Piala Dunia 2022 Terasa Membosankan Meski Baru Bergulir, Apa Sebabnya?
INDOSPORT.COM – Usai melakoni Matchday ke-1 di setiap grup, Piala Dunia 2022 diklaim menjadi ajang empat tahunan paling membosankan. Apa penyebabnya?
Matchday pertama babak grup Piala Dunia 2022 sudah berakhir dan ditutup dengan kemenangan meyakinkan Brasil atas Serbia dengan skor 2-0, Jumat (25/11/22) dini hari WIB.
Total 16 laga sudah dimainkan oleh 32 kontestan dari delapan grup yang ada, dari grup A hingga grup H Piala Dunia 2022.
Dair 16 laga yang telah tersaji pada matchday pertama tersebut, terdapat beberapa hasil mengejutkan yang melibatkan ke-32 tim yang ada.
Hasil mengejutkan pertama adalah terkait kemenangan dua tim non-unggulan asal Asia, yakni Arab Saudi dan Jepang, yang menang atas tim unggulan Argentina dan Jerman.
Arab Saudi mampu membuat kejutan dengan mengalahkan Argentina di laga perdana grup C (22/11/22) dengan skor 2-1.
Catatan apik Arab Saudi ini kemudian diikuti oleh Jepang yang mengandaskan Jerman dengan skor serupa 2-1 di laga perdana grup E.
Kejutan lainnya juga datang dari tim-tim unggulan seperti Inggris dan Spanyol yang berpesta gol di laga pertamanya di Piala Dunia 2022.
Inggris secara meyakinkan mampu mengalahkan Iran dengan skor 6-2, dan Spanyol mampu menggulung Kosta Rika dengan skor 7-0.
Meski banyak kejutan dan pesta gol yang tercipta, nyatanya Piala Dunia 2022 justru diklaim membosankan ketimbang edisi sebelum-sebelumnya kendati baru menjalani Matchday pertama. Kok bisa?
1. Banyak Hasil Imbang Tanpa Gol
Hingga laga terakhir matchday pertama fase grup antara Brasil vs Serbia, ada 16 pertandingan yang telah bergulir sejauh ini di Piala Dunia 2022.
Dari 16 pertandingan tersebut, ada 41 gol yang telah tercipta, atau rata-rata 2,5 gol per pertandingan yang tercipta di Matchday pertama Piala Dunia 2022.
Secara matematis, rataan 2,5 gol per laga membuktikan bahwa Piala Dunia 2022 ini cukup seru karena ada jaminan minimal dua gol tercipta di setiap pertandingannya.
Namun faktanya, Piala Dunia 2022 ini terasa membosankan dengan banyaknya hasil imbang tanpa gol yang tercipta di Matchday pertama fase grup.
Dari 16 pertandingan yang digelar, ada empat pertandingan di fase grup yang berkesudahan dengan skor 0-0 atau imbang tanpa gol.
Empat laga itu antara lain Denmark vs Tunisia di grup D, Polandia vs Meksiko di grup C, Maroko vs Kroasia di grup F, dan Uruguay vs Korea Selatan di grup H.
Sejatinya empat laga yang berkesudahan dengan hasil imbang tanpa gol tak bisa menjadi indikator mutlak untuk mengetahui membosankannya Piala Dunia 2022.
Tapi jika membandingkannya dengan Piala Dunia lainnya, sebagai contoh Piala Dunia 2010, maka Piala Dunia 2022 memiliki indikasi akan menjadi ajang empat tahunan paling membosankan sepanjang sejarah.
Di Piala Dunia 2010, total ada 6 hasil imbang tanpa gol di fase grup. Sedangkan, di Piala Dunia 2022 sejauh ini sudah ada 4 laga yang berakhir imbang tanpa gol.
Dengan sisa 34 pertandingan yang ada, maka ada potensi besar Piala Dunia 2022 menjadi Piala Dunia paling membosankan sepanjang sejarah, kendati rataan golnya cukup tinggi.
2. Alasan Banyak Laga Berakhir Imbang Tanpa Gol
Banyaknya hasil imbang tanpa gol di Piala Dunia 2022 pada Matchday pertama ini tak lepas karena banyaknya tim bermain aman.
Fakta membuktikan bahwa tim-tim di Piala Dunia 2022 saat ini lebih banyak fokus memperkuat lini pertahanan ketimbang lini penyerangannya.
Permainan defensif dengan skema Counter Attack atau Fastbreak nampak menjadi favorit seluruh tim-tim Piala Dunia 2022.
Karena gaya permainan tersebut, hasil imbang tanpa gol pun sudah banyak tercipta sejauh ini karena lebih banyak tim bermain aman.
Faktanya, setiap poin yang ada di Piala Dunia 2022 dianggap lebih penting ketimbang banyaknya gol yang dibuat oleh suatu tim.
Dengan mengumpulkan poin di pertandingan awal, maka asa untuk lolos lebih terbuka lebar ketimbang menciptakan banyak gol.
Sehingga wajar jika di Matchday pertama lebih banyak berkesudahan dengan skor imbang, meski itu harus berakhir tanpa gol.
Di tengah besarnya potensi bakal banyaknya hasil imbang tanpa gol, ada pula potensi bahwa setiap tim akan berjuang mati-matian di dua laga babak grup tersisa untuk mengumpulkan poin maksimal.
Dengan kata lain, di dua laga fase grup tersisa, kemungkinan hasil imbang tanpa gol tak akan tercipta, kecuali di laga terakhir babak grup demi mengamankan tiket ke babak 16 besar.
Akankah hal tersebut terjadi? Menarik dinantikan apakah Piala Dunia 2022 akan menjadi Piala Dunia paling membosankan atau tidak.