Piala Dunia 2022: Perkara Ban Kapten 'One Love', Jerman, Denmark, Inggris Sepakat Tinggalkan FIFA?
INDOSPORT.COM - Beberapa negara seperti Jerman, Denmark, dan Inggris mengancam akan meninggalkan FIFA terkait larangan penggunaan ban 'One Love' dalam gelaran Piala Dunia 2022.
Menjelang Piala Dunia 2022, tujuh negara menulis surat kepada FIFA untuk menjelaskan keinginan mereka menggunakan ban kapten 'One Love' sebagai bentuk dukungan terhadap hak LGBT.
Sejak saat itu, ketujuh negara tersebut sempat ngotot ingin menggunakan ban kapten pelangi di Piala Dunia 2022, meski negara Qatar yang menjadi tuan rumah melarangnya.
Hingga beberapa hari menjelang Piala Dunia 2022, polemik penggunaan ban kapten pelangi masih memanas karena pertentangan hukum dan keyakinan yang pegang oleh orang Eropa.
Namun, pada akhirnya FIFA mengeluarkan peraturan tegas bahwa setiap pemain wajib menggunakan perangkat pertandingan sesuai standar yang sudah diterapkan.
Apabila tetap nekat menggunakan ban kapten pelangi, FIFA akan memberikan hukuman tegas, seperti menghukum dengan kartu kuning hingga menggrebek ruang ganti.
Hal ini kemudian membuat Inggris menarik diri untuk tidak mengambbik reisko menggunakan ban kapten pelangi. Meski di luar lapangan terjadi resistensi.
Di sisi lain, politisi asal Jerman Nancy Faeser ternyata tertangkap kamera menggunakan ban lengan pelangi ketika menyaksikan Jerman kalah dari Jepang.
Saat itu, Nancy Faeser tertangkap kamera berada di tribun urama bersama dengan presiden FIFA, Gianni Infantino yang menemaninya menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2022.
Polemik ini memunculkan rumor bahwa beberapa negara yang mendukung kaum homoseksual akan mengancam keluar keanggotaannya dari FIFA. dalam hal ini Jerman, Inggris, dan juga Denmark.
1. Keluar dari FIFA
Ketua FA Denmark (DBU) Jesper Moller telah mengungkapkan dia siap untuk berbicara dengan 55 negara anggota UEFA lainnya tentang kemungkinan itu.
"Saya sudah memikirkannya lagi. Saya membayangkan mungkin ada tantangan jika Denmark pergi sendiri. Tapi mari kita lihat apakah kita tidak bisa berdialog tentang berbagai hal." kata Moller.
Meski presiden FIFA saat ini, Gianni Infantino akan mencalonkan diri lagi, Jesper Moller mengaku tak akan lagi percaya dan mendukungnya sebagai pemimpin sepak bola dunia.
Jerman adalah salah satu tim lain yang marah karena FIFA memutuskan akan ada hukuman karena mengenakan ban kapten, setelah turnamen dimulai.
Pemenang Piala Dunia 2014 telah mengancam tindakan hukum terhadap organisasi tersebut, mempertanyakan apakah tindakan FIFA itu sah.
Hal itu dibuktikan dengan foto menjelang pertandingan melawan Jepang yang berpose menutup mulut sebagai bentuk protes atas kebebasan.
Belgia juga terpengaruh oleh keputusan FIFA, dan bukan hanya karena ban kapten, sebenarnya dilarang memakai dua seragam mereka.
Seragam tandang putih tim memiliki kata 'Love' yang dibordir di kerah baju dan itu sudah cukup untuk melihat seragam tersebut dilarang dari Piala Dunia.
Mereka juga dilarang mengenakan kaos pra pertandingan, karena terlalu berwarna , semuanya datang hanya 48 jam sebelum mereka memulai kampanye melawan Kanada pada Rabu malam.
Ancaman negara-negara seperti Inggris, Jerman, dan Denmark tersebut untuk keluar dari FIFA merupakan sebuah kemunduran dalam dunia sepak bola. Bagaimana mungkin permasalahan di luar sepak bola bisa berpengaruh di dalamnya terutama di turnamen sebesar Piala Dunia 2022.
Sumber: Sportbible.com