Digadang-gadang sebagai Bakal Calon Tuan Rumah Piala Dunia, Ini Kata Arab Saudi
INDOSPORT.COM - Kementerian Pariwisata Arab Saudi telah mengklarifikasi pada Rabu, (30/11/2022) bahwa mereka belum melakukan tawaran resmi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA.
Sebelumnya, Arab Saudi melalui Menteri Olahraga Pangeran Abdulaziz yang bahwa negaranya menyatakan siap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 mendatang.
Perlu diketahui bahwasanya terdapat kabar bahwa FIFA menawarkan kepada Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Selain itu, ada juga Mesir dan Yunani.
“Arab Saudi selalu mempertimbangkan untuk menyelenggarakan sejumlah acara olahraga besar, sebagai bagian dari promosi olahraga dan pariwisata di Kerajaan sejalan dengan Visi Saudi 2030,” kata Kementerian Pariwisata.
Keterangan tersebut dikeluarkan oleh kementerian Pariwisata Arab Saudi melalui akun Twitter resminya. Pernyataan tersebut muncul setelah laporan Bloomberg.
Laporan itu mengatakan bahwa Arab Saudi sedang mempertimbangkan untuk mengajukan tawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030 bersama dengan Mesir dan Yunani.
Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir menjadi tuan rumah beberapa turnamen olahraga internasional dan beragam acara hiburan termasuk Formula 1, sepak bola, dan pertarungan gelar tinju kelas berat.
Namun, jika saja Arab Saudi terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030, akan terjadi kontroversi terkait minuman beralkohol. Padahal, Arab Saudi adalah negara mayoritas Islam yang melarang minuman beralkohol.
Bahkan, Arab Saudi dikabarkan akan mempertimbangkan memperbolehkan minuman beralkohol. Namun, hal itu langsung dibantah oleh Pangeran Abdulaziz.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Pangeran Abdulaziz mengkhawatirkan pelarangan tersebut akan berdampak pada pandangan islamofobia terhadap beberapa negara Timur Tengah.
1. Bagaimana jika Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia?
Negara Arab Saudi sendiri belum terhalang oleh pengawasan ketat terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) seperti yang dihadapi oleh Qatar selama menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Di Qatar sendiri, sebenarnya penjualan minuman beralkohol ada di beberapa bar di kota Doha. Hal itu menjadi sudah biasa lantaran meski mayoritas beragama Islam di sana.
Di sisi lain, Pangeran Abdulaziz merasa apabila Piala Dunia 2030 bisa dilaksanakan di Arab Saudi, hukum dan aturan yang berlaku wajib ditaati oleh semua orang yang datang.
Selain itu, permasalahan minuman beralkohol juga menjadi salah satu faktornya. Qatar yang melarang mendapat kritik dari fans yang datang. Sponsor Piala Dunia 2022 yang memproduksi minuman beralkohol, Budweiser, mengalami penurunan penjualan di Qatar.
Meski demikian, Pangeran Abdulaziz tetap pada pendiriannya. Jika Arab Saudi memiliki hukum dan aturan yang melarangnya, maka harus ditaati. Jika tidak ditaati jangan datang.
Selain itu, ketika ia ditanya oleh wartawan terkait pemaksaan aturan penyediaan alkohol pada sebuah turnamen, Pangeran Abdulaziz mengatakan bahwa itu bisa berubah karena Piala Dunia untuk semua orang.
"Jika Anda menentang itu, dan Anda tidak merasa seperti Anda akan menikmati waktu Anda datang, dan [jika] Anda tidak dapat menghormati aturan itu, maka jangan datang. Sesederhana itu," ujarnya.
Diketahui bahwasanya negara Arab Saudi saat ini sedang berusaha menuju kemajuan dan berubah menjadi lebih baik setelah menghadapi beberapa kritik terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Salah satu kasus yang paling kuat adalah pembunuhan jurnalis pembangkang Saudi yang bernama Jamal Khashoggi oleh para agen dari Riyadh.
Jurnalis Jamal Khashoggi sendiri meninggal karena dibunuh setelah ia memasuki konsulat kerajaan yang berada di Istanbul, Turki pada tahun 2018 silam.
Sumber: saudigazette.com