Tepis Penalti Bomber Naturalisasi Timnas Malaysia, Kiper Persis Solo Disanjung Tinggi
INDOSPORT.COM - Asisten pelatih Persis Solo, Rasiman, memuji penampilan Muhammad Riyandi. Kiper berusia 22 tahun itu berhasil menebus kesalahan dengan menepis penalti bomber naturalisasi timnas Malaysia, Guilherme de Paula.
Momen pertemuan Riyandi dengan de Paula terjadi dalam laga uji coba di Stadion Sultan Ibrahim, Johor Bahru, Sabtu (12/11/22). Dia memperkuat Persis Solo dan de Paula memperkuat Johor Darul Takzim (JDT).
Sebelum penalti terjadi, kedua tim sama kuat 1-1. JDT unggul terlebih dulu lewat aksi Moussa Sidibe pada menit ke-30. Kemudian, Persis Solo membalas via Fernando Rodriguez (71').
Tak lama setelah Fernando Rodriguez mencetak gol, Riyandi malah membuat kesalahan. Upayanya menghentikan bola terobosan Sidibe berbuah penalti.
Wasit asal Malaysia, Mohd Yaasin, menunjuk titik putih setelah upaya Riyandi merebut bola justru mengarah ke kaki bomber naturalisasi lain milik JDT, Mohamadou Sumareh.
Muhammad Riyandi menjawab kesalahan itu dengan menggagalkan eksekusi de Paula. Sepakan keras striker lawan sukses ditepis menggunakan tangan kirinya.
Momentum Riyandi membangkitkan semangat para pemain Persis. Sayangnya, dua peluang emas lewat Gavin Kwan Adsit dan Samsul Arif belum berbuah gol kemenangan.
Terkait aksi Riyandi, Rasiman memberikan kredit tersendiri kepada kiper timnas Indonesia itu. Riyandi tampil memuaskan sepanjang laga uji coba melawan JDT ini.
"Great Job. Selamat untuk dia. Tentunya dia terus berkembang. Harapan saya dia menjadi pemain besar dengan belajar dari kesalahan. Mudah-mudahan Riyandi bisa terus berkembang," kata Rasiman.
1. Imbang Tapi Senang
Situasi sulit yang dimaksud Rasiman adalah Persis Solo berstatus tamu pada laga ini. Selain itu, mereka juga baru pertama kali bertanding di Stadion Sultan Ibrahim.
Laga tandang internasional pertama langsung dirasakan dengan berjumpa JDT. Meski banyak pilar utama yang absen, deretan pemain itu berlabel langganan timnas Malaysia, seperti Safawi Rasid, Sumareh, de Paula, Kunanlan, hingga kiper Mohamad Aidil Zafuan.
"Memang dalam game seperti ini semua orang dalam situasi sulit, karena situasi stadion, penonton, jauh dari rumah, dan pemain lawan yang main juga levelnya sama dengan tim utama JDT. Mungkin yang membedakan hanya match fitness saja," tutur Rasiman.
Sejatinya, bukan kali ini saja M. Riyandi menjadi pahlawan dalam laga Persis Solo. Dia termasuk kiper yang paling banyak berjibaku melakukan penyelamatan di Liga 1.
Hal itulah yang kemudian membawa Riyandi ke timnas Indonesia lagi. Saat FIFA Matchday melawan Curacao, dia dipanggil bersama Nadeo Argawinata dan Syahrul Trisna Fadillah.
Sementara itu, hasil imbang melawan JDT tidak membuat Rasiman kecewa. Menurut pelatih berlisensi A AFC ini, Laskar Sambernyawa tampil sesuai keinginannya.
Selama enam pekan Liga 1 terhenti, Persis Solo memilih tetap latihan dan uji coba. Pada akhirnya mereka menunjukkan progres saat melawan JDT.
"Saya rasa pengorbanan kami bisa dibuktikan pada laga ini. Kami bermain away di Johor, para pemain bisa melakukan taktik dengan baik, dan semua itu membutuhkan stamina serta kekuatan mental yang sangat baik," tutur Rasiman.
Setelah ini, Persis Solo masih menjadwalkan satu uji coba lagi. Sesuai rencana awal, mereka akan menghadapi salah satu jagoan Singapura, Lion City Sailors.
Belum diketahui kapan uji coba berikutnya akan digelar. Namun, kegiatan Persis Solo di Malaysia masih berlangsung sampai 18 November mendatang.