Timnasnya Kini Kuda Hitam, Maroko Ternyata Sial Terus Saat Bidding Tuan Rumah Piala Dunia
INDOSPORT.COM - Berhasil menginjakkan kaki di semifinal Piala Dunia 2022, negara Maroko ternyata punya catatan kurang impresif sepanjang sejarah turnamen FIFA ini.
Digelar setiap empat tahun sekali, Piala Dunia selalu jadi event menarik yang sangat menggiurkan bagi negara mana saja yang ingin menjadi tuan rumah.
Dari masa ke masa, tuan rumah Piala Dunia didominasi oleh negara-negara Eropa dan benua Amerika. Asia pernah mendapat kehormatan ini pada edisi 2002 melalui Korea-Jepang, sedangkan Afrika Selatan pada 2010.
Sementara itu, penunjukan Qatar sebagai tuan rumah 2022 sempat diwarnai sejumlah skandal, hingga akhirnya hajatan terselenggara juga mulai bulan November lalu dan masih berlangsung sampai saat ini.
Maroko tampil sebagai kuda hitam yang secara mengejutkan berhasil memulangkan dua tim unggulan, Spanyol dan Portugal - bahkan menekuk Belgia dan menahan imbang Kroasia di fase grup.
Namun di balik keberhasilan Maroko sebagai tim Afrika pertama yang berhasil menginjakkan kaki di semfinal Piala Dunia, negara mereka punya kisah unik saat berusaha mengajukan diri sebagai tuan rumah.
Menurut catatan thesefootballtimes, Maroko sudah berkali-kali gagal dalam melakukan bidding tuan rumah Piala Dunia.
Edisi 1994 merupakan awal kegagalan mereka untuk predikat bergengsi tersebut. Namun sayang, Maroko kalah tiga suara saja dari Amerika Serikat.
Nama Maroko juga sempat diperhitungkan saat FIFA akan memilih tuan rumah Piala Dunia 1998. Saat itu, mereka malah dihadapkan pada saingan-saingan berat dari tanah Eropa.
Sebut saja Inggris, Swiss, Jerman, dan Prancis. Negara yang terakhir disebut berhasil menembus dua besar dan berhadapan satu lawan satu dengan Maroko - yang ternyata kalah lagi dalam proses voting.
1. Apes Terus Saat Bidding Tuan Rumah Piala Dunia
Setelah gagal lagi untuk edisi 2006, Piala Dunia 2010 mungkin salah satu kesempatan terbaik Maroko, setelah FIFA melakukan rotasi ke Benua Afrika sebagai tuan rumah event akbar mereka ini.
Negara-negara seperti Nigeria, Tunisia, dan Mesir pun turut serta mengajukan diri sebagai calon, tapi pada akhirnya hanya menyisakan dua ‘finalis’ yakni Maroko dan Afrika Selatan.
Hasilnya? Tentu semua sudah tahu, bahwa Afrika Selatan-lah yang menjadi tuan rumah untuk edisi 2010.
Pelaksanaan edisi 2010 di Afrika pun berjalan sukses, bahkan membuat nama mantan kekasih Gerard Pique, Shakira, dinobatkan sebagai ‘ratu’ lagu Piala Dunia dengan single “Waka Waka”-nya.
Ya, di balik kesuksesan tersebut, ada duka Maroko yang lagi-lagi gagal dalam perjuangannya menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Meski terus-terusan mengalami kekecewaan, Maroko ternyata tidak menyerah begitu saja. Bahkan belum lama ini, mereka sampai ke proses bidding 2026 - yang gagal lagi.
Kali ini, Maroko menitikberatkan pada passion masyarakatnya yang tinggi terhadap sepak bola, lalu zona waktu yang berdekatan dengan Eropa.
“Piala Dunia adalah prioritas nasional bagi pemerintah,” ucap perwakilan Maroko untuk bidding Piala Dunia 2026, Hafid Elalamy.
Dalam rencananya untuk Piala Dunia 2026, federasi sepak bola Maroko merencanakan pembangunan sembilan stadion.
Selain itu, menjadi tuan rumah Piala Dunia juga membuka kesempatan untuk perbaikan infrastruktur seperti bandara, stasiun, jalan, transportasi publik, dan masih banyak lagi.
2. Maroko yang Tidak Mudah Menyerah
Namun pilihan tuan rumah Piala Dunia 2026 pada akhirnya jatuh ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Alhasil, Maroko pun memfokuskan diri pada edisi 2030 - yang proses bidding-nya dipimpin oleh Royal Moroccan Football Federation dan telah berjalan sejak 2018 lalu.
Ya, 2030 adalah kali keeenam Maroko menawarkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia. Jika sukses, mereka akan jadi negara Afrika kedua yang menyandang status host setelah Afrika Selatan pada 2010.
Apakah kali ini mereka akan berhasil?
Timnas Maroko di Piala Dunia 2022
Terlepas dari perjuangan bidding tuan rumah Piala Dunia yang selalu gagal, Maroko patut berbangga lantaran timnas mereka berhasil menginjakkan kaki di semifinal untuk edisi Qatar 2022.
Hakim Ziyech dkk sudah tampil meyakinkan sejak putaran grup, di mana mereka finis sebagai juara dengan 7 poin.
Mereka adalah satu dari tiga kontestan yang berhasil meraih poin tertinggi untuk lolos ke 16 besar. Dua tim lainnya adalah Inggris dan Belanda.
Namun dari trio tersukses fase grup tersebut, hanya Maroko yang sampai saat ini masih bertahan di Piala Dunia 2022.
Walid Regragui pun dihadapkan pada tugas sulit untuk mencapai final. Apalagi, lawan yang nantinya akan mereka hadapi di semifinal adalah Prancis.
Pertandingan semifinal Piala Dunia 2022 antara Prancis vs Maroko akan digelar pada Kamis tanggal 15 Desember mendatang, mulai pukul 02.00 WIB.
Sumber: thesefootballtimes