Mayoritas Suporter Indonesia Tidak Puas Kinerja PSSI Tangani Kasus Tragedi Kanjuruhan
INDOSPORT.COM - Football Institute selaku lembaga independen menilai mayoritas suporter di Indonesia khususnya di Liga 1 tidak puas dengan penanganan PSSI terhadap tragedi Kanjuruhan.
Hal ini diutarakan oleh Founder Football Institute, Budi Setiawan. Di mana dia mengatakan pihaknya telah melakukan riset bersama Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia (PERPI) melakukan survei tentang 'Persepsi Fans Sepak Bola.
Nasional Terhadap Kondisi Sepakbola Nasional' yang berlangsung dari 15-21 Oktober 2022.
Dari hasil survei ini didapati hasil bahwa suporter tidak puas dengan kinerja PSSI dalam penanganan tragedi Kanjuruhan.
Bagi suporter PSSI tidak bertanggung jawab dalam penangan selepas insiden tersebut.
Survei ini melibatkan 1200 responden dari suporter yang tersebar di enam kota, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Malang.
Metode sampling dengan menggunakan multi random dengan margin error 2,83 persen dan confident interval 95 persen.
Untuk suporter yang dilibatkan dalam survei ini dengan kategori, yakni pendukung salah satu tim besar, rutin menonton sepakbola selama satu musim.
Dan secara rutin menyaksikan tayangan sepakbola nasional di televisi. Kategori lainnya adalah memiliki alokasi anggaran untuk mendukung tim kebangaan di Liga 1.
"35 Persen (Suporter menilai PSSI) tidak bertanggung jawab. Sementara 28 persen (suporter menilai PSSI) bertanggung jawab," buka Budi.
"17,9 persen (supporter menilai PSSI) sangat tidak bertanggung jawab, 14,1 persen netral, dan 3,5 persen sangat bertanggung jawab," ungkapnya.
1. PSSI Segera Gelar KLB
Budi menambahkan bahwa hasil survei ini juga sudah diberikan kepada Presiden Joko Widodo.
Bukan tanpa alasan, bagi Budi agar Presiden Joko Widodo mengetahui terkait suara suporter tanah air.
"Kami serahkan kepada presiden. Harapan presiden bisa membaca hasil survei, terkait sikap suporter terkait Kanjuruhan," tukas Budi.
Atas tragedi maut ini, sejumlah nama sudah ditetapkan sebagai tersangka salah satunya adalah Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
Selain menuntut untuk menetapkan tersangka, suporter Indonesia khususnya di Liga 1 juga menuntut PSSI segera menggelar KLB untuk mencari sosok pengganti ketua umum, Mochamad Iriawan atau biasa disapa Iwan Bule.
Selain Akhmad Hadian Lukita, Iwan Bule juga dinilai banyak pihak sebagai sosok yang ikut bertanggung jawab atas peristiwa ini. Beberapa haris kemudian, tuntutan itu akhirnya dipenuhi.
Iwan Bule dan Exco PSSI sebelumnya sudah sepakat menggelar KLB sesuai rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencarian Fakta (TGIPF), setelah lakukan rapat pada Jumat (28/10/22).
PSSI telah bersurat ke FIFA pada Senin (31/10/22) untuk melaporkan keinginan menggelar KLB lebih awal. Apabila sudah dapat jawaban dari FIFA, PSSI akan melakukan Kongres Biasa pada Januari 2023.