Persahabatan Sinisa Mihajlovic dan Zlatan Ibrahimovic, Berawal dari Insiden di Lapangan
INDOSPORT.COM - Sebelum tutup usia, Sinisa Mihajlovic ternyata memiliki persahabatan yang cukup dekat dengan bintang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic.
Perbedaan usia yang sejatinya cukup lumayan pun bukan penghalang bagi keduanya untuk memupuk kedekatan sebagai sepasang kawan baik.
Awal kisah mereka, bermula di Liga Italia bertahun-tahun lalu, jauh sebelum mendiang terjun menjadi pelatih sepak bola.
Pada waktu itu Sinisa Mihajlovic bermain untuk Inter Milan, sedangkan Zlatan Ibrahimovic di Juventus. Duel sengit yang terjadi antara dua tim ini mau tidak mau pun menular ke para pemainnya.
Adalah tahun 2005, ketika Mihajlovic dan Ibra terlibat dalam sebuah insiden headbutt di salah satu pertandingan Inter Milan melawan Juventus.
Alhasil, Ibra mendapat hukuman larangan bermain selama tiga pertandingan.
Meski begitu, insiden tersebut malah membawanya lebih dekat dengan Mihajlovic seiring berjalannya waktu.
Pengakuan itu terlontar sendiri dari mulut Mihajlovic saat ia dan sang kawan berada di panggung yang sama di acara Sanremo Music Festival beberapa waktu lalu.
“Persahabatan kami dimulai dari sundulan kepala (headbutt),” ujarnya seperti pernah diwartakan Football Italia pada Maret 2021.
Lebih lanjut, Mihajlovic juga membeberkan seperti apa tabiat Ibra dan bagaimana caranya agar bisa membuatnya kesal di lapangan.
1. Saling Memahami
Menurut Sinisa Mihajlovic, cara terbaik membuat Zlatan Ibrahimovic naik pitam adalah melakukan provokasi terhadapnya.
Ia menilai, Ibra adalah sosok tangguh yang tidak mudah ditakut-takuti. Akan tetapi, bakal beda cerita apabila pemain asal Swedia itu dikonfrontasi atau diprovokasi.
“Anda tidak bisa mengancamnya. Anda harus memprovokasi dia, itu cara untuk menghdapinya,” jelas Mihajlovic.
Benar saja. Mengingat insiden di pertandingan Inter Milan melawan Juventus di masa lampau, Ibra yang emosional langsung diusir keluar dari lapangan.
“Dia sangat marah hingga mendorong saya dengan kepalanya dan diusir keluar,” ucap mantan pelatih AC Milan dan Torino ini lagi.
Setelah kejadian tersebut, Mihajlovic yang merasa sedikit ‘bersalah’ pun berniat membalas Ibra saat pemain yang satu ini bergabung dengan Inter Milan pada 2006.
Pada waktu itu, Mihajlovic diketahui sudah terjun ke dunia kepelatihan dan mendapat pekerjaan sebagai asisten Roberto Mancini di Inter Milan.
Di sanalah, ia turut melatih Ibra dan membuat hubungan mereka makin dekat.
“Saat ia bergabung ke Inter, saya ingin membalasnya. Begitulah kami menunjukkan kasih sayang satu sama lain,” kata Mihajlovic lagi.
Di sisi lain, Ibra juga sempat memuji mantan lawannya di lapangan itu, karena sudah memberi latihan tendangan bebas yang bagus saat keduanya sama-sama berada di Inter Milan.
2. Tentang Penyakit Sinisa Mihajlovic
Sebagai teman dekat, Zlatan Ibrahimovic merasa terpukul saat tahu Sinisa Mihajlovic didiagnosis leukemia sejak tahun 2019.
Bahkan, ia mengaku butuh menenangkan diri terlebih dahulu sebelum bertanya langsung kepada sang kawan.
Ketika sudah menelepon pun, Ibra juga kesulitan berbicara. Banyak kata yang nampaknya hanya bisa tertahan di kerongkongannya saja.
“Saya harus menunggu selama beberapa hari karena saya tidak berani menelepon. Saat saya sudah melakukannya, saya tidak dapat bicara,” jelas Ibra.
Meski sulit dan ada perasaan berat di hatinya, Ibra akhirnya bisa bersuara.
“Saya berkata, jika ada yang kau butuhkan, apa saja yang bisa kulakukan, bilang saja,” kata penyerang yang kini membela AC Milan tersebut.
Sinisa Mihajlovic Meninggal
Sinisa Mihajlovic meninggal dunia di usia 53 tahun. Kabar duka tersebut menyebar luas ke kalangan publik pada Jumat (16/12/22) malam di Indonesia.
Para warganet dan penggemar sepak bola pun beramai-ramai mengucapkan dukacita yang sedalam-dalamnya atas kepergian salah satu tokoh Liga Italia tersebut.
Sebelum tutup usia, Mihajlovic terakhir membesut Bologna dan baru saja lengser dari jabatan pelatih pada September 2022.
Selain Bologna, ia juga pernah menangani sejumlah klub Liga Italia seperti AC Milan, Torino, Catania, Sampdoria, dan Fiorentina, serta tidak ketinggalan Serbia di level timnas.
Sumber: Football Italia