Piala Dunia 2022: Penuh Kontroversi, Qatar Sewa Penonton Bayaran untuk Beri Komentar Positif
INDOSPORT.COM – Jelang Piala Dunia 2022, Qatar menuai banyak kontroversi, salah satunya adalah menyewa penonton untuk penuhi komentar positif.
Penyelenggara Piala Dunia di Qatar membayar sekelompok penggemar untuk melakukan perjalanan jelang turnamen bergengsi itu.
Dikabarkan hasil dari membayar beberapa suporter itu, pihak penyelenggara meminta komentar positif di media sosial sebagai balasannya.
Salah satu broadcaster Belanda, NOS melaporkan, Qatar telah membayar tiket pesawat dan hotel kepada penggemar yang akan melakukan perjalanan jelang Piala Dunia 2022.
Sebagai gantinya, para penggemar harus menandatangai perjanjian yang mengharuskan mereka memposting komentar yang menguntungkan ajang ini.
Sementara itu, komentar yang dianggap menyinggung, merendahkan dan kasar akan dilaporkan kepada pihak penyelenggara melalui tangkapan layar.
Pihak NOS turut memberikan bukti dua penggemar Belanda yang terpilih oleh pihak penyelenggara. Mereka diminta untuk memberikan komentar positif, imbalannya mendapat perjalanan gratis ke Qatar.
“Saat turnamen semakin dekat, kami mengundang beberapa pengemar sebagai tamu dan berterimakasih atas kolaborasi mereka,” ungkap pihak penyelenggara kepada Reuters.
Hal ini turut menjadi sorotan, pasalnya Qatar sering menuai kontroversi jelang Piala Dunia 2022. Berbagai kebijakan negeri Timur Tengah ini selalu menimbulkan perdebatan.
Meski begitu, pihak penyelenggara mengungkapkan gelaran Piala Dunia 2022 akan berjalan dengan semestinya dan akan berjanji akan mendulang kesuksesan.
1. Berbagai Peraturan di Piala Dunia 2022
Piala Dunia menjadi salah satu turnamen yang dinanti-nantikan pecinta olahraga sepak bola di seluruh dunia. Tahun ini, Qatar terpilih sebagai tuan rumah.
Seperti yang telah diketahui, Qatar merupakan negara dengan mayoritas warganya memeluk agama Islam. Tentu saja ini berimbas kepada berbagai peraturan Piala Dunia.
Sebagai contoh, larangan mengonsumsi alkohol bagi para penggemar dan pemain. Dalam ketentuannya, alkohol akan dijual mulai pukul 18.30 hingga 01.00 waktu setempat.
Penggemar masih diperbolehkan minum alkohol di tempat tertentu. Namun, alkohol tentu tidak bisa dijual bebas. Selain itu, orang yang membawa alkohol bisa dikenai denda.
Tak hanya alkohol, Qatar tergolong ketat dalam mengatur pakaian baik warganya maupun para pelancong. Hal ini disebabkan oleh Qatar merupakan negara Islam konservatif.
Tentu saja hal ini terlihat berbeda dari ajang Piala Dunia sebelumnya. Qatar telah menegaskan para penggemar harus berpakaian sopan, seperti menutup bahu dengan rapat.
Selain itu, seks bebas turut menjadi peraturan ketat Qatar. Pasangan yang belum menikah dilarang untuk menginap satu hotel. Jika melanggar, hukuman tujuh tahun penjara akan menanti.
Turut menuai banyak atensi adalah larangan logo dan komunitas LGBT selama gelaran Piala Dunia 2022. Hal ini mendapatkan respon tajam dari komunitas LGBT.
Banyak pihak menyerukan pemboikotan kepada Qatar terkait aturan LGBT itu. Kendati demikian, FIFA menyarankan penggemar untuk menghormati peraturan ini.
Selain itu, Qatar turut menuai kontroversi terkait dengan isu kemanusiaan kepada pekerja migran. Banyak organisasi HAM ramai memboikot Qatar sebagi tuan rumah Piala Dunia.
Sumber: ESPN