5 Kekalahan Paling Menyakitkan Timnas Indonesia dari Thailand di Piala AFF
INDOSPORT.COM - Big match timnas Indonesia vs Thailand akan kembali tersaji dalam lanjutan Piala AFF 2022 pada Kamis (29/12/22) sore ini.
Meski selalu sama-sama menjadi favorit juara, namun tidak bisa dipungkiri jika Tim Garuda masih lebih inferior di hadapan The War Elephants.
11 kali kekalahan dari 15 duel sudah timnas Indonesia rasakan saat menghadapi Thailand sejak Piala AFF dimainkan kali pertama pada 1996 silam.
Seolah-olah Negeri Gajah Putih adalah perisai absolut yang selalu bisa menghentikan laju putra-putra terbaik bumi pertiwi untuk sekedar menjadi yang terbaik di kancah Asia Tenggara.
Berikut ini adalah lima kekalahan paling menyakitkan timnas Indonesia saat berhadapan dengan Thailand yang terjadi di ajang Piala AFF.
1. Timnas Indonesia 2-3 Thailand (Fase Grup Piala Tiger 1998)
Di edisi keduanya bergulir pada 1998, Piala AFF saat itu masih bernama Piala Tiger karena alasan sponsor dan disinialh kali pertama timnas Indonesia dipertemukan dengan Thailand dalam kompetisi tersebut.
Setelah membantai Filipina (3-0) dan Myanmar (6-2), Merah-Putih jelas diliputi rasa percaya diri tinggi. Hanya saja justru kans menjadi jura grup pupus di tangan Thailand.
Setelah saling balas gol dan berimbang 2-2 hingga menit ke-86, timnas Indonesia justru tumbang karena gol bunuh diri Mursyid Effendi.
Diketahui kemudian Mursyid melakukan blunder tersebut dengan sengaja karena enggan berjumpa dengan Vietnam di semifinal. Apesnya, saat mendapat lawan 'ideal' yakni Singapura justru timnas Indonesia tersingkir.
Karena praktek sepakbola gajah tersebut PSSI kemudian didenda oleh FIFA dan Mursyid Effendi dilarang untuk terlibat di lapangan hijau seumur hidup.
1. 2. Thailand 4-1 Timnas Indonesia (Final Piala Tiger 2000)
Thailand tidak dalam performa meyakinkan sepanjang fase grup Piala Tiger 2000 usai hanya meraih satu kemenangan. Meski akhirnya mereka lolos ke final menantang timnas Indonesia, label inferior pun disematkan.
Tapi pada kenyataanya justru sangat berbeda. Dalam tempo 18 menit saja Worraoot Srimaka sudah menjebol dua kali gawang Hendro Kartiko.
Uston Nawawi sempat mengecilkan ketertinggalan menjadi 2-1 namun kemudian Worrawoot melengkapi hattrick-nya sebelum pergantian babak.
Di babak kedua timnas Indonesia sudah kadung hilang semangat karena papan skor yang menunjukkan angka 3-1. Thailand pun bisa mengunci trofi dengan gol penutup dari Tanongsak Pajakat.
Rasa frustasi kemudian juga membuat salah satu bek Indonesia, Djet Donald La'ala, masuk ruang ganti lebih dulu pasca menerima kartu merah langsung.
3. Timnas Indonesia 2(2)-2(4) Thailand (Final Piala Tiger 2002)
Setelah bertemu di partai puncak dua tahun sebelumnya, duel timnas Indonesia vs Thailand kembali terulang di final Piala Tiger 2002.
Kali ini jalannya pertandingan lebih seimbang. Bahkan Tim Garuda asuhan Ivan Kolev menunjukkan mental baja dengan menyamkan skor 2-2 usai tertingga dua gol di babak pertama.
Laga pun berlanjut ke adu penalti. Thailand semakin gugup usai Kiatisuk Senamuang selaku eksekutor pertama mereka gagal dan Bambang Pamungkas membuat timnas Indonesia unggul.
Hanya saja setelah itu tidak satupun penendang Changsuek yang gagal sedangkan Bejo Sugiantoro dan Agus Firmansyah justru membuat suporter yang memadati Gelora Bung Karno memegang kepala tanda kecewa.
Karena saat itu format final masih menggunakan laga tunggal, timnas Indonesia harus puas menjadi runner-up saja ditambah trofi sepatu emas untuk Bambang yang mencetak delapan gol sepanjang turnamen.
2. 4. Thailand 2-0 Timnas Indonesia (Leg 2 Final Piala AFF 2016)
Kemenangan comeback 2-1 di leg pertama sempat membuat publik timnas Indonesia optimis jika kutukan saat menghadapi Thailand akan berakhir di final Piala AFF 2016.
Sayangnya tidak demikian. Pada leg penentu The War Elephants justru bisa membalikkan agregat menjadi 3-2.
Dua gol dari Siroch Chatthong sama sekali tidak bisa dibalas oleh skuad Garuda yang seolah mati kutu di hadapan puluhan ribu pasang matang yang memadati Rajamangala Stadium, Bangkok.
Akhirnya timnas Indonesia harus puas kembali menjadi juara dua di Piala AFF namun Alfred Riedl dipastikan menyimpan rasa sesal yang besar.
Dua kali sudah ia bisa membawa Merah-Putih ke final Piala AFF namun hingga akhir hayatnya pelatih berkebangsaan Austria itu tidak dapat membawa pulang trofi yang begitu dirindukan.
5. Timnas Indonesia 0-4 Thailand (Leg 1 Final Piala AFF 2020)
Meski berbekal skuad muda dan hanya menjadi underdog di hadapan Thailand, namun timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong kala itu tidak merasa takut dan tetap diliputi rasa percaya diri.
Hanya saja gol cepat dari Chanathip Songkrasin di menit kedua membuat semuanya buyar. Sang favorit pun merebut leg pertama dengan margin besar, 0-4.
Misi untuk bangkit sempat dicanangkan pada leg kedua namun pada akhirnya gagal juga. Hasil seri 2-2 tidak berarti apapun bagi timnas Indonesia yang harus pulang ke tanah air dengan kalungan medali perak keenamnya sepanjang sejarah.
Timnas Indonesia akan punya kans untuk membalas rasa sakit hati mereka pada Thailand di lanjutan fase grup Piala AFF 2022.
Bila menang, tidak hanya tiga poin saja yang mereka ambil namun juga momentum besar untuk mendorong asa menjadi raja Asia Tenggara untuk kali pertama.