Keras, Madura United Tolak Sistem Bubble dan Ingin Ada Penonton di Lanjutan Liga 1
INDOSPORT.COM - Madura United menegaskan menolak format lanjutan Liga 1 2022 dalam bentuk bubble seperti musim lalu. Tim Sapeh Kerrab juga menyatakan penonton haris tetap bisa hadir di stadion.
Setelah dilakukan rapat antara PT Liga Indonesia Baru (LIB), PSSI dan 18 klub peserta Liga 1 2022, ada usulan kompetisi dilanjutkan akhir bulan ini antara tanggal 18 dan 25 November atau paling telat 2 Desember 2022.
Untuk itu, Madura United menyuarakan agar kompetisi tetap dimainkan dengan format tandang-kandang. Apabila menggunakan sistem sentralisasi atau bubble, maka klub akan merugi.
"Home-away sudah pasti. Tidak boleh lagi ada sentralisasi kompetisi lagi," ujar Zia.
"Sentralisasi kompetisi akan melahirkan dampak yang luar biasa juga," kata Zia Ul Haq, Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), perusahaan yang menaungi Madura United.
"Terus apa gunanya jika kita kemarin mau memulai kompetisi? sekarang bisnis di putaran kompetisi ini terdapat industri UMKM, pekerja sektor, semuanya bergerak" imbuhnya.
"Kalau di-bubble lagi tidak ada yang seperti itu lagi (berimbas ke pekerja sektor). Jadi, in-depth impact itu penting. Namun, tetap dalam rangka kita menjaga kebersamaan dan juga ketertiban," lanjut Zia
Lebih lanjut, Zia Ul Haq menyatakan kompetisi harus dilanjut, tapi dengan catatan harus dibenahi semua kekurangannya.
PT LIB dan PSSI harus memastikan semua hal, termasuk soal keamanan dan keselamatan di stadion, beres sebelum pertandingan demi pertandingan berjalan kembali.
1. Madura United Ingin Ada Penonton di Liga 1
Seperti diketahui, Liga 1 tengah distop sementara setelah tragedi di Kanjuruhan, Malang awal bulan lalu. Ada 135 korban jiwa akibat kejadian tersebut.
"Kami tidak mau cepat-cepat. Kenapa? kalau cepat-cepat, nanti tarik rem tangan lagi, lalu jatuh lagi. Kami tidak mau itu. Jadi, harus dibereskan dahulu," ujar Zia Ul Haq.
Apabila Liga 1 2022 jadi dilanjut, Madura United juga ingin penonton tetap hadir di stadion. Pasalnya, itu merupakan sumber penghasilan klub yang paling utama.
"Harus, dong. Kalau penonton tidak ada, dapat duit darimana. Sepak bola itu sumber pendapatan utamanya dari penonton, selain sponsor, merchandise, dan subsidi dari operator kompetisi itu sendiri," tuntasnya.
Sementara itu, PT LIB dan PSSI belum memutuskan format lanjutan Liga 1 Indonesia 2022/2023, apakah tetap kandang-tandang atau kembali ke sistem gelembung seperti musim sebelumnya.
LIB baru berkomunikasi dengan pemerintah dan kepolisian untuk dapatkan izin lanjutan Liga 1 2022. Kabarnya sudah ada lampu hijau, tapi belum dalam bentuk surat resmi.
Kompetisi harus segera selesai pada 16 April 2023 karena ada Piala Dunia U-20 2023 yang dimainkan di Indonesia pada Mei tahun depan.