022 atau saat Ole Gunnar Solskjaer dipecat dan digantikan oleh Ralf Rangnick sama buruknya dengan Juventus pada musim 2022/2023.
Setelah sempat mendapatkan rekor gemilang pada lima pertandingan pertama, Manchester United besutan Ole Gunnar Solskjaer kemudian mulai mengalami kekalahan.
Dalam empat partai selanjutnya, The Red Devils mengalami tiga kali kekalahan dan satu laga berakhir imbang yang membuat kapal Solskjaer limbung.
Satu kekalahan di antaranya adalah kala Manchester United dibantai Liverpool 0-5 di Stadion Old Trafford.
Meskipun demikian, Manchester United sebenarnya sempat menang atas Tottenham Hotspur pada pekan selanjutnya dengan gol dari Cristiano Ronaldo, Edinson Cavani, dan Marcus Rashford.
Namun demikian, dua pertandingan selanjutnya menjadi penentu nasib Ole Gunnar Solskjaer, yaitu kalah melawan Manchester City dengan skor 0-2 di Old Trafford. Kemudian laga melawan Manchester United melawan Watford di Vicarage Road menjadi penentunya.
Sementara itu, Manchester United sebenarnya cenderung tampil lebih baik di Liga Champions dengan menduduki puncak klasemen grup F.
Manchester United bisa mengungguli Villarreal, Atalanta, dan Young Boys dan lolos ke 16 besar secara mulus. Akan tetapi, selepas dipegang Ralf Rangnick, performa Cristiano Ronaldo dkk makin menurun.
Pada babak 16 besar saja, Manchester United dikalahkan oleh Atletico Madrid dengan agregat 1-2 dari hasil imbang 1-1 di Wanda Metropolitano dan 0-1 di Stadion Old Trafford.
2. Performa Juventus Lebih Buruk
Bandingkan saja dengan Juventus yang sebenarnya sudah mengalami penurunan performa sejak musim 2021/2022 dan kemudian berlanjut pada musim 2022/2023.
Memasuki musim baru 2022/2023, Juventus sebenarnya dihadapkan pada masalah pemain cedera yang mengganggu performa di Liga Italia dan Liga Champions.
Dari 11 pertandingan di Liga Italia saja, Juventus menderita lima kemenangan, empat imbang, dan dua kalah, sehingga rekor ini sebenarnya tidak begitu buruk.
Namun demikian, performa Juventus sangat terasa di Liga Champions dengan beberapa kali kekalahan yang seharusnya tidak terjadi.
Bayangkan saja, mulai dari matchday kedua, kekalahan dari tim Liga Portugal, Benfica seharusnya tak terjadi pada tim sekelas Juventus yang digadang-gadang bisa menemani atau bahkan lebih unggul dari Paris Saint-Germain.
Performa buruk Juventus bahkan terus berlanjut ketika pada matchday keempat mereka kalah dari tim asal Israel, Maccabi Haifa dengan skor 0-2.
Bahkan, La Vecchia Signora akhirnya tak lolos ke babak 16 besar Liga Champions, selepas kalah tipis 3-4 dari Benfica.
Memang, perbedaan penurunan performa ini berbeda dengan Manchester United yang hanya tampil buruk di Liga Inggris.
Namun, Manchester United segera melakukan langkah dengan mengganti Ole Gunnar Solskjaer dengan Ralf Rangnick, yang sebenarnya tak juga lebih baik.
Penampilan buruk Juventus di Liga Italia dan Liga Champions bisa saja berlanjut jika Massimiliano Allegri tak segera digantikan oleh Zinedine Zidane.