Peran Penting Aremania dalam Membantu Arema FC Tangani Korban Tragedi Kanjuruhan
INDOSPORT.COM - Upaya klub Liga 1 Indonesia, Arema FC, untuk mewujudkan komitmen dalam penanganan korban Tragedi Kanjuruhan terus dilakukan secara optimal.
Klub berlogo kepala singa itu memang sudah membuka Crisis Center yang berada di Kantor Arema FC, Jalan Mayjen Pandjaitan Kota Malang untuk menampung pengaduan para korban.
Lantas bagaimana penanganan korban Tragedi Kanjuruhan yang menderita luka-luka dan harus menjalani sejumlah pengobatan di luar Malang?
Untuk hal ini, Aremania luar Malang punya peran penting. Suporter setia Arema FC itu berkontribusi untuk membantu penanganan korban.
Apa yang dialami Afridha Cahyaningrum menjadi salah satu contohnya. Dia merasa kesulitan untuk datang ke Malang, lantaran berjarak puluhan kilometer dari tempat tinggalnya di Ponorogo.
Namun, beberapa Aremania di kotanya turut membantu mengawal, sehingga penanganan medis perempuan asal Kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo, itu bisa maksimal.
Kontribusi mereka pun layak mendapat apresiasi dari klub, lantaran peran Aremania sangat membantu dalam hal pendataan dan penanganan para korban yang nyaris tak terpantau, seperti Afridha.
"Kami banyak terbantu setelah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan rekan-rekan Aremania di Ponorogo," ucap salah satu staf Crisis Center Arema FC, Adelia Awanda, pada Selasa (01/11/22).
Ke depan, klub berlogo kepala singa itu akan semakin menambah intensitas komunikasi agar para korban tak lagi luput dari pendataan.
"Komunikasi dengan para korban luar kota memang terus dilakukan. Meski terkendala jarak, namun kami terus berupaya untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi terbaru korban," tambah dia.
1. Ratusan Korban Ter-cover
Sehubungan dengan itu, Arema FC juga secara rutin mengumumkan data terbaru dari para korban yang sudah ter-cover pasca Tragedi Kanjuruhan terjadi.
Dalam laporan terbaru pada Rabu (02/11/22), bantuan kepada keluarga korban meninggal dunia sudah ter-cover nyaris 100 persen.
Arema FC merinci bantuan dari Gilang Widya Pramana, yang mana sudah tersalurkan ke keluarga 135 korban yang meninggal dunia.
Sementara itu, bantuan kepada 133 korban meninggal dunia berasal dari jajaran direksi klub. Satu sumber dana bantuan lagi berasal dari Indosiar dan Arema FC, dan sudah tersalurkan ke 121 korban meninggal dunia.
Sementara bantuan bagi para korban yang mengalami luka-luka juga sudah terdistribusi secara berkala. Data sampai Rabu kemarin, sebanyak 22 korban luka berat sudah mendapat bantuan, begitu juga 145 korban lainnya yang mengalami luka ringan.