Momen Maroko Singkirkan Portugal di Piala Dunia 1986, Bakal Terulang di Edisi 2022?

INDOSPORT.COM – Mengenang momen Maroko menyingkirkan Portugal dari ajang Piala Dunia. Akankah terulang di edisi 2022 ini pada pertemuan keduanya di perempat final?

Perempat final Piala Dunia 2022 akan berlanjut dan mempertemukan dua negara yakni Maroko vs Portugal, Sabtu (10/12/22) malam WIB.

Duel ini akan menjadi pertarungan hidup dan mati bagi keduanya demi menggenggam satu tiket ke empat besar atau semifinal Piala Dunia 2022.

Jelang duel ini, Maroko yang diasuh Walid Regragui akan mencoba meneruskan kiprah apiknya dan menciptakan sejarah dengan lolos ke babak semifinal untuk pertama kalinya.

Sebagai informasi, tim berjuluk Singa Atlas ini baru saja menciptakan sejarah untuk pertama kalinya menembus babak perempatfinal Piala Dunia 2022.

Seakan tak ingin berhenti begitu saja, Maroko akan mencoba meneruskan langkahnya dan menjadi negara pertama Afrika yang bisa menembus babak semifinal Piala Dunia.

Tak mau kalah dengan lawannya, Portugal juga akan mencoba menyamai torehan di 2006 dengan menembus babak semifinal dan melaju ke babak final Piala Dunia 2022.

Harapan Portugal ini berbanding lurus dengan kiprahnya sejauh ini, yang mampu tampil konsisten sejak babak grup hingga babak 16 besar.

Secara kualitas, Portugal diunggulkan ketimbang Maroko yang berstatus kuda hitam. Materi pemain yang berbeda pun membuat Selecao das Quinas diunggulkan atas Singa Atlas jelang laga ini.

Namun, Portugal punya kisah pahit kala menghadapi Maroko. Terutama saat mereka disingkirkan oleh wakil Afrika itu di Piala Dunia 1986. Bagaimana kisahnya?

1. Disingkirkan dengan Cepat

Dalam sejarah pertemuannya, Maroko dan Portugal tercatat telah bertemu sebanyak dua kali, yakni di Piala Dunia 1986 dan 2018.

Kedua tim punya rekor yang sama, yakni satu menang dan satu kalah. Tapi kekalahan yang paling menyakitkan dirasakan oleh Portugal pada Piala Dunia 1986.

Di Piala Dunia 1986 yang digelar di Meksiko itu, Portugal untuk pertama kalinya kalah dari Maroko. Kekalahan ini bahkan membuat Selecao das Quinas tersingkir dari ajang tersebut.

Hal ini terjadi di fase grup Piala Dunia 1986. Saat itu, Maroko dan Portugal berada dalam satu grup, yakni grup F bersama Inggris dan Polandia.

Keduanya pun memulai kampanyenya di Piala Dunia 1986 dengan torehan dua poin. Maroko mampu meraih dua poin berkat dua kali hasil imbang atas Polandia dan Inggris.

Sedangkan Portugal meraih dua poin dari dual aga berkat satu kemenangan atas Inggris dan tumbang dari Polandia. Saat itu, kemenangan hanya dihargai dua poin saja.

Lalu di laga pamungkas grup F, Maroko dan Portugal pun bertemu untuk memperebutkan tiket ke babak 16 besar Piala Dunia 1986.

Siapa yang menduga, Maroko yang dicap anak bawang di ajang itu mampu mengalahkan Portugal dengan skor 3-1 sehingga berhak melaju ke babak 16 besar dengan status juara grup.

Nahas bagi Portugal, kekalahan dari Maroko itu membuat mereka harus menjadi juru kunci grup F sehingga gagal lolos ke babak 16 besar.

Dengan pengalaman ini, akankah Maroko bisa mengulangi pencapaiannya 36 tahun silam dengan menyingkirkan Portugal di Piala Dunia 2022?

2. Peluang Maroko Gusur Portugal

Peluang Maroko menyingkirkan Portugal dan menembus semifinal Piala Dunia 2022 cukup terbuka lebar, jika menilik kiprah Singa Atlas sejauh ini.

Anak asuh Walid Regragui dikenal sebagai tim dengan rekor kebobolan paling sedikit di Piala Dunia 2022 ini dengan baru keboblolan satu gol dari empat laga.

Hal ini membuktikan pertahanan Maroko tak bisa dipandang remeh. Apalagi statistik membuktikan bahwa Singa Atlas begitu aktif dalam bertahan.

Soal urusan tekel, Maroko punya catatan 92 tekel atau terbanyak kedua di belakang Kroasia sepanjang Piala Dunia 2022 ini dengan kesuksesan sebesar 58,5 persen atau di posisi teratas.

Hal ini berbanding terbalik dengan Portugal yang mudah kebobolan, terutama lewat serangan balik yang menjadi ciri khas Maroko, dengan kebobolan lima gol dalam empat laga.

Hanya saja Portugal yang dikenal dominan punya jumlah gol terbanyak di Piala Dunia 2022, dengan torehan 12 gol dalam empat laga.

Berbeda dengan Maroko yang hanya mencetak empat gol dan empat laga dan punya catatan rendah dalam urusan menciptakan dan mengkonversi peluang.

Dengan perbedaan yang sangat timpang itu, Maroko dipercaya akan menggunakan taktik yang sama di laga kontra Spanyol dan memaksa Portugal bermain hingga drama adu penalti.

Apalagi kualitas kiper Maroko, Yassine Bounou, lebih baik ketimbang kiper Portugal, Diogo Costa, terutama dalam catatan penyelamatan penalti.

Di Piala Dunia 2022 ini, Bounou telah melakukan tiga penyelamatan di adu penalti, berbanding terbalik dengan Diogo Costa yang sama sekali belum terlihat kiprahnya di babak tos-tosan.