Fans Inggris Kian Bete, Qatar dan FIFA Larang Penggunaan Kostum Pasukan Salib di Piala Dunia 2022
INDOSPORT.COM - Suporter Inggris sepertinya semakin punya banyak alasan untuk kesal pada Qatar selaku penyelenggara Piala Dunia 2022.
Setelah dilarang untuk mengkonsumsi alkohol serta mengenakan atribut pelangi untuk mengkampanyekan LGBT, kini fans The Three Lions juga diharamkan cosplay menjadi prajurit Perang Salib.
Dilansir dari The Daily Mail, dua pendukung Inggris terlihat mengenakan kostum crusader atau tentara Perang Salib, jelang laga melawan laga kontra Iran pada Senin (21/11/22) lalu.
Kedua pria tersebut punya kelengkapan kostum yang patut dipuji. Tidak cuma mengenakan chain armor berlapis pakian berlogo salib Santo George, mereka bahkan membawa perisai dan pedang mainan.
Detik-detik pelarangan dua orang suporter Inggris itu masuk ke Khalifa International Stadium sempat terekam oleh fans lain.
Akhirnya video tersebut menjadi viral dan banyak diperbincangkan di media sosial juga media berita.
FIFA sebagai badan tertinggi sepakbola kemudian mengeluarkan maklumat jika kostum Perang Salib dilarang dikenakan di Qatar karena bisa menyinggung warga lokal terutama yang beragam Islam.
Bukan karena adanya sentimen pada penganut Kristen, namun karena Perang Salib memang salah satu catatan kelam dalam sejarah umat beragama.
Perang Salib sendiri berlangsung selama kurang lebih 500 tahun sejak abad ke-11 yang didominasi konflik Islam dan Kristen.
Pemicunya beragam namun yang paling terkenal adalah perebutan pendudukan kota suci Yerusalem di Palestina.
1. Usaha Tekan Konflik
Maka dari itu atribut Perang Salib seharusnya tidak dipakai dalam stadion karena melambangkan sejarag kelam. Sudah seharusnya sepakbola jadi tempat dimana persatuan dan solidaritas bisa tercapai.
Kostum crusader sendiri sebenarnya bukan fenomena baru yang muncul di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Sejak lama fans Inggris memang suka mendukung sangara mereka dengan berbagai macam ornamen pelengkap dan cosplay menjadi tentara Perang Salib adalah salah satunya.
Walau demikian FIFA akan tetap melarangnya demi kebaikan yang lebih luas khususnya selama Piala Dunia 2022 berlangsung.
"Kostum tentara salib dapat menyinggung Muslim. Itulah mengapa rekan-rekan anti-diskriminasi meminta fans untuk mencopot atau berganti pakaian," kata FIFA.
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, sebelumnya sudah mewanti-wanti agar publiknya menjaga ketertiban di Qatar. Ia sendiri juga ingin bebas berekspresi terutama dengan atribut LGBT namun enggan terkena masalah.
"Jika gegabah dalam bertindak tentunya akan ada masalah. Saya dan para pemain harus lebih condong ke permainan. Ini bukan soal menghindar karena federasi Inggris menanggapinya dengan serius," ujar Southgate.
"Kami semua ingin mengangkat isu LGBT. Mungkin akan ada yang kecewa tidak ada atribut OneLove namun biarlah saja demikian," tambahnya lagi.
Di Piala Dunia 2022, Inggris adalah salah satu favorit terdepan untuk menjadi juara dengan melimpahnya talenta dalam skuat mereka.
Tentunya akan semakin baik jika pendukung mereka pun menunjukkan sikap terpuji dengan menghormati norma-norma lokal yang pastinya tidak akan menurunkan kualitas sokongan mereka pada pemain di lapangan.
Sumber: CNN