Adem! Shin Tae-yong Rangkul Luis Milla Benahi Filanesia dan Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Pelatih kepala Timnas Indonesia saat ini, Shin Tae-yong dan eks pelatih Timnas era 2017-2018, Luis Milla, berkolaborasi membenahi kurikulum Filanesia.
Filanesia merupakan filosofi sepak bola Indonesia, kurikulum yang diterapkan PSSI untuk pembinaan pemain, sehingga mereka memiliki kapasitas yang sama di Timnas.
PSSI menggelar diskusi tentang Filanesia yang berlangsung di Hotel Mercure, TB Simatupang, Jakarta, Kamis (08/12/22).
Dalam diskusi itu, hadir sejumlah tokoh dari PSSI, Kemenpora, pelatih lokal, pelatih asing Liga 1 seperti Luis Milla, dan Shin Tae-yong yang hadir secara virtual karena harus mendampingi tim dalam persiapan Piala AFF 2022.
Beberapa legenda Timnas Indonesia juga menghadiri acara PSSI tersebut, sebut saja Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, Firman Utina, hingga Budi Sudarsono.
Mantan interpreter Luis Milla di Timnas Indonesia, yang kini menjadi staf pelatih RANS Nusantara FC, Bayu Eka Sari senang melihat kekompakan Luis Milla dengan STY.
"Mantan pelatih (Timnas), Luis Milla, dan pelatih saat ini, Shin Tae-yong ikut ambil bagian sebagai pembicara dalam diskusi update filosofi sepak bola Indonesia," kata Bayu Eka Sari.
"Dua pelatih dengan latar belakang berbeda, tapi punya tujuan yang sama, maju sepak bola Indonesia," ucap sosok pria yang akrab disapa Bangbes tersebut.
"Adem, saling support, saling dukung, respek. Sepak bola untuk kebaikan, sepak bola yang melangkahnya sama-sama. Doa terbaik untuk sepak bola Indonesia."
1. Netizen Singgung Pelatih Lokal
Hanya saja, unggahan Bayu Eka Sari di Instagram menuai persepsi yang berbeda dari netizen yang ramai di kolom komentar.
Banyak yang senang Shin Tae-yong dan Luis Milla berkolaborasi demi masa depan Timnas Indonesia, tetapi banyak pula yang menyinggung pelatih lain yang tak diajak.
Banyak pula netizen yang menyinggung beberapa pelatih Liga 1 yang keberatan pemainnya dipanggil ke Timnas Indonesia.
"Pelatih kelas dunia saling support untuk Timnas Indonesia, pelatih lokal ada yang gak support ke mereka?" kata @oddie***.
"Harus memang begitu, bahkan kata Thomas Doll, semua pelatih klub Liga Jerman itu saling kontak dengan pelatih Timnas Jerman," balas akun IG @11_i***.
"Alangkah bagusnya jika nanti Dirtek atau manajer Timnas menjembatani Coach STY untuk bisa berkomunikasi dengan seluruh pelatih Liga 1," harap @andichjami***.
"Mereka saja mau sepak bola Indonesia naik kasta dan berprestasi, kenapa kok masih saja ada oknum yang rela menggadaikan hal itu demi kepentingan golongan dan pribadi," balas akun @garudaplu***.
"Sudah sepatutnya pelatih lokal atau asing saling bersinergi, bukan hanya kepentingan klub saja, tapi bagaimana mencetak pemain Timnas yang berkualitas," ungkap @defr***.
"Sesama pelatih harusnya begini, nggak usah terlalu banyak kritik, dikit-dikit local pride," blak-blakan @abdeelatucon****.
"Yang dari luar ingin membangun sepak bola kita, yang di dalam au ah gelap," sindir sang pemilik akun Instagram @hendri2***.
Setelah Liga 1 dilanjutkan, sejumlah pemain pilar klub-klub memang dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2022. Pemanggilan ini bentrok lantaran mepetnya liga yang sempat terhenti imbas tragedi kanjuruhan.