Piala Dunia 2022: Bawa Timnya Lolos ke Babak 16 Besar, Bintang Arsenal Hadapi Investigasi FIFA
INDOSPORT.COM – Bintang Arsenal, Granit Xhaka, berpotensi menghadapi investigasi dari FIFA, setelah membuat kontroversi dalam laga melawan Serbia di Piala Dunia 2022.
Pasalnya setelah pertandingan antara Serbia vs Swiss di Stadion Ad Doha, Minggu (03/12/22), dini hari selesai, Granit Xhaka kedapatan mengenakan merobek jersey miliknya.
Setelah itu, Granit Xhaka memperlihatkan baju dengan tulisan ‘Jashari’, mendiang tentara pembebasan Kosovo, Adem Jashari di punggungnya.
Meski Xhaka mengaku tidak ada maksud untuk membawa latar belakang politik ke dalam sepak bola, khususnya Piala Dunia 2022.
Namun, pemain Arsenal tersebut seperti mengingatkan dengan kejadian kelompok separatis Albania dan Kosovo, yang berjuang untuk kemerdekaan negara bekas Yugoslavia.
Mengingat, Granit Xhaka, serta Xherdan Shaqiri merupakan pemain Swiss dengan keturunan etnis Albania, yang keluarganya dipaksa untuk melarikan diri dari Kosovo.
Kendati demikian, Xhaka mengungkapkan bahwa kejadian dimana dia menggunakan jersey bertuliskan ‘Jashari’ adalah, untuk menghormati rekan setimnya di Swiss, Ardon Jashari.
“Ditanya setelah itu apa artinya, Xhaka mengklaim tidak ada ‘latar belakang politik apa pun’, dia menyatakan itu untuk rekan setimnya di Swiss Ardon Jashari,” tulis laporan yang dikutip dari Sportbible.
“Namun, itu juga nama belakang Adem Jashari, pendiri Tentara Pembebasan Kosovo, kelompok separatis Albania Kosovo yang berjuang untuk kemerdekaan dari bekas Yugoslavia.”
Tentunya, jika FIFA mengambil tindakan tegas terhadap Granit Xhaka, Timnas Swiiss akan dirugikan pada gelaran Piala Dunia 2022.
1. Swiss Akan Alami Kerugian di Piala Dunia 2022
Jika Granit Xhaka mendapatkan hukuman oleh FIFA, atas kontroversi yang telah dilakukan pasca laga melawan Serbia di Grup C.
Maka, tim nasional Swiss akan mengalami kerugian yang sangat besar, mengingat Xhaka adalah pemain andalan pelatih La Nati, Murat Yakin.
Pasalnya, Granit Xhaka merupakan salah satu pemain senior di tubuh Timnas Swiss. Hal tersebut juga terbukti pada 110 caps yang dimiliki oleh sang pemain bersama negara yang dibelanya.
Selain melakukan kontroversi dengan Jersey Swiss, Xhaka juga kedapatan melakukan gestur cabul ke arah bench Serbia, dengan maksud memberi ejekan.
Walaupun demikian, untuk saat ini Murat Yakin mengaku masih belum merasa begitu khawatir dengan hal yang dilakukan oleh Xhaka.
Pasalnya, melansir dari Sportbible, Murat mengungkapkan bahwa dirinya akan menunggu terlebih dahulu tindakan yang akan diambil oleh FIFA.
Hal tersebut dikarenakan, Swiss masih kehabisan energi setelah pertandingan yang dilakukan menghadapi Serbia.
“Kami akan menikmati momen (berhasil lolos ke 16 besar), kami menghabiskan banyak emosi dan energi. Itu adalah pertandingan yang adil.”
“Sebelum pertandingan banyak orang membicarakan situasinya tapi kami mampu menghadapi tantangan itu,” ungkap Murat Yakin dikutip dari Sportbible.
“Kami senang dengan penampilan kami yang berkembang. Segala sesuatu yang lain (kasus Granit Xhaka) adalah spekulasi dan kami akan menunggu dan melihat,” pungkasnya.
Sumber: Sportbible