Allegri di Ujung Tanduk Usai Ditekuk PSG, 4 Pelatih Jebolan Piala Dunia 2022 Ini Bisa Dikontrak Juventus
INDOSPORT.COM – Pelatih asal Italia, Massimiliano Allegri, terancam usai kalah dari Paris Saint-Germain di Liga Champions dan empat pelatih Piala Dunia 2022 ini bisa disassar Juventus
Raksasa Liga Italia, Juventus, kembali gagal menang di Liga Champions usai pada matchday keenam dibuat keok oleh Paris Saint-Germain.
Menurunkan formasi 3-5-2, nyatanya Juventus besutan Massimiliano Allegri gagal menahan derasnya tekanan dari Paris Saint-Germain (PSG) dalam pertandingan kali ini.
Juventus menurunkan beberapa pemain muda dalam pertandingan kali ini seperti Federico Gatti, Nicolo Faglioli, dan Fabio Miretti.
Sementara, PSG menurunkan sebagian besar pemain utama dengan mengandalkan duet M, yaitu Kylian Mbappe dan Lionel Messi, tanpa disertai dengan Neymar.
Formasi besutan PSG ternyata berhasil mengalahkan Juventus di Allianz Stadium dengan skor tipis 1-2 melalui gol yang dicetak Kylian Mbappe dan Nuno Mendes yang sempat dibalas sekali oleh Leonardo Bonucci.
Kondisi ini tentu membuat posisi Massimiliano Allegri kembali tak aman, mengingat Juventus sama kacaunya baik di Liga Italia dan Liga Champions.
Namun demikian, ada secercah harapan untuk Juventus, terutama usai berlangsungnya Piala Dunia 2022 di Qatar sebulan mendatang.
Kompetisi Piala Dunia 2022 bisa dijadikan pemilik La Vecchia Signora, Andrea Agnelli untuk mencari pengganti dari jebolan kompetisi tersebut.
Sejumlah empat pelatih bisa saja dikontrak oleh Juventus jika mereka memecat Massimiliano Allegri usai Piala Dunia 2022.
1. Didier Deschamps
Pelatih juara Piala Dunia 2018 ini merupakan legenda dan mantan pelatih Juventus, terutama saat mereka terkena kasus Calciopoli, lebih dari 10 tahun silam
Deschamps sempat berujar akan mundur dari timnas Prancis usai gelaran Piala Dunia 2022 dan kemungkinan akan kembali menangani sebuah klub.
Sebagai pelatih, Deschamps hanya memiliki pengalaman di tiga klub saja, yaitu AS Monaco, Juventus, dan Olympique Marseille.
Bersama AS Monaco, Deschamps mampu mencapai final Liga Champions 2003/2004 sebelum dikalahkan FC Porto arahan Jose Mourinho.
Tentu saja pelatih yang satu ini bisa jadi pilihan menarik, karena mengerti bagaimana Juventus harusnya bermain sebagai legenda klub.
Roberto Martinez
Pelatih timnas Belgia ini sejak lama diisukan akan kembali menangani klub, tetapi memilih untuk menunggu setelah Piala Dunia 2022 usai.
Hanya menagani tim kasta kedua Liga Inggris, yaitu Swansea City dan Wigan Athletic, serta tim papan tengah Liga Inggris, Everton, prestasi Martinez cukup mentereng dengan membawa skuad seadanya milik Wigan jadi juara.
Seperti diketahui, The Latics sempat menjadi juara Piala FA musim 2012/2013 yang menunjukkan bahwa Roberto Martinez punya tangan emas untuk menangani pemain biasa saja.
Selain itu, portofolio Martinez bersama timnas Belgia juga tak main-main dengan menjadi juara ketiga Piala Dunia 2018.
Memang, portofolio Martinez dalam menangani klub tidaklah bagus, tetapi pelatih yang satu ini cenderung menyukai gaya bermain dinamis, yang cocok diterapkan untuk Juventus.
2. Luis Enrique
Luis Enrique sendiri sempat menyatakan akan kembali melihat tawaran melatih dari klub selepas Piala Dunia 2022 bersama dengan timnas Spanyol.
Hal inilah yang jadi alasan mantan pelatih Barcelona ini tak menerima tawaran Manchester United dan memilih menunggu anak asuhnya di tim matador sampai kompetisi empat tahunan itu selesai.
Enrique sendiri meruapakan pelatih sarat prestasi dan mampu meraih beragam piala ketika menangani mantan klubnya Barcelona.
Dua trofi Liga Spanyol di musim 2014/2015 dan 2015/2016 dilengkapi dengan Liga Champions pada musim 2014/2015 dan gelar-gelar mayor lainnya.
Tak hanya itu, Juventus akan beruntung jika mendapatkan Enrique, karena sang pelatih sempat merasakan atmosfer Liga Italia bersama AS Roma beberapa waktu lalu.
Gareth Southgate
Hanya satu kali melatih klub, Gareth Southgate mampu menemukan sentuhan dalam melatih ketika menangani timnas Inggris mulai tahun 2016.
Meskipun timnas Inggris garapannya bermain monoton, dengan mengandalkan serangan sayap dan umpan panjang, strategi ini berbuah semifinal Piala Dunia 2018 dan final di Piala Eropa 2020 lalu.
Gaya bermain inilah yang mungkin cocok untuk Juventus, yang kerap kali dibawa dengan gaya pragmatis Massimiliano Allegri.
Hanya saja, jika merekrut Southgate, Juventus harus sabar dengan caranya membawa tim, karena mengandalkan pemain yang sama dalam strateginya.
Namun, kemampuannya dalam menyulap performa pemain inilah yang membuat Southgate cocok untuk gantikan Massimiliano Allegri di Juventus, contohnya ketika Harry Maguire yang bobrok bersama Ma United disulap jadi tangguh di Timnas Inggris jelang Piala Dunia 2022.