Chelsea Kepincut Bek Naik Daun Ekuador, Potter Anut Filosofi Ten Hag dan Pep Guardiola?
INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris (Premier League), Chelsea, meminati bek timnas Ekuador, Piero Hincapie. Apakah Graham Potter menganut filosofi Erik ten Hag dan Pep Guardiola?
Raksasa Liga Inggris, Chelsea, telah mengirimkan talent scout ke Qatar untuk memantau bek timnas Ekuador, Piero Hincapie.
Dengan hadirnya Piala Dunia, banyak pemain yang menanamkan pemikiran bahwa banyak scouts dari seluruh dunia hadir dalam setiap laga.
Terlebih lagi, bursa transfer musim dingin akan dibuka beberapa hari setelah perhelatan Piala Dunia 2022 rampung sehingga bisa saja kepindahan pemain ke klub lain cukup banyak terjadi.
Hal ini tentunya juga dimanfaatkan oleh The Blues yang masih berjuang menemukan penampilan yang konsisten di Liga Inggris.
Sehingga, raksasa yang berbasis di London tersebut dapat menggunakan Piala Dunia 2022 ini untuk memantau calon pemain yang akan direkrut Januari nanti.
Menurut Express, Chelsea telah mengirimkan mata-mata mereka untuk mengamati bek Ekuador sekaligus Bayer Leverkusen, Hincapie.
Di usia 20 tahun, Piero Hincapie sudah bermain reguler bagi Ekuador dan Bayer Leverkusen. Selain itu, sang pemain juga sudah terbiasa bermain formasi tiga bek yang terkadang juga diterapkan Graham Potter.
Lantas apakah minat Graham Potter untuk mendatangkan Piero Hincapie menandakan dirinya juga penganut filosofi Erik ten Hag dan Pep Guardiola?
1. Pentingnya Bek Berkaki Kidal
Pep Guardiola dan Erik ten Hag sebelumnya memang pernah bekerja sama saat masih menukangi Bayern Munchen, maka tak heran apabila kedua pelatih itu memiliki filosofi yang mirip.
Guardiola pernah menekankan pentingnya mempunyai bek berkaki kidal. Hal itu dikatakannya saat dia mendatangkan Aymeric Laporte disusul oleh Nathan Ake 18 bulan kemudian.
“Sangat penting untuk memiliki bek tengah berkaki kiri. Dia (Aymeric Laporte) membantu kami membangun serangan,” kata Guardiola setelah kepindahan itu dikonfirmasi.
"Ketika bola datang dari kanan, dia langsung mengontrol ke kiri dan memberikannya ke Leroy Sane, lebih cepat daripada pemain berkaki kanan di posisi itu," cetusnya.
Hal yang sama juga dicontoh Ten Hag saat ditunjuk menjadi manajer anyar Manchester United dengan mendatangkan Lisandro Martinez dari Ajax Amsterdam.
Lisandro Martinez sendiri merupakan bek berkaki kidal yang mampu melalukan build-up ke depan. Kehadirannya jelas sangat vital bagi Setan Merah saat ini.
Mikel Arteta pun juga melakukan hal yang sama mengingat pelatih Arsenal itu pernah menjadi tangan kanan Pep Guardiola di Manchester City.
Pemain baru pertama Mikel Arteta adalah Pablo Mari yang berstatus sebagai pemain pinjaman dan enam bulan kemudian Arsenal mendatangkan Gabriel Magalhaes yang juga berkaki kidal.
Hal yang sama tampaknya juga tampaknya bakal diterapkan oleh Graham Potter dengan mendatangkan Piero Hincapie yang juga berkaki kidal.
Chelsea sejatinya sudah memiliki Marc Cucurella yang juga dapat bermain sebagai bek tengah di bagian kiri, tetapi eks pemain Brighton & Hove Albion itu kerap tampil buruk.
Sehingga, tidaklah heran apabila Graham Potter mencari bek tengah berkaki kidal anyar lagi di bursa transfer mendatang dengan memantau bek Ekuador sekaligus Bayer Leverkusen, Piero Hincapie.
Sumber: Caught Offside