Catatan Statistik Brandon Soppy, Bek Kelahiran Prancis yang Bisa Lumpuhkan Striker Top Liga Italia
INDOSPORT.COM – Bek kanan kelahiran Prancis, Brandon Soppy bisa menjadi aset menjanjikan bagi Atalanta karena kemampuannya dalam melumpuhkan striker Liga Italia (Serie A).
Brandon Soppy merupakan pemain muda yang baru didatangkan Atalanta dari Udinese pada bursa transfer musim panas kemarin, 19 Agustus 2022.
Hanya saja ia masih kesulitan untuk mendapatkan tempatnya sebagai starter, meskipun telah memainkan 12 laga dan mencetak empat assist di semua kompetisi musim ini.
Namun, Soppy merupakan salah satu aset terbaik yang dimiliki Gian Piero Gasperini musim ini, karena bek kelahiran 2002 itu memiliki kemampuan menjadi bek modern.
Melansir Scouted Football, meskipun Soppy masih berusia 20 tahun, ia sudah memiliki intuisi untuk menguasai bola.
Keluwesannya dalam melakukan rotasi ke tengah dan memberikan servis untuk rekannya seperti sebuah kebiasaan baginya. Maka tak heran jika ia sudah mengemas empat assist meski bermain sebagai bek kanan.
Selain itu, untuk mengatasi tekanan dari lawan, Soppy akan menyingkirkan mereka dengan kekuatan fisik yang ia miliki.
Dia juga paham untuk tidak melakukan hal itu terlalu sering, karena memiliki risiko yang menguntungkan bagi lawan.
Kecerdasan yang dimilikinya cukup mengesankan, meskipun terkadang ia juga melakukan kesalahan ketika dihadapkan dengan situasi ruang terbuka.
Kendati demikian, Brandon Soppy yang masih berusia 20 tahun memiliki peluang untuk menjadi pemain dengan nama besar di Atalanta.
1. Kekuatan dan Kelemahan Brandon Soppy
Berdasarkan laporan tersebut, Brandon Soppy merupakan pemain dengan peran penting di sepertiga tengah lapangan karena kemampuannya dalam memberikan umpan.
Bek kelahiran Prancis ini mampu melewati celah sempit dengan kecepatannya, sehingga memungkinkan dia untuk melakukan pertukaran umpan.
Sebagai gambaran, kemampuan ini memiliki kesamaan dengan bek kanan Chelsea, Reece James di mana ia juga mampu untuk menguasai sepertiga tengah lapangan dan melakukan pass-and-move.
Hanya saja, Soppy masih belum konsisten dalam hal bertahan ataupun menyerang karena ia masih kekurangan menit bermain.
Ketika melakukan serangan balik, ia cenderung bergerak terlalu jauh dari posisinya. Akibatnya, Soppy akan kelelahan untuk kembali ke posisi semula.
Dengan kekurangan itu, secara tidak langsung Soppy justru memberikan kesempatan bagi lawan untuk mengonversi peluang lewat serangan balik.
Selain itu, kekurangan Soppy adalah kemampuan untuk menutup gerakan lawan dalam situasi satu lawan satu. Sering kali ia melakukannya dengan sembrono dari belakang.
Pada akhirnya, Brandon Soppy masih berusia 20 tahun, sehingga masih terlalu dini untuk menyimpulkan masa depannya.
Tapi, hal yang perlu ditekankan adalah Soppy sudah memiliki bakat, pemahaman dan kemampuan sebagai seorang bek kanan.
Beruntungnya, Gasperini merupakan seorang ahli untuk memaksimalkan potensi pemain. Dengan demikian, Brandon Soppy memiliki peluang untuk menjadi pemain hebat di masa mendatang.
Sumber: Scouted Football