Dari Anti LGBT sampai Isu HAM, Gareth Southgate MInta Fans Realistis Kondisi Piala Dunia 2022 di Qatar
INDOSPORT.COM – Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, mengaku hanya bisa bersikap secara realistis atas perubahan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Dalam hitungan hari lagi, Piala Dunia 2022 akan segera bergulir. Hanya saja, sejumlah masalah masih menjadi bahan perbincangan di media sosial.
Pada persiapan Piala Dunia 2022, Qatar mendapat kritikan keras atas catatan miring mengenai hak asasi manusia.
Seperti pada permasalahan yang dialami oleh pekerja migran, ketika membangun infrastruktur Piala Dunia 2022.
Selain itu, kritikan kepada Qatar juga diberikan atas sikap mereka terhadap pemenuhan hak-hak LGBTQ.
Untuk itu, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah memberikan dukungan kepada keluarga pekerja migran yang telah meninggal selama proyek pembangunan infrastruktur.
Masalah yang terus ditujukan kepada Qatar secara tidak langsung telah mengurangi antusias terhadap pelaksanaan Piala Dunia 2022.
Padahal, Piala Dunia 2022 tak lama lagi akan bergulir dengan pertandingan antara Qatar vs Ekuador pada 20 November mendatang sebagai pembuka.
Sementara itu, Timnas Inggris akan melawan Iran, sebagai kontestan yang mendapatkan seruan untuk mundur dari Piala Dunia 2022.
Menyongsong pertandingan melawan Iran, pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate turut menyikapi masalah Qatar di Piala Dunia 2022.
1. Tanggapan Gareth Southgate
Melansir dari Japan Times, Gareth Southgate menyebutkan bahwa saat ini pertandingan harus tetap dimainkan meski lawan memiliki masalah terhadap hak asasi manusia.
Untuk itu, Gareth Southgate berharap bisa memberikan sebuah perubahan atas masalah yang terjadi di Qatar.
“Sayangnya kita berada di masa di mana kita bisa memainkan pertandingan melawan sejumlah negara dengan masalah hak asasi manusia,” ucap Southgate.
“Kami perlu mewaspadai mereka dan turut berkomentar jika hal tersebut memungkinkan untuk membawa perubahan,” jelasnya.
“Kami memiliki tanggung jawab itu,” sambung pelatih Timnas Inggris itu.
Lebih lanjut, Southgate mengungkapkan bahwa dirinya sejatinya telah bertolak ke Qatar untuk bertemu dengan pekerja.
Pelatih Inggris itu menambahkan, bahwa para pekerja itu ingin turnamen Piala Dunia 2022 terwujud, karena mereka mencintai sepak bola.
“Mereka ingin sepak bola datang ke Qatar. Tapi kita juga harus realistis tentang seberapa banyak kita akan berubah (menyesuaikan diri) di negara yang tidak kita kendalikan,” tambah Southgate.
Berdasarkan dengan hal tersebut, masalah dari luar lapangan telah mendominasi persiapan Piala Dunia 2022.
“Pada akhirnya, sepak bola adalah segalanya. Itu sebabnya kami ada di sana. Itulah yang harus kami lakukan di sana, ” ujar pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate.
Sumber: Japan Times