x

3 Pemain yang Jadi Kambing Hitam Kekalahan AC Milan dari Torino: Leao Lagi Bapuk!

Senin, 31 Oktober 2022 09:48 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Charles De Ketelaere menutup wajahnya usai AC Milan dikalahkan Torino (31/10/22). (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)

INDOSPORT.COM – Berikut tiga pemain yang jadi kambing hitam kekalahan AC Milan dari Torino dalam lanjutan Liga Italia (Serie A) 2022/23.

AC Milan harus menelan kekalahan keduanya di Liga Italia 2022/23 saat bertandang ke markas Torino, Senin (31/10/22) dini hari WIB.

Baca Juga

Dalam laga tandangnya ini, Il Diavolo Rosso harus dibuat tak berkutik dan menyerah dengan skor tipis 1-2 dari Torino.

Sejatinya AC Milan mampu menguasai pertandingan dan tampil dominan atas Torino. Hanya saja peluang demi peluang gagal dimanfaatkan Rossoneri menjadi gol.

Malahan di babak pertama AC Milan harus tertinggal dua gol dalam tempo singkat dari Torino usai Koffi Djidji dan Aleksei Miranchuk mencetak gol dalam tempo dua menit saja.

Baca Juga

Koffi Djidji mampu mencetak gol lewat tandukannya di menit ke-35 dan membawa Torino unggul atas AC Milan, memanfaatkan tendangan bebas Valentio Lazaro.

Sejurus kemudian Aleksei Miranchuk mampu menggandakan keunggulan Torino di menit ke-37 dengan sepakan terukur dari dalam kotak penalti.

Usai dibobol dua gol, AC Milan mencoba mencetak gol balasan. Hasilnya baru tiba di menit ke-67 lewat gol kontroversial Junior Messias yang dianggap melanggar bek Torino.

Baca Juga

Hingga laga usai, tak ada gol tambahan dari AC Milan, sehingga Rossoneri harus tumbang 1-2 dari Torino dan mengakhiri rekor tak terkalahkan di laga tandang dalam 17 laga terakhir.

Dalam kekalahan ini, terdapat tiga pemain yang layak jadi kambing hitam kekalahan AC Milan dari Torino, sehingga poin Rossoneri di klasemen makin tertinggal dari Napoli. Berikut ulasannya.


1. Hari Buruk bagi Leao

Rafael Leao, pemain AC Milan. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo

1. Rafael Leao

Rafael Leao tampil di bawah standarnya pada laga ini, sehingga dirinya harus ditarik keluar oleh Stefano Pioli saat babak kedua dimulai.

Pergantian ini terbilang aneh, namun juga wajar. Apalagi jika melihat penampilan Leao sepanjang babak pertama yang banyak menyia-nyiakan peluang.

Di laga kontra Torino, Leao mendapat dua peluang emas di enam menit awal, saat dirinya tinggal berhadapan dengan kiper saja.

Baca Juga

Entah bagaimana, dua tendangannya dengan kaki kiri tak mengarah ke gawang Torino sama sekali, dengan satu tendangan melebar, dan satu lagi meleset.

Di sisi lain, Leao juga tak bisa berbuat banyak dengan hanya sukses melakukan satu dribel dan empat tembakannya tak ada satu pun yang mengarah ke gawang.

2. Tommaso Pobega

Didapuk sebagai pengganti Ismail Bennacer di laga ini, Tommaso Pobega tak mampu menampilkan permainan dan ketenangan yang mumpuni sebagai Double Pivot.

Selama 90 menit permainan, Pobega tampil buruk dengan hanya memenangkan dua dari sembilan duel kala melawan para pemain Torino.

Baca Juga

Catatannya dalam bertahan juga tak mumpuni, di mana ia hanya melakukan satu intersep, Recoveries, dan sekali dilewati lawan dengan mudah.

Sebagai gelandang tengah, Pobega juga tercatat hanya menyentuh bola sebanyak 38 kali dalam 90 menit, dengan akurasi operan hanya 72 persen dari 29 operan yang dibuat.

Belum lagi dengan akurasi umpan silang atau umpan lambungnya, yang ternyata hanya sukses sekali saja dari lima percobaan yang dibuat.


2. Penyerang Pasif

Aksi Divock Origi di laga Torino vs AC Milan (31/10/22). (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)

3. Divock Origi

Di laga melawan Torino ini, Stefano Pioli memberikan kesempatan kepada Divock Origi untuk tampil penuh, sembari memberikan waktu istirahat kepada Olivier Giroud guna melawan RB Salzburg.

Sayangnya, kepercayaan yang diberikan Pioli terhadapnya tak mampu dibalas Origi dengan baik saat AC Milan tumbang dari Torino.

Baca Juga

Sebagai penyerang tunggal, Origi terlihat pasif untuk terlibat dalam permainan, dengan menyentuh bola sebanyak 33 kali saja selama 90 menit.

Selain itu, Origi melakukan 19 kali percobaan untuk mengoper, dengan hanya 12 operan saja yang sukses menemui kawannya.

Baca Juga

Barisan bek Torino pun tampil apik di laga ini dan mampu membuat Origi selalu kalah berduel di lapangan. Alhasil, ia pun terisolir dan membuat penyerangan Rossoneri mati kutu.

Serie A ItaliaAC MilanDivock OrigiTorinoLiga ItaliaRafael LeaoTommaso PobegaOne Football

Berita Terkini