PT LIB Bicara Stadion Layak Pakai Sesuai Standar FIFA di Indonesia, Cuma 8 Venue!
INDOSPORT.COM - Komisaris Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Juni Rachman, baru-baru ini mengatakan bahwa hanya ada delapan stadion berstandar FIFA dan AFC yang layak menggelar pertandingan berskala profesional di Indonesia.
Hal itu diketahui setelah Tim Task Force (Satuan Tugas) Transformasi sepakbola Indonesia melakukan inspeksi. Namun, semua itu baru laporan awal karena belum seluruh stadion di Indonesia selesai diaudit.
Ada pun delapan stadion yang diklaim layak adalah Gelora Bung Karno (Jakarta), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), Manahan (Solo), dan Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Deretan stadion barusan disiapkan untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023, sedangkan dua lainnya adalah Stadion Batakan (Balikpapan) dan Jatidiri (Semarang).
"Hanya delapan stadion, termasuk yang dipakai untuk Piala Dunia U-20, lalu ada tambahan Batakan dan Jatidiri Semarang," kata Juni Rachman, Jumat (4/11/22).
Informasi dari Komisaris Utama PT LIB tentu menarik perhatian. Sebab, masih ada beberapa stadion besar yang kerap dipakai untuk menggelar pertandingan internasional.
Contohnya seperti Stadion Pakansari (Bogor), Patriot (Bekasi), Wibawa Mukti (Cikarang), hingga JIS (Jakarta) yang baru selesai dibangun dan sesuai standar FIFA.
Pakansari, Patriot, dan Wibawa Mukti sudah menjadi langganan markas timnas Indonesia, mulai dari gelaran Piala AFF, uji coba internasional, Piala Asia kelompok umur, hingga Asian Games.
Terkait stadion-stadion lain, Juni Rachman menjelaskan tim Task Force alias Gugus Tugas Transformasi Sepak bola Indonesia sedang bekerja, termasuk melakukan audit stadion.
"Masalah audit sedang dilaksanakan oleh Gugus Tugas Transformasi Sepak bola Indonesia," pungkas Komisaris Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) tersebut.
1. Revolusi Infrastruktur
Menariknya, lima stadion yang dipakai untuk Piala Dunia U-20 2023 per November hingga Mei harus steril. FIFA telah mengimbau agar venue itu tidak boleh digunakan untuk kegiatan apa pun hingga event akbar nanti.
Sehingga, klub-klub Liga 1 yang bermarkas di lima stadion itu terpaksa jadi musafir sementara. Ada Bali United, Persebaya Surabaya, dan Persis Solo.
Audit dan inspeksi stadion dilakukan setelah ada kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menelan 135 korban jiwa. Ada pun markas Arema FC itu dinilai tidak sesuai standar FIFA.
Pasca kejadian itu, Presiden RI, Joko Widodo meminta ada evaluasi total mulai dari kondisi kelayakan stadion hingga manajemen pertandingan.
Infrastruktur yang kurang memadai dinilai menjadi salah satu penyebab banyaknya korban jiwa berjatuhan. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta seluruh stadion di Indonesia diperbaiki supaya layak memenuhi standar safe and security.
Presiden memerintahkan Menteri PUPR untuk mengaudit seluruh stadion yang dipakai untuk Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3, terutama gerbangnya apakah sudah sesuai standar atau cukup lebar.
Bukan cuma masalah infrastruktur, Presiden Jokowi juga menginstruksikan pembenahan total sistem keamanan pertandingan sepak bola Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan terjadi karena mis dari berbagai aspek. Mulai dari infrastruktur, profesionalisme panpel dan security officer, hingga pemahaman satuan pengamanan dalam menjalankan SOP terhadap situasi kericuhan.