Liga Italia: Conte Gantikan Allegri di Juventus, Agnelli Aman?
INDOSPORT.COM - Desas-desus terkait Antonio Conte yang kabarnya bisa menggantikan Massimiliano Allegri di klub Liga Italia (Serie A), Juventus, masih bleum reda.
Seperti diketahui, kursi pelatih utama yang kini diduduki Massimiliano Allegri di klub Turin tersebut memang sedang panas-panasnya untuk dikudeta.
Hanya saja, mendepak sang pemilik dari kursi tersebut memang bukan perkara mudah. Pasalnya, klub harus membayar kompensasi yang nominalnya tidak sedikit.
Hal ini pun disinyalir sebagai salah satu alasan utama Juventus sulit memecat Massimiliano Allegri dari posisinya saat ini.
Akan tetapi, di tengah situasi tersebut, nama Antonio Conte masih saja disebut-sebut sebagai penerus tongkat estafet kepelatihan Bianconeri.
Namanya pun jadi salah satu yang paling difavoritkan, mengingat koneksinya yang sangat kuat dengan Juventus.
Pelatih yang kini menangani Tottenham Hotspur tersebut pernah berseragam Juventus semasa masih jadi pemain, pada periode 1991-2004 dan meraih kesuksesan yang sangat masif di sana.
Tidak hanya itu. Sebagai juru taktik pun, ia berhasil menyumbangkan trofi termasuk tiga kali scudetto dan Supercoppa Italiana.
Massimiliano Allegri pun sejatinya juga sebelas dua belas dengan Antonio Conte jika berbicara raihan selama melatih Juventus. Namun saat kali kedua ia membesut klub ini, ternyata tidak sesuai harapan.
Tidak ayal, Antonio Conte, sang pelatih sukses lainnya, pun disebut-sebut sebagai calon penyelamat Juventus yang tepat. Hanya saja, masalahnya apa Andrea Agnelli akan baik-baik saja kemudian?
1. Drama Conte dan Agnelli di Juventus
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa Andrea Agnelli dan Antonio Conte sempat dikabarkan tidak rukun saat sama-sama berada di Juventus.
Pasalnya, Antonio Conte adalah tipe pelatih yang sangat vokal dalam menyuarakan aspirasi, keinginan, dan tuntutannya kepada manajemen.
Bahkan, bukan hanya dengan Juventus, ia juga sempat menjadi headline setelah disebut tidak cocok dengan orang-orang besar di balik Inter Milan dan Manchester United.
Ia pun terpaksa meninggalkan Inter Milan meski baru saja membawa klub ini juara Liga Italia 2020-2021.
Di Juventus, meski telah menyumbangkan banyak gelar, kehadiran Antonio Conte bisa jadi momok tersendiri bagi para bos termasuk Andrea Agnelli.
Bahkan, ia dengan tegas menolak mepekerjakan Antonio Conte lagi saat Inter Milan sedang mencari pengganti Massimiliano Allegri pada 2018-2019. Alhasil, pilihan pun jatuh pada Maurizio Sarri.
Hubungan Antonio Conte dan Andrea Agnelli pun juga sempat memanas di pertandingan Coppa Italia yang mempertemukan Juventus dan Inter Milan di semifinal.
Tidak tanggung-tanggung, Conte yang saat itu menangani Nerazzurri, dengan berani mengacungkan jari tengahnya kepada Agnelli.
Berdasarkan sejumlah pemberitaan yang beredar, Agnelli kabarnya juga mengumpat ke Conte selepas pertandingan.
Namun kondisi setelahnya terbilang cukup under control setelah Conte mengutarakan permintaan maafnya.
2. Conte Balik ke Juventus?
Permintaan maaf tersebut ia sampaikan tidak berapa lama setelah insiden jari tengahnya kepada sang mantan bos.
“Saya di sini untuk minta maaf. Saya salah dalam merespons penghinaan [di laga saat itu]. Harusnya saya bisa menunjukkan jempol alih-alih jari tengah,
“Saya harusnya bersikap lain,” ucap Antonio Conte seperti diwartakan Daily Mail.
Waktu memulihkan luka, nampaknya istilah ini cukup cocok disematkan kepada Antonio Conte dan Andrea Agnelli yang belakangan dikabarkan sudah berbaikan.
Laporan dari La Gazzetta Dello Sport, hubungan keduanya mulai membaik sejak musim panas lalu, yang membuat kembalinya Antonio Conte ke Juventus bukan hal yang mustahil lagi.
Nampaknya kali ini sang bos tidak akan lagi menggunakan hak vetonya untuk menghalangi pelatih asal Italia tersebut pulang ke Turin.
Namun kembali lagi, meski Antonio Conte adalah kandidat kuat pelatih Bianconeri selanjutnya, kans untuk merekrutnya terbilang sulit.
Selain karena kompensasi Massimiliano Allegri yang tinggi, Antonio Conte untuk sekarang agaknya masih ingin fokus membawa Tottenham Hotspur berjaya.
Apalagi, dengan wataknya yang keras dan frontal, serta sangat kompetitif, ia tidak akan semudah itu angkat kaki dari Spurs - kecuali lagi-lagi berkonflik dengan para petinggi.
Akan tetapi, jika kembali ke Juventus, ia dan Andrea Agnelli tentu harus menjamin bahwa hubungan mereka sudah baik-baik saja agar tidak memengaruhi tim dan para pemain di lapangan.