Bedah Formasi Mengerikan AC Milan Jika Turunkan Origi dan Giroud, 2 Pemain yang Bikin Pioli Pusing
INDOSPORT.COM – Berikut bedah formasi klub Liga Italia, AC Milan, usai Divock Origi tampil bagus dan mulai mengganggu kemapanan posisi Olivier Giroud di lini depan.
AC Milan patut senang dengan performa lini depan yang mulai meningkat belakangan ini dengan kembalinya Divock Origi.
Eks penyerang Liverpool itu baru-baru ini mencetak satu gol dalam laga AC Milan di Liga Italia melawan Monza pada hari Sabtu (20/10/22).
Origi tampil sebagai penyerang tengah dalam skuad rotasi Rossoneri yang dibesut oleh Stefano Pioli didukung oleh Junior Messias dan Ante Rebic di sayap kanan dan kiri.
Sebagai penyerang tengah, Origi pun dibantu oleh Brahim Diaz yang menjadi penyerang lubang dan bahkan mampu mencetak dua gol.
Kendati demikian, dengan kondisi ini, kemampuan Divock Origi tentu akan mengganggu kemapanan penyerang senior AC Milan, Olivier Giroud.
Olivier Giroud sendiri belakangan kerap kali digonta-ganti oleh AC Milan di Liga Italia karena kebutuhan rotasi demi menjaga agar tak cedera.
Divock Origi belakangan mampu jadi pengganti sepadan bagi penyerang Timnas Prancis ini, mengingat kemampuannya mencetak gol.
Kendati demikian, pelatih AC Milan, Stefano Pioli, sebenarnya tak perlu pusing, karena Olivier Giroud dan Divock Origi bisa dimainkan bersama.
Berikut merupakan analisis formasi yang memungkinkan AC Milan memasang Olivier Giroud dan Divock Origi dalam satu tim.
1. Giroud Penyerang, Origi Sayap
Divock Origi setidaknya sudah membuktikan sebagai pemain serba bisa sejak bermain bersama Liverpool beberapa waktu yang lalu.
Dalam taktik yang diusung oleh pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, Origi mampu bermain dalam beberapa posisi, yaitu penyerang kanan dan kiri, penyerang lubang, dan penyerang tengah.
Namun demikian, posisi penyerang tengah AC Milan jelas akan menjadi milik Olivier Giroud, sehingga harus menggunakan formasi lain untuk mengakomodasi keduanya.
Posisi sayap kiri pun sudah menjadi milik jagoan baru AC Milan, Rafael Leao, yang belakangan selalu tampil menawan.
Selebihnya, hanya posisi sayap kanan AC Milan yang bermasalah, mengingat beberapa pemain yang dipasang di sana kerap kali tak cocok dengan taktik Pioli.
Sebut saja Alexis Saelemaekers, Brahim Diaz, Junior Messias, dan Ante Rebic belakangan tak bisa memenuhi keinginan sang pelatih di posisi tersebut.
Untuk itu, Divock Origi bisa ditempatkan sebagai pemain sayap kanan untuk menambah dimensi penyerangan dan menjadi sasaran umpan dari Brahim Diaz maupun Rafael Leao.
Dengan kondisi ini, AC Milan bisa bermain dengan formasi triple target man, dengan distribusi umpan yang dikirim oleh Sandro Tonali dari tengah ke depan.
Kemudian, Brahim Diaz atau Charles de Ketelaere bisa membantu sebagai penyerang lubang demi membuka ruang dari tengah.
Divock Origi bisa juga menjadi opsi penyelesai akhir, mengingat perpindahan posisinya ke kanan terlihat kala AC Milan menghadapi Monza pekan lalu. Tentunya, dengan formasi pakem 4-2-3-1 ala Pioli, AC Milan bisa memasang Origi sebagai sayap kanan jika ingin memainkan bersama dengan Olivier Giroud.
2. Formasi Pohon Natal ala AC Milan.
Seperti diketahui, AC Milan terkenal dengan formasi legendaris berbentuk pohon natal, yaitu 4-3-2-1 yang kerap digunakan oleh Carlo Ancelotti.
Formasi ini usut punya usut bisa dimainkan dengan adanya Divock Origi sebagai pemain serbabisa untuk mendukung Olivier Giroud di lini depan.
Susunan lini depan AC Milan bisa berubah dengan memasukkan Origi bersama dengan Leao atau Brahim Diaz sebagai dua orang di belakang penyerang.
Selain itu, posisi Charles De Ketelaere bisa lebih terkspose dengan ditempatkan di posisi sayap kanan dalam susunan tiga gelandang.
Sandro Tonali akan bermain sebagai deep-lying playmaker, sedangkan sayap kiri bisa diisi oleh Ante Rebic dengan perubahan formasi menjadi 4-1-4-1 saat AC Milan menyerang.
AC Milan Main Dua Penyerang dan Trequartista
Formasi 4-3-1-2 ala AC Milan bisa saja terbentuk dengan kembalinya Divock Origi ke performa terbaik. Namun demikian, formasi ini hanya bisa dimainkan jika Rafael Leao dijual ke klub lain.
Pasalnya, untuk memainkan formasi ini, dibutuhkan satu trequartista dan dua penyerang yang tentu tak akan bisa mengakomodasi Divock Origi sebagai penyerang depan bersama Olivier Giroud.
Sebagai trequartista, AC Milan bisa menurunkan Brahim Diaz dan Charles De Ketelaere sebagai penyerang lubang untuk mendukung dua penyerang di depan.
Dengan formasi ini, Rossoneri bisa kembali ke formasi di masa kejayaan bersama Carlo Ancelotti dengan skuat yang ada.
Selain itu, Formasi 4-3-1-2 AC Milan dapat mengakomodasi Olivier Giroud dan Divock Origi untuk bermain bersama sebagai duet di lini depan.