Kalah dari Rayo Vallecano di Liga Spanyol, Real Madrid Bisa Ambil 4 Hikmah untuk Introspeksi Diri
INDOSPORT.COM – Raksasa Liga Spanyol (La Liga), Real Madrid baru saja mengalami kekalahan dari Rayo Vallecano pada hari Selasa (06/11/22). Berikut 4 hikmah dari pertandingan tersebut.
Real Madrid mendapat kekalahan tak terduga di pekan ke-13 Liga Spanyol pada hari Selasa (08/11/22) dini hari WIB.
Los Blancos dipaksa menerima kekalahan dari tim rival sekota, Rayo Vallecano dengan skor 2-3 dalam pertandingan yang digelar di Estadio de Vallecas.
Dalam pertandingan ini, Real Madrid sebenarnya tertinggal lebih dulu usai tim asuhan Andoni Iraola mencetak gol melalui Santi Comesana di menit ke-5 babak pertama.
Real Madrid sempat membalas pada menit ke-37 manakala Luka Modric mencetak gol melalui titik penalti sebelum Eder Militao mencetak gol di menit ke-41 babak pertama.
Namun demikian, Rayo Vallecano kemudian mampu menambah gol ketika Alvaro Garcia Rivera menutup babak pertama dengan gol di menit ke-44.
Selanjutnya, Real Madrid terkena kekalahan ketika Oscar Trejo mencetak gol di menit ke-67 babak kedua untuk membawa Rayo Vallecano menang dengan skor 2-3.
Kekalahan ini membuat Real Madrid untuk sementara tergeser dari Barcelona yang kini menempati tempat pertama di Liga Spanyol.
Untuk itu, sang pelatih, Carlo Ancelotti perlu mengambil hikmah untuk kembali membawa Real Madrid melaju di Liga Spanyol.
Berikut 4 hikmah yang dapat dipetik Real Madrid dari kekalahan atas Rayo Vallecano di Liga Spanyol.
1. Beli Pelapis untuk Karim Benzema
Dalam pertandingan Liga Spanyol kali ini, Real Madrid terlihat bermain tanpa penyerang murni dengan menempatkan Rodrygo di posisi penyerang tengah.
Posisi sayap kanan pun nampak berbeda dengan kembalinya Marco Asensio dan digesernya Federico Valverde ke lini tengah.
Kondisi ini membuat Real Madrid nampak kurang produktif, dengan bukti bahwa gol yang dicetak pun berasal dari gelandang dan bek.
Selain itu, hilangnya Benzema dalam pertandingan kali ini membuktikan bahwa Real Madrid tak bisa bermain tanpa sang penyerang gaek.
Hal ini membuat Real Madrid harus mendatangkan penyerang sepadan jika masih ingin bersaing dengan Barcelona di Liga Spanyol.
Cari Suksesor Toni Kroos
Hal lain yang harus dipetik Real Madrid dari kekalahan atas Rayo Vallecano adalah soal mencari suksesor gelandang gaek Jerman, Toni Kroos.
Pada pertandingan kali ini, Los Blancos menurunkan Luka Modric, Aurelien Tchouameni, dan Federico Valverde.
Namun demikian, dengan susunan gelandang ini, kinerja Luka Modric menjadi berat karena aliran bola otomatis berada dalam kendalinya.
Tchouameni hanya bekerja sebagai gelandang perusak alur serangan lawan, sedangkan Federico Valverde bekerja sebagai gelandang box to box.
Kondisi ini membuat serangan Real Madrid terlalu terkonsentrasi, sehingga perlu pemain baru dengan tipe mirip dengan Toni Kroos.
2. Strategi Carlo Ancelotti Mulai Usang
Kekalahan Real Madrid dari Rayo Vallecano ini menunjukkan bahwa taktik Carlo Ancelotti harus segera diperbarui.
Pasalnya, pada pertandingan melawan Rayo Vallecano ini, Los Blancos bermain dengan formasi 4-3-3 yang biasa diturunkan dalam pertandingan.
Namun demikian, susunan pemain Real Madrid kali ini berbeda, dengan Rodrygo Goes dimainkan sebagai penyerang tengah.
Strategi ini tidak berhasil, mengingat tidak ada gol yang dihasilkan para penyerang Real Madrid dalam pertandingan melawan Rayo Vallecano.
Kondisi ini membuat Carlo Ancelotti harus mencari pemain baru untuk menambah opsi bagi tim untuk mengubah strategi di tengah pertandingan.
Buang Pemain Tak Berguna
Pertandingan melawan Rayo Vallecano di Liga Spanyol kemudian menunjukkan bahwa Real Madrid memiliki banyak pemain tak berguna.
Salah satu contoh konkret adalah performa Mariano Diaz yang bahkan tak mencetak gol meski dimasukkan dalam pertandingan.
Selain itu, Real Madrid masih memiliki beberapa pemain yang tak dimainkan, seperti Eden Hazard, Alvaro Odriozola, hingga Dani Ceballos.
Empat pemain ini bisa saja dibuang Real Madrid untuk menambah pemain-pemain baru yang dapat digunakan oleh Carlo Ancelotti untuk memperbaiki dimensi permainan.
Hal itulah yang harus dilakukan Real Madrid untuk memperbaiki tim agar tak kalah dari Barcelona dalam perebutan gelar Liga Spanyol.