3 Pelatih Pesaing Shin Tae-yong di Grup A Piala Asia U-20 2023: Ada Eks Manajer Klub Liga Inggris
INDOSPORT.COM - Berikut tiga pelatih yang akan menjadi pesaing juru taktik kepala Timnas Indonesia U-20 yakni Shin Tae-yong di fase Grup A Piala Asia U-20 2023.
Seperti diketahui, dalam drawing yang dilakukan AFC pada Rabu (26/10/22), Timnas Indonesia U-20 besutan Shin Tae-yong resmi tergabung ke dalam Grup A bersama Suriah, Irak dan tuan rumah Uzbeksitan.
Sebelum lolos ke Piala Asia U-20 2023, Timnas Indonesia U-20 sukses menjuarai Grup F di babak kualifikasi. Hokky Caraka dkk meraih hasil sempurna dengan menggilas Vietnam, Timor Leste dan Hong Kong.
Kini perjuangan skuat Garuda Muda akan semakin berat karena bakal bersua Suriah, Irak dan tuan rumah Uzbeksitan. Ketiga tim ini tidak bisa diremehkan karena memiliki sejarah bagus di sepak bola Asia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Shin Tae-yong saat ini sedang mempersiapkan pasukan dengan maksimal. PSSI sudah mengirim 34 pemain ke Turki untuk menjalani pemusatan latihan (TC).
Marselino Ferdinan dkk tercatat sudah menjalani dua laga uji coba. Di uji coba pertama, mereka menang atas Cakallikli Spor dengan skor 2-1, kemudian takluk 1-2 dari Turki U-20 di laga kedua.
Setelah itu, Timnas Indonesia U-20 masih memiliki agenda uji coba lainnya hingga melanjutkan pemusatan latihan ke Spanyol.
Shin Tae-yong dituntut untuk membawa Timnas Indonesia U-20 bisa terbang tinggi di Piala Asia U-20 2023. Ia harus bisa unggul dalam beradu taktik dengan pelatih Suriah, Irak dan Uzbekistan.
Berikut INDOSPORT telah merangkum profil singkat pelatih Suriah, Irak dan Uzbekistan yang akan menjadi lawan Shin Tae-yong di Piala Asia U-20 2023:
1. Farhod Nishonov (Timnas Uzbekistan U-20)
Pelatih Uzkekistan, Farhod Nishonov menjadi salah satu juru taktik pesaing Shin Tae-yong. Bermain sebagai tuan rumah, pasukannya tentu difavoritkan untuk bisa lolos dari fase grup A Piala Asia U-20 2023.
Farhod Nishonov menjadi pelatih termuda di antara para juru taktik tim peserta di ajang Piala Asia U-20 2023. Ia tercatat baru berusia 31 tahun.
Meski begitu, kemampuan Nishonov dalam meracik strategi tidak boleh diremehkan. Hal itu karena dirinya memiliki pengalaman pernah menjadi pemain yang lama berkarier di beberapa klub lokal Uzbekistan.
Sejauh ini rekor Uzbekistan di bawah asuhan Farhod Nishonov bisa dibilang cukup baik. Timnas Uzkekistan U-20 mampu menang empat kali dari empat laga terakhir.
Emad Mohammed (Timnas Irak U-20)
Selain Farhod Nishonov, ada pelatih muda lainnya bernama Emad Mohammed. Pelatih berusia 40 tahun tersebut merupakan juru taktik kepala Timnas Irak U-20.
Meski pengalamannya masih kalah dari Shin Tae-yong, namun Emad Mohammed tidak bisa dianggap remeh. Emad merupakan legenda sepak bola Iran.
Mantan pemain yang berposisi sebagai winger ini sudah mencatatkan 81 caps dan mencetak 24 gol saat memperkuat Timnas Irak senior.
Ketika masih aktif sebagai pemain profesional, Emad banyak berkarier di Qatar dan Iran. Bahkan ia sempat dua kali menjadi juara liga Iran saat memperkuat Sepahan.
Kemudian setelah pensiun, Emad Mohammed mengawali kariernya sebagai pelatih pada 2014 lalu. Kala itu, ia menukangi klub lokal Irak, Al-Zawraa SC dan kini menjadi pelatuh Timnas Irak U-20 sejak Mei 2021.
2. Mark Wotte (Timnas Suriah U-20)
Pelatih terakhir yang menjadi pesaing Shin Tae-yong di Grup A Piala Asia U-20 2023 adalah juru taktik Suriah bernama Mark Wotte.
Ia diprediksi bakal menjadi pesaing berat Shin Tae-yong dalam beradu taktik. Bukan tanpa alasan, rekam jejak Mark Wotte di dunia kepelatihan sudah cukup teruji.
Mark Wotte pertama kali terjun di dunia pelatih dengan menangani VV Rijswijk pada 1996 silam. Ia kemudian pindah ke FC Utrecht (1997-2000), FC Den Bosch (2000), Willem II Tilburg (2002-2004), Federasi Sepak Bola Belanda (2000-2002), Feyenoord Rotterdam (Direktur Teknik), dan Ismaily SC, klub sepak bola asal Mesir.
Setelah pulang ke Belanda untuk melatih RKC Waalwijk (2005-2007), dirinya mendapat pinangan klub asal Qatar, Al Ahli (2007-2008). Mark Wotte juga sempat menangani klub Liga Inggris, Southampton, pada 2005. Awalnya, dia bergabung sebagai manajemen tim, yang utamanya bertanggung jawab di tim usia muda.
Namun pada 23 Januari 2009 silam, dia ditunjuk untuk menjadi pelatih kepala Southampton untuk menggantikan Jan Poortvliet.
Sayangnya, masa-masa pekerjaannya di Southampton menghadapi situasi sulit karena klub mengalami krisis dan masalah administrasi dan finansial.
Sebelum menangani Suriah U-20, Mark Wotte juga pernah bekerja untuk Federasi Sepak Bola Skotlandia (SFA) sebagai Direktur Teknik. Dia juga pernah bekerja sebagai Pelatih skuat usia muda Maroko.