Bentuk Grup, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Makin Solid Perjuangkan Keadilan
INDOSPORT.COM - Para keluarga korban Aremania yang jatuh dalam Tragedi Kanjuruhan di Liga 1 semakin solid dalam hal melakukan komunikasi dalam mengejar keadilan.
Mereka lantas membentuk WhatsApp Grup sebagai media untuk membangun koordinasi antara satu sama lain.
Bentuk komunikasi itu salah satunya adalah saling berdiskusi perihal langkah hukum yang hendak ditempuh mereka dalam mencari keadilan bagi korban.
Termasuk dengan menyepakati aksi berangkat ke Jakarta dalam melobi sejumlah lembaga negara perihal proses hukum Tragedi Kanjuruhan yang masih berjalan saat ini.
Seratusan korban beserta keluarganya berangkat dari Posko Tim Gabungan Aremania yang berada di Kantor KNPI Kota Malang, Rabu (16/11/22) lalu.
"Tapi yang paling utama, pembentukan grup ini adalah menjaga hubungan baik, komunikasi di antara kami," ucap Vincentius Ari.
Ari, begitu sapaannya, paham betul dengan perasaan semua keluarga korban dalam tragedi pada Sabtu (01/10/22) lalu itu.
Apalagi, dia juga sudah kehilangan putra tercintanya. Seorang anak bermasa depan cerah bernama Revano Prasetyo.
"Grup ini juga kita gunakan untuk saling menguatkan satu sama lain. Kita merasakan kesedihan yang sama," kata pria yang tinggal di Wonosari, Kabupaten Malang tersebut.
"Bagaimanapun, jumlah 135 korban yang meninggal dunia ini bukan sekadar angka. Tapi Tragedi Kanjuruhan ini adalah kasus besar yang mesti diselesaikan," katanya.
1. Ratusan Anggota
Vincentius Ari lantas menuturkan, bahwa pembentukan WhatsApp Grup mendapat antusias tinggi dari keluarga para korban Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya.
Hingga saat ini, jumlahnya sudah mencapai ratusan anggota dalam grup tersebut, mengingat jumlah korban memang sangat besar.
"Tidak hanya keluarga korban yang meninggal dunia, tapi juga mereka yang anggota keluarganya masih mengalami luka-luka," kata Ari.
Dia pun berharap grup ini bisa semakin komplet dan mencakup semua keluarga korban yang terdampak dalam tragedi.
"Sayangnya masih terkendala, karena beberapa di antara mereka tidak ada nomor WA-nya. Tapi kita akan berjuang bersama," ujarnya.
Sebelumnya, keluarga korban yang terdampak dalam Tragedi Kanjuruhan berupaya untuk terus mengejar keadilan dari segi hukum dengan berangkat ke Jakarta.
Tujuan mereka bukan untuk melakukan aksi demonstrasi. Namun untuk mengadukan proses hukum yang dinilai belum adil kepada sejumlah lembaga negara.
"Dari sisi korban, proses hukum yang berjalan sampai saat ini kami rasa jauh dari kata memuaskan," ucap perwakilan keluarga korban, Vincentius Ari kepada awak media di Malang, Rabu (16/11/22).
"Untuk itulah kami bersepakat berangkat ke Jakarta untuk mengadukan permasalahan ini ke pihak-pihak terkait," sambung dia.
Seratusan rombongan berkumpul dan sama-sama berangkat dari Posko Tim Gabungan Aremania (TGA) yang terletak di Gedung KNPI Kota Malang. Para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan didampingi beberapa koordinator TGA beserta tim hukum dengan menaiki dua bus besar pukul 18.30 WIB.