Piala Dunia 2022: Sebelum Kick Off Lawan Iran, Timnas Inggris Akan Lakukan Tradisi Berlutut
INDOSPORT.COM – Timnas Inggris bakal lanjutkan ‘tradisi’ berusia dua tahunan sebelum bertanding di laga perdana Piala Dunia 2022 kontra Iran.
Sebelumnya, Timnas Inggris bakal menapaki langkah mereka untuk dapat mengangkat trofi bergensi di Piala Dunia 2022 ini.
Layaknya beberapa negara yang lain, The Three Lions bisa dibilang masih merupakan salah satu tim favorit untuk bisa memenangi ajang akbar empat tahunan ini.
Terlebih lagi, pasukan Gareth Southgate ini mempunyai catatan cukup mentereng di ajang internasional selama beberapa tahun terakhir.
Ya, Harry Kane cs finis di peringkat keempat atau mencapai babak semifinal di Piala Dunia 2018 di Rusia empat tahun lalu.
Sementara itu, Timnas Inggris juga merupakan runner-up Euro 2020 lalu yang mana The Three Lions digebuk Italia lewat babak adu penalti.
Selain itu, Timnas Inggris juga mempunyai sosok andal dalam diri Harry Kane yang kemampuannya dalam menjebol gawang lawan tak perlu diragukan lagi.
Tak hanya itu, Timnas Inggris pun memiliki Jude Bellingham, gelandang muda yang menjadi incaran klub top Eropa, seperti Liverpool, Chelsea, Manchester United, dan Real Madrid.
Berbekal pemain berbakatnya itu, Timnas Inggris pasti percaya diri dalam menyambut Piala Dunia 2022 kontra Iran.
Namun, sebelum kick-off Inggris vs Iran, The Three Lions bakal lanjutkan tradisi berusia dua tahunan. Apakah itu?
1. Timnas Inggris Bakal Lanjutkan âTradisiâ Berlutut
Gareth Southgate sudah mengonfirmasi bahwa Timnas Inggris bakal berlutut sebelum kick-off kontra Iran di laga perdana Piala Dunia 2022.
Sebagai informasi, Timnas Inggris masih melanjutkan ‘tradisi’ tersebut sejak kematian George Floyd 2020 lalu atau dengan kata lain dua tahun yang lalu.
‘tradisi’ yang terus berlanjut selama dua tahun yang lalu itu selalu diperagakan di ajang Liga Inggris sebagai simbol perlawanan terhadap rasisme (Black Lives Matter) setelah terbunuhnya George Floyd.
Namun, awal tahun ini diputuskan bahwa berlutut hanya akan dilakukan pada saat-saat tertentu di musim ini, bukan sebelum pertandingan.
"Kami merasa ini adalah yang terbesar dan kami pikir ini adalah pernyataan kuat yang akan menyebar ke seluruh dunia untuk kaum muda, khususnya, untuk memahami pentingnya inklusivitas."
Kapten Harry Kane diperkirakan akan mengenakan ban lengan One Love sebagai solidaritas dengan komunitas LGBTQ+ meskipun ada hukuman keras Qatar terhadap hubungan sesama jenis.
Oleh sebab itu, Kane sendiri dapat menghadapi denda atau bahkan kartu kuning karena melanggar peraturan perlengkapan FIFA.
Menurut BBC, PSSI-nya Inggris menulis kepada FIFA pada bulan September tentang ban kapten dengan menyatakan bahwa organisasai bersedia untuk membayar denda.
Di sisi lain, kapten Timnas Prancis, Hugo Lloris, memilih untuk menolak mengenakan ban kapten One Love untuk menghormati peraturan yang ada di Qatar.
Sumber: BBC