Dulu Disebut Wonderkid Timnas Indonesia, 5 Pemain Ini Mulai Jarang Bela Skuat Garuda
INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia memang tidak pernah kekurangan wonderkid. Namun tidak semua pemain berlabel wonderkid umur panjang di skuat tim nasional Garuda.
Bahkan beberapa pemain yang dulunya dijuluki wonderkid dan bisa jadi tumpuan masa depan Skuat Garuda, tergerus oleh waktu dan sulit bersaing.
Berbicara soal wonderkid, nama Marselino Ferdinan memang terus menjadi bahan diskusi karena penampilan dan potensi besarnya untuk Timnas Indonesia.
Bahkan, media Inggris, Guardian, pernah memasukkan nama Marselino ke dalam daftar 100 talenta muda terbaik di dunia versi mereka, bersamaan dengan Erling Haaland.
Saat ini, para pemain yang usianya tidak begitu jauh dengan Marselino, seperti Ronaldo Kwateh, Muhammad Ferarri, Cahya Supriadi, juga menunjukkan bakatnya.
Masih banyak lagi para pemain yang dapat dijuluki wonderkid karena usianya masih muda namun penampilan di atas lapangan sangat memukau.
Tapi bisa dibilang penyakit bawaan sejak lama para pesepakbola Indonesia, yang bersinar di kelompok umur, tapi begitu masuk level senior langsung melempem.
Padahal level senior seharusnya menjadi ajang pembuktian apakah mereka benar-benar punya kualitas top atau tidak.
Jadi sudah banyak pemain yang dilabeli wonderkid semasa mudahnya, namun malah tenggelam ketika sudah memasuki level senior.
Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang berlabel wonderkid, ketika sudah senior, malah jarang dipanggil Timnas Indonesia. Siapa saja mereka?
1. Hansamu Yama Jarang dipanggil Timnas Indonesia
1. Hansamu Yama
Hansamu Yama, merupakan bagian penting dari Timnas Indonesia U-19 yang sukses menjuarai Piala AFF U-19 2013 silam.
Sejak saat itu, karirnya langsung melejit dan langsung jadi rebutan banyak klub Liga 1 Indonesia. Namun makin ke sini, Hansamu malah jarang dipanggil kembali ke Timnas Indonesia.
Sudah menuju empat tahun untuk Hansamu Yama tanpa sekali pun pemanggilan ke Timnas Indonesia. Di Liga 1 2022/23 ini, bek 27 tahun ini membela Persija Jakarta.
2. Gavin Kwan Adsit
Gavin Kwan Adsit adalah rekan satu angkatan Hansamu Yama di Timnas Indonesia kelompok umur. Karena bakatnya, dia bahkan sempat trial untuk klub Rumania, CFR Cluj.
Selain bakat, dia juga piawai dimainkan di sejumlah posisi yang tentu sangat berguna untuk sebuah tim.
Tapi banyak pengamat menilai keistimewaan itu malah membuat Gavin kesulitan menemukan posisi yang paling cocok untuknya di atas lapangan.
Alhasil, punggawa Persis Solo itu baru mencatat sembilan penampilan bersama Timnas Indonesia senior. Terakhir kali dipanggil ke Timnas pada akhir 2019 lalu.
3. Bayu Gatra
Persisam Samarinda, yang sekarang sudah menjadi Bali United, menjadi klub pertama Bayu Gatra di tahun 2010.
Dengan postur yang kecil, kelincahan dan kreativitasnya sangat baik dan membuatnya menarik perhatian publik.
Dia juga bersinar bersama Timnas Indonesia kelompok umur dengan meraih medali perak di SEA Games 2013 silam. Namun di level senior, dia hanya mencatat tiga caps saja bersama Timnas Indonesia.
2. Wonderkid Persib Bandung Mulai Tenggelam
4. Andik Vermansah
Selanjutnya ada Andik Vermansah yang sempat menyita perhatian, bahkan seorang David Beckham saja harus melakukan tekel keras padanya di sebuah laga persahabatan.
Dia juga sempat melakukan trial di beberapa klub top luar negeri, yang mana puncak karirnya bisa dibilang ketika bermain di Liga Malaysia medio 2013-2019.
Sempat diandalkan di Timnas Indonesia senior, karirnya tiba-tiba mandek. Dengan torehan hanya dua gol dari 30 caps bersama Skuat Garuda senior.
5. Febri Hariyadi
Febri Hariyadi, pertama kali dikenal publik Tanah Air saat membela Persib Bandung di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 lalu.
Di ajang itu, dia yang belum 20 tahun, berani dan yakin mengajak lari para pemain lawan yang lebih senior.
Level Timnas Indonesia senior pun, dia mencatat 19 caps dengan pemanggilan terakhir kali terjadi pada November 2019 lalu. Sampai sekarang, dia belum pernah dipanggil lagi ke Skuat Garuda.