Peringati 40 Hari Tragedi Kanjuruhan, Ketum PSSI Iwan Bule Serukan Hal Ini
INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan tidak bisa menghadiri peringatan 40 hari Tragedi Kanjuruhan. Namun meski begitu, Iriawan mengajak semua pihak untuk meningkatan solidaritas pasca tragedi ini.
Tragedi Kanjuruhan memang sudah memasuki hari ke-40. Tragedi kelam yang menewaskan 135 orang ini menjadi satu sejarah hitam di sepak bola Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan pun kembali menyampaikan rasa duka cita mendalam atas tragedi ini.
Bahkan pria yang kerap disapa Iwan Bule ini berharap Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi yang terakhir di kancah sepak bola Indonesia.
Memang Iriawan tidak bisa hadir langsung di acara 40 hari peringatan Tragedi Kanjuruhan. Sebab dia harus memenuhi panggilan dari DPR RI.
"Kepada seluruh keluarga besar Arema dan Aremania saya berharap saat ini dapat berada di Malang untuk berkumpul dan hadir di tengah tengah kalian untuk berdoa bersama, namun hari ini saya harus menghadiri panggilan DPR yang tidak dapat saya tinggalkan," kata Iriawan.
Iriawan menambahkan semua pengurus PSSI sangat merasakan kepedihan yang tidak hanya dirasakan oleh keluarga korban tapi juga seluruh rakyat Indonesia yang mencintai sepak bola.
Untuk itu melalui kegiatan 40 hari Tragedi Kanjuruhan bisa menambah rasa solidaritas bagi pelaku sepak bola Indonesia.
"Peringatan 40 hari tragedi Kanjuruhan ini akan menjadi momentum untuk merekatkan kembali solidaritas semua pelaku sepak bola sekaligus melakukan transformasi untuk mengembalikan marwah olahraga yang menghibur dan aman," imbuh Iriawan.
Iriawan kembali menegaskan, sepak bola adalah seni keindahan hiburan. Baginya tidak ada sepak bola yang harus berbalut dengan kekerasan bahkan sampai menyebabkan hilangnya nyawa.
"Sepak bola adalah olahraga yang dibalut seni dan keindahan yang tidak boleh dinodai oleh kekerasan. Apalagi menyebabkan hilangnya nyawa, hilangnya kehidupan," tutupnya.
1. Doa Bersama
Sementara itu, ribuan orang tumpek blek dalam peringatan 40 hari sejak Tragedi Kanjuruhan.
Masyarakat di Malang Raya datang dari berbagai tempat, menuju area parkir barat Stadion Kanjuruhan sebagai pusat gelaran doa bersama untuk para korban tragedi, Rabu (09/11/22) malam.
Disitu, sesi doa bersama dipimpin oleh sejumlah pemuka agama di Malang. Masyarakat duduk dengan tertib selama sesi berlangsung, ditemani puluhan lilin yang menyala di barisan depan.
"Mari kita panjatkan seluruh doa kepada nawak-nawak (teman-teman) kita, Aremania yang pergi mendahului kita semua," tutur salah satu pemuka agama saat membuka sesi doa bersama.
Seluruh hadirin kemudian mengamini dan membaca Surat Al-Quran. Tak terkecuali Skuat Arema FC, yang turut hadir berbaur bersama ribuan warga.
"Kami datang secara full team. Seluruh pemain, staf pelatih, ofisial sampai manajemen hadir semua," ucap Pelatih Arema FC, Javier Roca kepada awak media.
Tak sedikit dari warga yang hadir meneteskan air mata dalam mengenang peristiwa paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia tersebut.
Bagaimana tidak, ratusan orang meregang nyawa dalam insiden laga sepak bola. Sejauh ini, tercatat 135 korban yang dinyatakan meninggal dunia.
Kekompakan warga di Malang Raya juga terlihat dalam hal distribusi logistik. Sejumlah pihak baik perusahaan, komunitas hingga individu tergerak nuraninya untuk andil mengenang tragedi.
Sebagian dari mereka juga tampak sibuk membagikan konsumsi kepada warga yang hadir di Stadion Kanjuruhan. Semua kalangan ikut khitmad memanjatkan doa, baik tua, muda, laki-laki, perempuan hingga anak-anak.